Yenny Wahid Pusing Baca Tanggapan Jansen Sitindaon: Muter-muter Kayak Tong Setan di Pasar Malam
loading...
A
A
A
“Sekarang Pak Prabowo yang saya dukung dulu sudah jadi bagian rezim dan pemerintahan. Jika koalisi perubahan ini terus lanjut dan maju sampai pendaftaran (tidak bubar di tengah jalan), maka pilihan politik saya berikutnya tentunya berseberangan dengan beliau termasuk dengan banyak kawan-kawan saya yang lain yang dulu satu barisan,” imbuhnya.
Namun, lanjut dia, namanya kawan tetap selamanya kawan, walau pilihan politik sekarang berbeda dan nanti mungkin pihaknya akan berdebat keras tentang banyak hal di banyak tempat. “Terakhir, sehat terus Mbak. Saya juga mendoakan dan mendukung jenengan semoga bisa ikut berkontestasi di pilpres ini, khususnya mengisi posisi cawapres yang masih kosong di beberapa koalisi yang telah terbentuk khususnya di blok lanjutkan,” kata dia.
“Karena sebagaimana telah saya sampaikan juga dalam tulisan itu secara terang benderang, bagi saya, dengan segala atribusi ya g melekat dalam diri jenengan, jenengan itu sangat lengkap. Sama lagi dengan ketumku sama-sama Alumni Harvard juga. Maturnuwun, terima kasih atas percakapan di Twitter ini Mbak, termasuk untuk semua teman-teman yang ikut memberi comment baik yang pro ataupun kontra. Hormatku untuk Mbak Yenny,” pungkasnya.
Yenny pun membalas cuitan Jansen tersebut secara singkat. “Saya pusing Mas Jansen, baca tanggapannya. Muter-muter kayak tong setan di pasar malam,” jawab Yenny Wahid.
Namun, lanjut dia, namanya kawan tetap selamanya kawan, walau pilihan politik sekarang berbeda dan nanti mungkin pihaknya akan berdebat keras tentang banyak hal di banyak tempat. “Terakhir, sehat terus Mbak. Saya juga mendoakan dan mendukung jenengan semoga bisa ikut berkontestasi di pilpres ini, khususnya mengisi posisi cawapres yang masih kosong di beberapa koalisi yang telah terbentuk khususnya di blok lanjutkan,” kata dia.
“Karena sebagaimana telah saya sampaikan juga dalam tulisan itu secara terang benderang, bagi saya, dengan segala atribusi ya g melekat dalam diri jenengan, jenengan itu sangat lengkap. Sama lagi dengan ketumku sama-sama Alumni Harvard juga. Maturnuwun, terima kasih atas percakapan di Twitter ini Mbak, termasuk untuk semua teman-teman yang ikut memberi comment baik yang pro ataupun kontra. Hormatku untuk Mbak Yenny,” pungkasnya.
Yenny pun membalas cuitan Jansen tersebut secara singkat. “Saya pusing Mas Jansen, baca tanggapannya. Muter-muter kayak tong setan di pasar malam,” jawab Yenny Wahid.
(rca)