Deretan Danjen Kopassus yang Pernah Jabat Pangkostrad, Nomor 1 dan 5 Jadi Jenderal Bintang Empat
loading...
A
A
A
Kemudian Prabowo dipromosikan menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) dengan pangkat Letnan Jenderal pada 1998. Namun baru dua bulan menjabat, ia diberhentikan pada Mei 1998 oleh Presiden BJ Habibie.
Setelah pensiun dari militer, menantu Presiden Soeharto ini aktif di politik dengan menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Saat ini, Prabowo juga menduduki jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) di Pemerintahan Jokowi.
Pria kelahiran Magelang 5 Mei 1955 ini merupakan anak dari sosok tokoh militer ternama di Indonesia Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. Dia juga merupakan ipar dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Pramono Edhie merupakan adik dari Ani Yudhoyono.
Sebagai seorang anak dari jenderal, Pramono Edhie akhirnya memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah sebagai prajurit TNI. Dengan latar belakang keluarga militer, membuat perjalanan karier Pramono Edhie kian bersinar.
Setelah lulus Akademi Militer pada 1978, dia ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Kemudian setelah menyelesaikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Pramono Edhie semakin sering menjabat di posisi strategis seperti Perwira Intel Operasi grup I Kopassus, hingga Wakil Komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996.
Setelah Reformasi, Pramono Edhie terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001. Di tahun yang sama juga dia menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).
Pada tahun 2005, karier Pramono terus meningkat. Dimana kala itu dia ditunjuk menjadi Wakil Danjen Kopassus. Dua tahun berselang jabatan Danjen Kopassus diembannya.
Karier militernya berlanjut ketika ditunjuk menjadi Pangdam III/Siliwangi (2009–2010). Bintang di pundaknya bertambah menjadi tiga saat menjabat sebagai Panglima Kostrad (2010–2011) menggantikan Letjen TNI Burhanudin Amin.
Namun, kariernya yang terlalu mulus ini membuat kebanyakan orang berpendapat karena latar belakang keluarganya yang mendukung dia mudah dalam naik pangkat dan menjabat posisi strategis. Apalagi ketika dia menjadi KSAD.
Dilansir dari demokrat.or.id, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Nomor 40/TNI/tahun 2011 mengangkat Letnan Jenderal Pramono Edhie Wibowo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.
Setelah pensiun dari militer, menantu Presiden Soeharto ini aktif di politik dengan menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Saat ini, Prabowo juga menduduki jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) di Pemerintahan Jokowi.
5. Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo
Pramono Edhie Wibowo menjabat sebagai Danjen Kopassus Pangdam Siliwangi pada periode 2008-2009. Dia ditunjuk menggantikan posisi yang ditunggal Mayor Jenderal TNI Soenarko.Pria kelahiran Magelang 5 Mei 1955 ini merupakan anak dari sosok tokoh militer ternama di Indonesia Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. Dia juga merupakan ipar dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Pramono Edhie merupakan adik dari Ani Yudhoyono.
Sebagai seorang anak dari jenderal, Pramono Edhie akhirnya memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah sebagai prajurit TNI. Dengan latar belakang keluarga militer, membuat perjalanan karier Pramono Edhie kian bersinar.
Setelah lulus Akademi Militer pada 1978, dia ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Kemudian setelah menyelesaikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Pramono Edhie semakin sering menjabat di posisi strategis seperti Perwira Intel Operasi grup I Kopassus, hingga Wakil Komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996.
Setelah Reformasi, Pramono Edhie terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001. Di tahun yang sama juga dia menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).
Pada tahun 2005, karier Pramono terus meningkat. Dimana kala itu dia ditunjuk menjadi Wakil Danjen Kopassus. Dua tahun berselang jabatan Danjen Kopassus diembannya.
Karier militernya berlanjut ketika ditunjuk menjadi Pangdam III/Siliwangi (2009–2010). Bintang di pundaknya bertambah menjadi tiga saat menjabat sebagai Panglima Kostrad (2010–2011) menggantikan Letjen TNI Burhanudin Amin.
Namun, kariernya yang terlalu mulus ini membuat kebanyakan orang berpendapat karena latar belakang keluarganya yang mendukung dia mudah dalam naik pangkat dan menjabat posisi strategis. Apalagi ketika dia menjadi KSAD.
Dilansir dari demokrat.or.id, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Nomor 40/TNI/tahun 2011 mengangkat Letnan Jenderal Pramono Edhie Wibowo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.