Mengapa Ada Kemiskinan?
loading...
A
A
A
Sementara itu, persentase penduduk miskin tersebut juga turun 0,21 persen poin dari 9,57% pada September 2022 dan 0,18 persen poin terhadap Maret 2022. Pun Kemiskinan Ekstrem Indonesia pada Bulan Maret 2023 sebesar 1,12 persen.
Menurun sebesar 0,62 persen poin dibandingkan September 2022. Data tersebut kian membawa optimisme bagi Indonesia untuk dapat terus menurunkan angka kemiskinan sejak Maret 2021 (pasca pandemi).
Program Kemiskinan: Negara vs Market
Pemerintah Indonesia menyadari kemiskinan bukanlah permasalahan yang mudah untuk di atasi akan tetapi bukan hal yang sulit pula untuk diupayakan. Pasalnya selama ini, program pengentasan kemiskinan dianggap belum sepenuhnya menjangkau target yang tepat karena minimnya kolaborasi dan tingginya ego sektoral. Padahal, berbagai program untuk pengentasan kemiskinan seyogyanya dapat diimplementasikan oleh pemerintah (negara) maupun melalui pasar.
Berdasarkan teori ekonomi, pengurangan kemiskinan melalui pasar bebas dan adanhya intervensi pemerintah (negara) memiliki perbedaan dalam pendekatan dan mekanisme yang digunakan untuk mencapainya. Pada pendekatan pasar bebas, pemerintah memiliki peran terbatas dalam mengatur pasar.
Di bawah pendekatan tersebut, pemerintah hanya memberikan kerangka hukum dan regulasi dasar untuk melindungi hak milik dan memastikan persaingan yang adil. Adam Smith berpandangan bahwa pasar bebas dapat memiliki manfaat dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, melalui peran pemerintah yang hanya sebatas menjaga fungsi pasar yang adil dan efisien.
Sebaliknya, pendekatan dengan campur tangan pemerintah yang kerap aliran ekonomi “Keynesian” cukup banyak melibatkan peran aktif pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan. Pada pendekatan ini, peran pemerintah bukan hanya melalui regulasi semata, namun juga melalui pemberian bantuan sosial dan perlindungan sosial.
Pemerintah menciptakan kebijakan, program, dan lembaga untuk memberikan bantuan sosial, kesempatan pendidikan, dan perlindungan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Sejatinya, perlu dicatat bahwa pendekatan negara dan pasar bukanlah pilihan yang saling terpisah. Pada praktiknya, banyak negara menerapkan pendekatan campuran, di mana pemerintah dan sektor swasta berkolaborasi untuk mengatasi masalah kemiskinan.
Kebijakan ekonomi campuran tersebut mencoba memanfaatkan manfaat dari kedua pendekatan untuk mencapai keseimbangan yang optimal dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Spiritualitas dalam Pengentasan Kemiskinan
Kemiskinan adalah persoalan kemanusiaan. Berdasarkan dimensiini, adanya kemiskinan membawa konsekuensi tanggung jawab moral bagi setiap orang untuk memperhatikan kehidupanorang lain yang hidup dalam kemiskinan. Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya muslim, seyogyanya Islam melarang umatnya menumpuk uang atau kekayaan.
Menurun sebesar 0,62 persen poin dibandingkan September 2022. Data tersebut kian membawa optimisme bagi Indonesia untuk dapat terus menurunkan angka kemiskinan sejak Maret 2021 (pasca pandemi).
Program Kemiskinan: Negara vs Market
Pemerintah Indonesia menyadari kemiskinan bukanlah permasalahan yang mudah untuk di atasi akan tetapi bukan hal yang sulit pula untuk diupayakan. Pasalnya selama ini, program pengentasan kemiskinan dianggap belum sepenuhnya menjangkau target yang tepat karena minimnya kolaborasi dan tingginya ego sektoral. Padahal, berbagai program untuk pengentasan kemiskinan seyogyanya dapat diimplementasikan oleh pemerintah (negara) maupun melalui pasar.
Berdasarkan teori ekonomi, pengurangan kemiskinan melalui pasar bebas dan adanhya intervensi pemerintah (negara) memiliki perbedaan dalam pendekatan dan mekanisme yang digunakan untuk mencapainya. Pada pendekatan pasar bebas, pemerintah memiliki peran terbatas dalam mengatur pasar.
Di bawah pendekatan tersebut, pemerintah hanya memberikan kerangka hukum dan regulasi dasar untuk melindungi hak milik dan memastikan persaingan yang adil. Adam Smith berpandangan bahwa pasar bebas dapat memiliki manfaat dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, melalui peran pemerintah yang hanya sebatas menjaga fungsi pasar yang adil dan efisien.
Sebaliknya, pendekatan dengan campur tangan pemerintah yang kerap aliran ekonomi “Keynesian” cukup banyak melibatkan peran aktif pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan. Pada pendekatan ini, peran pemerintah bukan hanya melalui regulasi semata, namun juga melalui pemberian bantuan sosial dan perlindungan sosial.
Pemerintah menciptakan kebijakan, program, dan lembaga untuk memberikan bantuan sosial, kesempatan pendidikan, dan perlindungan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Sejatinya, perlu dicatat bahwa pendekatan negara dan pasar bukanlah pilihan yang saling terpisah. Pada praktiknya, banyak negara menerapkan pendekatan campuran, di mana pemerintah dan sektor swasta berkolaborasi untuk mengatasi masalah kemiskinan.
Kebijakan ekonomi campuran tersebut mencoba memanfaatkan manfaat dari kedua pendekatan untuk mencapai keseimbangan yang optimal dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Spiritualitas dalam Pengentasan Kemiskinan
Kemiskinan adalah persoalan kemanusiaan. Berdasarkan dimensiini, adanya kemiskinan membawa konsekuensi tanggung jawab moral bagi setiap orang untuk memperhatikan kehidupanorang lain yang hidup dalam kemiskinan. Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya muslim, seyogyanya Islam melarang umatnya menumpuk uang atau kekayaan.