Plakat Monumen Pancasila dengan Bahasa China di TMII Dipugar

Jum'at, 23 Desember 2016 - 17:45 WIB
Plakat Monumen Pancasila dengan Bahasa China di TMII Dipugar
Plakat Monumen Pancasila dengan Bahasa China di TMII Dipugar
A A A
JAKARTA - Taman Budaya Tionghoa Indonesia di Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (23/12/2016), tampak lengang. Puluhan pengunjung dari dalam kota duduk santai menikmati angin di taman.

Ada pula yang mengayuh sepeda mengelilingi danau buatan. Anak-anak kecil berlari ke sana ke mari, sesekali minta difoto ibunya. Di sisi lain taman, lima orang kuli mengangkut paving blok untuk bangun jalan setapak di sebuah pulau di tengah danau.

Seorang pekerja sedang membersihkan lantai keramik di Perpustakaan Gus Dur. Ada pula dua orang tukang batu tengah memugar patung seekor Burung Garuda di museum HAKKA.

Patung berwarna serba hitam ini sempat dipersoalkan para netizen dan viral di media sosial. Pasalnya, plakat Pancasila berhuruf alfabet dan kanji atau bahasa China, dipasang di belakang Burung Garuda.

Sementara itu, plakat peresmian patung bertandatangan Sultan Hamengku Buwono X, dipasang di depan Burung Garuda. Posisi demikian dianggap melecehkan Pancasila, dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sementara huruf kanji dianggap sebagai upaya dominasi etnis Tionghoa di Indonesia. Saat Sindonews meninjau lokasi, plakat Pancasila berhuruf alfabet dan kanji di belakang Burung Garuda telah dibongkar.

Sementara itu, tembok ukuran 1×1 meter telah dibangun. Posisinya 2 meter persis di depan patung Burung Garuda. Di tembok itu plakat Pancasila akan dipasang.

"Kami bekerja sejak hari Rabu (22/12/2016)," kata seorang tukang yang tidak mau menyebutkan identitasnya.

Sindonews pun meminta izin untuk bertemu Sunarto, mandor penanggung jawab pemugaran patung Burung Garuda. Namun sayang, yang bersangkutan sedang tidak ada di lokasi. Saat kami meminta nomor telepon seluler Sunarto, si tukang batu mengaku tak punya.

Penlusuran pun berlanjut. Sindonews menghubungi Komandan Kodim 0505 Jakarta Timur, Letkol Inf Iwan Setiawan. Iwan mengatakan, plakat Pancasila berhuruf alfabet dan kanji di belakang patung Burung Garuda di Taman Budaya Tionghoa Indonesia telah dibongkar pada Rabu 22 Desember 2016.

Berdasarkan wawancara Iwan dengan Kepala Unit Taman Budaya Tionghoa Indonesia, Brigjen (Purn) Teddy Yusuf, pembongkaran dilakukan atas usul salah satu donatur patung Burung Garuda, Drs Arif Budiwijaya.

Donatur kata Iwan, meminta kedudukan tulisan dan kata-kata isi Pancasila diletakkan di depan. Sementara tanda tangan peresmian oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X diletakkan di belakang patung.

"Jadi pembongkaran atas inisiatif donatur," kata Iwan kepada Sindonews, Jumat (23/12/2016).

Menindaklanjuti permintaan donatur, Teddy Yusuf pun meminta mandor bangunan bernama Sunarto segera memindahkan plakat dan prasasti tandatangan peresmian Burung Garuda.

Pada Rabu itu, patung Burung Garuda yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 28 November 2013, akhirnya dipugar untuk pertamakalinya.

Sementara itu, terkait sila-sila Pancasila yang ditulis menggunakan huruf Kanji, Teddy Yusuf meminta hal tersebut tidak perlu dilebih-lebihkan. Pancasila berhuruf alfabet dan kanji tetap akan digunakan karena berada di Taman Budaya Tionghoa Indonesia.

Namun demikian, belakangan Teddy Yusuf melunak. Iwan berhasil membujuk Teddy sila-sila Pancasila ditulis dengan alfabet. Mengingat tensi masyarakat terhadap etnis Tionghoa sedang tinggi sebagai buntut dari kasus dugaan penistaan agama yang menyeret nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kesepakatannya Pancasila akan ditulis dalam huruf alfabet. Dalam waktu dua hari ke depan pemugaran sudah selesai," ucap Iwan.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5860 seconds (0.1#10.140)