Tuntut Airlangga Mundur, Ridwan Hisjam Dituding Pengacau Partai Golkar

Kamis, 27 Juli 2023 - 11:07 WIB
loading...
Tuntut Airlangga Mundur, Ridwan Hisjam Dituding Pengacau Partai Golkar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng. FOTO/DOK.MPI
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menanggapi Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam yang menuntut Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Mekeng meminta Ridwan tidak terus menciptakan kegaduhan.

"Ya mestinya Ridwan juga harus melihat bahwa kalau kita gaduh di dalam kasihan partainya," kata Mekeng saat dihubungi, Kamis (27/7/2023).

Ia menyoroti alasan Ridwan Hisjam menuntut Airlangga mundur dari jabatan ketua umum lantaran telah diperiksa oleh Kejagung. Mekeng menilai, Airlangga diperiksa oleh Kejagung masih dalam kapasitas sebagai saksi.



"Jadi saksi itu bukan orang yang bersalah. Jadi jangan karena orang dipanggil saksi 12 jam seolah-olah sudah runtuh," ujar Mekeng.

Menurutnya, pernyataan Ridwan Hisjam yang menuntut Airlangga turun justru membuat Partai Golkar runtuh. "Dia harus sadarlah bahwa dia dibesarkan selama ini juga oleh partai, jadi dia harus jaga partai," ucapnya.

Terkait alasan Ridwan yang menuntut Airlangga mundur karena elektoral Partai Golkar jeblok, Mekeng menanggapinya santai. "Memangnya ada di dalam AD/ART kalau elektoral rendah harus mundur? Kan nggak ada," katanya.

Dengan kondisi itu, Mekeng menganggap Ridwan sebagai pengacau partai. Saat Partai Golkar tengah berjuang, Ridwan datang hanya untuk membuat gaduh.



"Artinya memang Ridwan ini adalah pengacau partai, bukan lagi pengacau Airlangga, pengacau partai. Orang kita ini lagi berjuang untuk menjadi partai ini dapat kursinya lebih dari 85, kok ini yang bikin kuyuk-kuyuk," ujarnya.

"Dia udah nggak jadi caleg makanya nggak pusing, justru dia bantu dong di Jawa Timur sana supaya suaranya nambah, supaya kursinya nambah, gitu," katanya.

Sebelumnya, Ridwan Hisjam secara terbuka menuntut Airlangga mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.

"Kemarin pada tanggal 25 pagi setelah saya saat salat subuh, saya berdoa ternyata doa saya terjawab langsung, Airlangga harus mundur dari Ketua umum Partai Golkar," kata Ridwan saat ditemui di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023).

Ia mengatakan, awal Airlangga menjabat Ketua Umum Partai Golkar menggantinkan posisi Setya Novanto lantaran terjerat kasus hukum di KPK melalui Munaslub pada 2017. Saat itu, Airlangga memiliki slogan Golkar Bersih.

"Di awal Airlangga jadi ketua umum kan terpampang Golkar bersih, Golkar bersih. Kalau sudah dipanggil oleh Kejaksaan 12 jam apa itu masih bisa dikatakan bersih?" kata Ridwan.

Dengan dipanggilnya Airlangga oleh Kejagung, Ridwan merasa Menko Perekonomian itu lebih baik mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Ia merasa, pemanggilan Kejagung sudah menjadi indikasi bahwa Airlangga tak bersih.

"Pak Airlangga yang saya hormati, Anda terpilih jadi Ketum Partai Golkar untuk membawa Partai Golkar bersih, tetapi Anda sekarang sudah dipanggil indikasinya, Anda tidak bersih, sehingga saya mengimbau segera mengundurkan diri selamatkan Partai Golkar," kata Ridwan.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)