Tantangan Era Digital Gen Z-Milenial di Depan Mata, Ganjar: Manfaatkan Peran dengan Maksimal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai pemimpin yang dekat dengan kalangan milenial, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong anak muda untuk cepat beradaptasi mengikuti perkembangan dunia, khususnya perkembangan dunia digital.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi narasumber dalam Young On Top National Conference (YOTNC) 2023 di The Kasablanka Hall, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7/2023). YOUTNC merupakan tempat berkumpulnya generasi muda Indonesia yang siap untuk terinspirasi dan menggapai kesuksesan di usia muda.
Ganjar mengatakan, perkembangan dunia digital bagi Gen Z dan milenial harus dibarengi dengan pengetahuan dan keterampilan agar mampu mengimbangi pengalaman yang didapat.
"Ada sharing sessions pengalaman bagaimana dunia digital memengaruhi. Kemudian kita bisa menyiapkan diri bahwa knowledge dan skill itu penting untuk bisa menghadapi situasi masa depan," ujar Bacapres 2024, itu.
Pria berambut putih itu menyampaikan, dewasa ini anak-anak muda telah dibekali dengan teknologi digital, seperti gadget. Hal itu, kata Ganjar, menjadi satu modal yang dapat dimaksimalkan untuk mendapatkan informasi untuk adaptasi perkembangan zaman sebanyak-banyaknya.
Seperti yang dilakukan Ganjar dalam kapasitasnya sebagai pemimpin di Jawa Tengah selama dua periode yang telah membuat banyak program dan kebijakan dalam melibatkan dan mendorong peran anak muda.
Antara lain, Ganjar telah membuat ruang kreatif bernama Hetero Space yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti komunal area, meeting room, event space, dan private office yang bisa digunakan individu, komunitas, maupun perusahaan start up untuk berkolaborasi dan berkreasi.
Ganjar pun meyakini, banyak talenta-talenta muda berbakat Indonesia yang kelak mampu membuat harum nama bangsa Indonesia, sekaligus memajukan negara.
"Banyak yang ingin jadi pengusaha. Bagaimana sih akses modal, bagaimana kolaborasi, sehingga kemudian anak-anak muda punya banyak pengetahuan dan sekarang bisa bertemu langsung," kata Ganjar.
"Mereka punya modal, mereka terbiasa dengan dunia digital, mereka punya kreativitas, mereka punya inovasi dan kemudian mereka terapkan itu dalam talenta masing-masing," sambung Ganjar.
Hetero Space itu hingga kini telah memberikan dampak kepada 500 komunitas. Selain itu sebanyak 100 perusahaan telah berkolaborasi. Adapun, UMKM yang mengikuti program sebanyak 15.000 UMKM, dan start up yang telah mengikuti program sejumlah 2.500 program
Pada kesempatan itu, Ganjar juga menjelaskan kepada anak muda yang hadir ihwal bonus demografi Indonesia yang harus dimaksimalkan secepat mungkin. Ganjar menyebut, bangsa Indonesia memiliki kesempatan selama 13 tahun untuk memanfaatkan bonus demografi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk usia produktif Indonesia mencapai 186,77 juta orang pada tahun 2020 dengan rasio ketergantungannya mencapai 44,33 persen.
"Bonus demografi terjadi. Maka saya katakan tadi 13 tahun ke depan itu kalau kita gagal memanage ini, maka potensi kita untuk bisa berkembang, melompat menjadi negara ekonomi empat besar negara dunia ada potensi gagal," ucap Ganjar.
Ganjar menambahkan, optimalisasi bonus demografi Indonesia juga harus sejalan dengan semangat dan perjuangan anak-anak muda berlandaskan nilai-nilai kebangsaan.
Selain itu Ganjar menyebutkan, pendidikan juga menjadi instrumen penting dalam perjalanan anak-anak bangsa dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
"Butuh sebuah tindakan cepat untuk itu. Infrastruktur disediakan termasuk IT-nya, ruang talenta dibuka maka kurikulum pendidikan mesti dirombak. Sehingga anak-anak muda bisa mendapatkan satu kesempatan yang sama," ungkap Ganjar.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi narasumber dalam Young On Top National Conference (YOTNC) 2023 di The Kasablanka Hall, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7/2023). YOUTNC merupakan tempat berkumpulnya generasi muda Indonesia yang siap untuk terinspirasi dan menggapai kesuksesan di usia muda.
Ganjar mengatakan, perkembangan dunia digital bagi Gen Z dan milenial harus dibarengi dengan pengetahuan dan keterampilan agar mampu mengimbangi pengalaman yang didapat.
"Ada sharing sessions pengalaman bagaimana dunia digital memengaruhi. Kemudian kita bisa menyiapkan diri bahwa knowledge dan skill itu penting untuk bisa menghadapi situasi masa depan," ujar Bacapres 2024, itu.
Pria berambut putih itu menyampaikan, dewasa ini anak-anak muda telah dibekali dengan teknologi digital, seperti gadget. Hal itu, kata Ganjar, menjadi satu modal yang dapat dimaksimalkan untuk mendapatkan informasi untuk adaptasi perkembangan zaman sebanyak-banyaknya.
Seperti yang dilakukan Ganjar dalam kapasitasnya sebagai pemimpin di Jawa Tengah selama dua periode yang telah membuat banyak program dan kebijakan dalam melibatkan dan mendorong peran anak muda.
Antara lain, Ganjar telah membuat ruang kreatif bernama Hetero Space yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti komunal area, meeting room, event space, dan private office yang bisa digunakan individu, komunitas, maupun perusahaan start up untuk berkolaborasi dan berkreasi.
Ganjar pun meyakini, banyak talenta-talenta muda berbakat Indonesia yang kelak mampu membuat harum nama bangsa Indonesia, sekaligus memajukan negara.
"Banyak yang ingin jadi pengusaha. Bagaimana sih akses modal, bagaimana kolaborasi, sehingga kemudian anak-anak muda punya banyak pengetahuan dan sekarang bisa bertemu langsung," kata Ganjar.
"Mereka punya modal, mereka terbiasa dengan dunia digital, mereka punya kreativitas, mereka punya inovasi dan kemudian mereka terapkan itu dalam talenta masing-masing," sambung Ganjar.
Hetero Space itu hingga kini telah memberikan dampak kepada 500 komunitas. Selain itu sebanyak 100 perusahaan telah berkolaborasi. Adapun, UMKM yang mengikuti program sebanyak 15.000 UMKM, dan start up yang telah mengikuti program sejumlah 2.500 program
Pada kesempatan itu, Ganjar juga menjelaskan kepada anak muda yang hadir ihwal bonus demografi Indonesia yang harus dimaksimalkan secepat mungkin. Ganjar menyebut, bangsa Indonesia memiliki kesempatan selama 13 tahun untuk memanfaatkan bonus demografi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk usia produktif Indonesia mencapai 186,77 juta orang pada tahun 2020 dengan rasio ketergantungannya mencapai 44,33 persen.
"Bonus demografi terjadi. Maka saya katakan tadi 13 tahun ke depan itu kalau kita gagal memanage ini, maka potensi kita untuk bisa berkembang, melompat menjadi negara ekonomi empat besar negara dunia ada potensi gagal," ucap Ganjar.
Ganjar menambahkan, optimalisasi bonus demografi Indonesia juga harus sejalan dengan semangat dan perjuangan anak-anak muda berlandaskan nilai-nilai kebangsaan.
Selain itu Ganjar menyebutkan, pendidikan juga menjadi instrumen penting dalam perjalanan anak-anak bangsa dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
"Butuh sebuah tindakan cepat untuk itu. Infrastruktur disediakan termasuk IT-nya, ruang talenta dibuka maka kurikulum pendidikan mesti dirombak. Sehingga anak-anak muda bisa mendapatkan satu kesempatan yang sama," ungkap Ganjar.
(thm)