Buku Haji 2023 Sudah Ditulis, Khadimul Hujjaj Bertekad Tahun Depan Lebih Baik

Jum'at, 14 Juli 2023 - 05:28 WIB
loading...
A A A
baca juga: Kisah Haji Ibnu Jubair Tahun 1184, Ada Gagasan Haji Mewah

Seperti, misalnya saat ibadah umrah, apakah petugas harus mendorong kursi roda dari hotel, hingga tawaf dan sai, atau itu merupakan kewajiban pribadi lansia dengan menanggung konsekuensi pembiayaannya jika menyewa jasa pendorong kursi roda? Termasuk memandikan, menyuapi hingga menemani setiap hari, apakah itu bagian dari tugas petugas? “Semua itu harus ada SOP-nya” Kata Gusmen saat rapat.

Atensi Gusmen soal lansia sebagian dapat dieksekusi oleh petugas di lapangan. Bahkan, kebanyakan petugas melebihi jobdesk dan ekspektasi publik. Memenuhi kebutuhan lansia, hingga keperluan yang paling pribadi (memandikan, menceboki, mengganti pampers, menyuapi, menggendong)—yang saya yakin belum tentu pernah dilakukan petugas kepada orang tuanya sendiri—merupakan khidmah jemaah haji yang luar biasa.

Ikhtiar Tanpa Henti

Soal makanan yang ramah lansia juga sudah diwanti-wanti sejak awal. Mulanya agak kerepotan, tetapi setelah itu, kreasi dari daker, petugas sektor hingga kloter patut diacungi jempol. Termasuk dari jamaah haji sendiri. Dari pengadaan rice cooker, juicer, beras, lauk, dan cara memasak hingga tersaji menu yang ramah lansia. Pasti belum sempurna, tetapi itulah haji. Makin dipikirkan penyempurnaannya, makin banyak lubang dan tantangan yang harus dihadapi.

Puncak haji di Armuzna sudah dirancang dalam satuan operasi yang serius. Gusmen berulang-ulang memastikan kesiapan petugas, jalur evakuasi, jumlah toilet, ketersediaan air, menu makanan, kursi roda untuk jamaah lansia, tenda, kasur dan lain-lain. Bahkan, kehadiran jemaah haji dengan visa ziarah yang berpotensi mengganggu kenyamanan jemaah haji regular baik di Arafah maupun Mina, beberapa hari sebelum puncak haji terlaksana, juga menjadi perhatian Gusmen. Armuzna sudah selesai dengan segala catatannya.

baca juga: Cawe-cawe Urusan Haji

Gusmen tidak punya kepentingan lain, selain melayani jemaah haji secara tulus dan sebaik-baiknya. Gusmen tidak menjadikan haji sebagai panggung politik. Bahkan Gusmen, tidak berkenan memberi sambutan saat di Arafah dan menyerahkan kepada anggota Amirul Hajj lain untuk mewakili. Untuk menghindari prasangka publik yang tidak-tidak.

Kritik publik atas penyelenggaraan haji tahun ini merupakan vitamin, obat dan energizer bagi pelayanan haji tahun berikutnya. Penyelenggaraan haji tahun ini banyak kekurangan, tetapi jangan pelit untuk mengapresiasinya. Perbaikan-perbaikan terus diusahakan, meski tidak selalu mulus mengeksekusinya. Terutama jika berkaitan dengan otoritas pemerintah Arab Saudi dan mitranya.

Ibarat buku, haji 2023 memasuki akhir halaman. Pembahasan yang mengarah pada kesimpulan sudah mulai terlihat. Yang jelas, buku itu telah selesai ditulis. Buku terbaik adalah buku yang tuntas dicatat dan hadir di tangan pembaca. Hak publik untuk menilai kualitas buku tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1647 seconds (0.1#10.140)