Spesifikasi dan Keunggulan KRI Frans Kaisiepo-368 yang Ikut Latihan Gabungan PBB di Lebanon
loading...
A
A
A
JAKARTA - KRI Frans Kaisiepo -368 milik TNI AL belum lama ini unjuk kemampuan dalam latihan gabungan terpadu bersama pertamanya di Lebanon.
Latihan yang digelar di Laut Mediterania tersebut melibatkan beberapa kapal ternama seperti, kapal fregat Perancis FS Languedoc D-651, kapal patroli Lebanese Armed Forces (LAF) Navy LNS Tabarja, Heli Super Puma LAF Air Force, Quick Response Units, hingga Coastal Radar Sites.
Menurut laman Koarmada II TNI AL, kesuksesan latihan ini merupakan wujud keberhasilan diplomasi militer Indonesia di kancah global. Hal ini juga menjadi capaian penting implementasi mandat PBB untuk mempercepat transfer of responsibility kepada militer Lebanon dalam mengamankan wilayahnya secara mandiri.
KRI Frans Kaisiepo-368 merupakan salah satu kapal korvet kelas Sigma milik TNI AL. Kapal perang tersebut dibuat oleh Schelde Naval Shipbuilding, Belanda.
Kapal yang telah dirancang sejak 2006 ini baru diluncurkan pada 2008, dan masuk layanan militer Indonesia pada 2009.
2. Kapal perang buatan Negeri Kincir ini dibekali dengan mesin diesel V28-33D STC MAN yang mampu menghasilkan kecepatan rata-rata 18 knots dan kecepatan maksimal 28 knots, serta dapat menempuh jarak kurang lebih 6.000 km.
3. Kapal ini mampu menampung 80 anak buah kapal dan dapat bertahan selama 20 hari dalam menjalankan operasi di laut.
4. Cukup banyak senjata yang dipakai oleh kapal perang ini. Mulai dari torpedo, rudal, meriam, hingga sejumlah senjata elektronik.
5. KRI Frans Kaisiepo dilengkapi torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang punya dua peluncur torpedo. Ada pula dua tipe rudal yang digunakan di antaranya, MBDA Exocet dan MBDA Mistral.
Baca Juga: Dilengkapi Meriam Kaliber 40 mm, KRI Tuna-876 Perkuat Koarmada I
KRI Frans Kaisiepo-368 merupakan kapal sigma keempat milik TNI AL. Sebelumnya ada tiga kapal yang serupa yang berlabuh di jajaran militer Angkatan Laut Indonesia.
Ketiganya adalah KRI Diponegoro-365 yang datang di Tanah Air pada 17 September 2007, KRI Hasanudin-366 yang datang pada 1 Februari 2008, dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang datang pada 3 Desember 2008.
Latihan yang digelar di Laut Mediterania tersebut melibatkan beberapa kapal ternama seperti, kapal fregat Perancis FS Languedoc D-651, kapal patroli Lebanese Armed Forces (LAF) Navy LNS Tabarja, Heli Super Puma LAF Air Force, Quick Response Units, hingga Coastal Radar Sites.
Menurut laman Koarmada II TNI AL, kesuksesan latihan ini merupakan wujud keberhasilan diplomasi militer Indonesia di kancah global. Hal ini juga menjadi capaian penting implementasi mandat PBB untuk mempercepat transfer of responsibility kepada militer Lebanon dalam mengamankan wilayahnya secara mandiri.
KRI Frans Kaisiepo-368 merupakan salah satu kapal korvet kelas Sigma milik TNI AL. Kapal perang tersebut dibuat oleh Schelde Naval Shipbuilding, Belanda.
Kapal yang telah dirancang sejak 2006 ini baru diluncurkan pada 2008, dan masuk layanan militer Indonesia pada 2009.
Spesifikasi KRI Frans Kaisiepo-368
1. KRI Frans Kaisiepo-368 memiliki panjang sekitar 90,71 meter, dengan lebar mencapai 13,02 meter. Beratnya sendiri hampir mencapai 1.700 ton.2. Kapal perang buatan Negeri Kincir ini dibekali dengan mesin diesel V28-33D STC MAN yang mampu menghasilkan kecepatan rata-rata 18 knots dan kecepatan maksimal 28 knots, serta dapat menempuh jarak kurang lebih 6.000 km.
3. Kapal ini mampu menampung 80 anak buah kapal dan dapat bertahan selama 20 hari dalam menjalankan operasi di laut.
4. Cukup banyak senjata yang dipakai oleh kapal perang ini. Mulai dari torpedo, rudal, meriam, hingga sejumlah senjata elektronik.
5. KRI Frans Kaisiepo dilengkapi torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang punya dua peluncur torpedo. Ada pula dua tipe rudal yang digunakan di antaranya, MBDA Exocet dan MBDA Mistral.
Baca Juga: Dilengkapi Meriam Kaliber 40 mm, KRI Tuna-876 Perkuat Koarmada I
KRI Frans Kaisiepo-368 merupakan kapal sigma keempat milik TNI AL. Sebelumnya ada tiga kapal yang serupa yang berlabuh di jajaran militer Angkatan Laut Indonesia.
Ketiganya adalah KRI Diponegoro-365 yang datang di Tanah Air pada 17 September 2007, KRI Hasanudin-366 yang datang pada 1 Februari 2008, dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang datang pada 3 Desember 2008.
(abd)