Meski Terima Bantuan Pemerintah, Publik Ingin Segera Kembali Bekerja

Senin, 27 Juli 2020 - 14:35 WIB
loading...
Meski Terima Bantuan Pemerintah, Publik Ingin Segera Kembali Bekerja
CEO Cyrus Network, Eko Dafid Afianto memaparkan, sebanyak 98,8% publik tahu, sadar dengan keberadaan wabah Corona yang mengancam kehidupan mereka. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wabah Covid 19 atau virus Corona tak hanya terjadi di kota namun sampai ke pelosok-pelosok daerah. Tanggap darurat pemerintah, bantuan tunai dan bantuan sosial selama lima bulan terakhir mendapatkan apresiasi positif oleh masyarakat. Meski demikian, publik ingin segera bisa kembali bekerja untuk melanjutkan hidup mereka.

(Baca juga: Dalam 5 Bulan, Kasus Positif Covid-19 Tembus Angka 100.000)

CEO Cyrus Network, Eko Dafid Afianto memaparkan, sebanyak 98,8% publik tahu, sadar dengan keberadaan wabah Corona yang mengancam kehidupan mereka. Hal ini terungkap dari hasil survei nasional Cyrus Network, yang dipaparkan lewat diskusi virtual, Senin (27/7/2020).

"Begitu juga dengan sosialisasi protokol kesehatan oleh pemerintah sudah menyebar sangat luas. Sebanyak 79,8 % responden mengaku melihat, mendengar, dan membaca sosialisasi soal protokol covid di daerah mereka," kata Eko Dafid dalam siaran pers, Senin (27/7/2020).

Meski demikian kata Eko, dari sisi penegakan aturan memang belum merata. Pemberlakuan protokol Corona sesuai arahan pemerintah diaplikasikan di lingkungan masyarakat dengan cara yang berbeda-beda. 60,7 % responden mengaku warga lingkungan tempat tinggal mereka melaksanakan protokol Covid-19 dengan disiplin sesuai keputusan pemerintah.

Namun menurutnya, sekira 29% responden merasa hanya sebagian yang menjalankan protokol covid dengan disiplin, sementara sisanya tidak. "Hanya 9 % responden yang mengaku kebiasaan hidup mereka hari ini tidak berbeda sama sekali dengan masa sebelum pandemi, tanpa protokol kesehatan sama sekali," ujar Eko

(Baca juga: Satgas Covid-19: Kasus Corona di Indonesia Memiliki Risiko yang Berbeda-beda)

Menurut pengakuan 53% responden, di lingkungan tempat tinggal mereka tersedia sarana cuci tangan buat umum. Dengan jumlah yang hampir sama (50%), bahkan mengaku di lingkungan mereka tersedia kelengkapan dasar perlindungan diri seperti masker dan hand sanitizer.

"Sedangkan soal kegiatan pemantauan/pengecekan keadaan secara berkala oleh perangkat lingkungan hanya dirasakan oleh 15,8 % responden saja. Bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah diketahui oleh 80% responden. Bentuk bantuan sosial yang responden ketahui paling banyak adalah bantuan tunai 78, 6% dan bantuan sembako 67%," jelas Eko.

Diakui Eko, dalam hal ini kemampuan pemerintah dalam mengorganisasikan pembagian bantuan tunai maupun sembako sudah cukup baik. Meski demikian, 65,8 % responden merasa bantuan-bantuan tersebut tidak bisa mencukupi kehidupan harian mereka selama pemberlakuan PSBB.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2084 seconds (0.1#10.140)