Pilihan Utama Golkar Tawarkan Airlangga Jadi Cawapres Prabowo
loading...
A
A
A
"Kelebihan Airlangga Hartarto membawa Partai Golkar, pengalaman di pemerintahan, sumber dana, dan kekuatan yang jarang dimiliki cawapres lain," ujarnya.
Adji menuturkan, PDIP sudah memiliki dukungan cukup untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres. Dalam tradisinya, PDIP cenderung memilih cawapres dari tokoh NU yang merepresentasikan Islam. Namun, cawapres Ganjar Pranowo sepenuhnya tergantung pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Nama-nama yang beredar di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD; Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa; dan mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj. Di luar nama tersebut, masih ada nama yang bisa dipertimbangkan untuk mengisi posisi cawapres Ganjar, seperti Sandiaga Uno yang sudah direkomendasikan oleh PPP.
Bagi Koalisi Perubahan, kata Adji, posisi cawapres Anies Baswedan yang dipilih adalah untuk menjaga agar Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat tidak pecah. Nama cawapres yang beredar adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Khofifah Indar Parawansa atau tokoh lainnya yang bisa diterima oleh semua partai Koalisi Perubahan.
Sedangkan, koalisi pendukung Prabowo Subianto memiliki persoalan sendiri. Sebab, Prabowo tetap perlu cawapres dari partai yang membawa tiket. Adjie menyebut Prabowo Subianto bisa menggandeng Airlangga Hartarto yang menjadi pemegang tiket Partai Golkar.
Selain itu, Prabowo juga bisa menggandeng Menteri BUMN, Erick Thohir, yang membawa dukungan PAN, atau Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang juga membawa tiket dan paling awal bersama Prabowo.
Untuk diketahui, riset terbaru LSI Denny JA dilaksanakan pada 30 Mei-12 Juni 2023. Survei dilakukan dengan tatap muka (face to face interview) menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error 2,9%.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement, dan focus group discussion.
Adji menuturkan, PDIP sudah memiliki dukungan cukup untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres. Dalam tradisinya, PDIP cenderung memilih cawapres dari tokoh NU yang merepresentasikan Islam. Namun, cawapres Ganjar Pranowo sepenuhnya tergantung pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Nama-nama yang beredar di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD; Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa; dan mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj. Di luar nama tersebut, masih ada nama yang bisa dipertimbangkan untuk mengisi posisi cawapres Ganjar, seperti Sandiaga Uno yang sudah direkomendasikan oleh PPP.
Bagi Koalisi Perubahan, kata Adji, posisi cawapres Anies Baswedan yang dipilih adalah untuk menjaga agar Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat tidak pecah. Nama cawapres yang beredar adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Khofifah Indar Parawansa atau tokoh lainnya yang bisa diterima oleh semua partai Koalisi Perubahan.
Sedangkan, koalisi pendukung Prabowo Subianto memiliki persoalan sendiri. Sebab, Prabowo tetap perlu cawapres dari partai yang membawa tiket. Adjie menyebut Prabowo Subianto bisa menggandeng Airlangga Hartarto yang menjadi pemegang tiket Partai Golkar.
Selain itu, Prabowo juga bisa menggandeng Menteri BUMN, Erick Thohir, yang membawa dukungan PAN, atau Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang juga membawa tiket dan paling awal bersama Prabowo.
Untuk diketahui, riset terbaru LSI Denny JA dilaksanakan pada 30 Mei-12 Juni 2023. Survei dilakukan dengan tatap muka (face to face interview) menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error 2,9%.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement, dan focus group discussion.
(abd)