Survei SMRC Ungkap Elektabillitas dan Tingkat Ketersukaan Anies Baswedan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani memberi penjelasan terkait elektabilitas Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan . Kata Saiful, elektabilitas Anies mengalami penurunan selama beberapa waktu terakhir.
Hal tersebut ia sampaikan dalam program Bedah Politik Bersama Saiful Mujani pada Kamis (8/6/2023). Saiful Mujani mengungkapkan pada semester kedua 2022, Agustus hingga Desember, elektabilitas Anies Baswedan naik.
Bahkan pada Desember 2022, elektabilitas Anies Baswedan sempat menyalip Prabowo Subianto. Namun memasuki 2023, elektabilitas Anies Baswedan terus merosot. Dari 28,1 persen di Desember 2022, menjadi hanya 19,7 persen di Mei 2023.
Tingkat kesukaan atau likeability publik pada Anies juga mengalami penurunan memasuki 2023. Pada Desember 2022, likeability Anies mencapai 78 persen menjadi 70 persen pada survei 30 April-7 Mei 2023.
"Penurunan suara ini disebabkan oleh posisi ideologis Anies yang berbeda dengan umumnya publik Indonesia. Pelemahan suara Anies juga disebabkan oleh persepsi publik yang semakin baik pada kondisi ekonomi dan tingkat kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi yang mengalami peningkatan," kata Saiful Mujani.
Saiful menjelaskan, Anies adalah fenomena politik baru karena mampu memasuki arena politik paling atas untuk menjadi presiden padahal bukan elit partai, bahkan bukan anggota partai.
"Walaupun dia bukan anggota partai, tapi dia bisa menarik partai politik untuk mencalonkannya. Artinya Anies memiliki nilai politik yang sangat besar, setidaknya pada partai-partai politik maupun publik," jelas Saiful.
Saiful mengaku, pernah memiliki pandangan sekitar dua atau tiga tahun lalu bahwa Anies akan kompetitif dengan calon-calon seperti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Prabowo sudah tiga kali maju dalam pemilihan presiden-wakil presiden.
Ia melihat, ada yang menarik karena Anies memiliki perjalanan politik yang berbeda dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Ada banyak orang yang kemungkinan memberi harapan pada Anies. Apalagi seperti dalam tagline politiknya, dia ingin melakukan perubahan atau perbaikan politik Indonesia. Karena itu masuk akal jika ada yang memberi harapan pada Anies," tutup Saiful Mujani.
Hal tersebut ia sampaikan dalam program Bedah Politik Bersama Saiful Mujani pada Kamis (8/6/2023). Saiful Mujani mengungkapkan pada semester kedua 2022, Agustus hingga Desember, elektabilitas Anies Baswedan naik.
Bahkan pada Desember 2022, elektabilitas Anies Baswedan sempat menyalip Prabowo Subianto. Namun memasuki 2023, elektabilitas Anies Baswedan terus merosot. Dari 28,1 persen di Desember 2022, menjadi hanya 19,7 persen di Mei 2023.
Tingkat kesukaan atau likeability publik pada Anies juga mengalami penurunan memasuki 2023. Pada Desember 2022, likeability Anies mencapai 78 persen menjadi 70 persen pada survei 30 April-7 Mei 2023.
"Penurunan suara ini disebabkan oleh posisi ideologis Anies yang berbeda dengan umumnya publik Indonesia. Pelemahan suara Anies juga disebabkan oleh persepsi publik yang semakin baik pada kondisi ekonomi dan tingkat kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi yang mengalami peningkatan," kata Saiful Mujani.
Saiful menjelaskan, Anies adalah fenomena politik baru karena mampu memasuki arena politik paling atas untuk menjadi presiden padahal bukan elit partai, bahkan bukan anggota partai.
"Walaupun dia bukan anggota partai, tapi dia bisa menarik partai politik untuk mencalonkannya. Artinya Anies memiliki nilai politik yang sangat besar, setidaknya pada partai-partai politik maupun publik," jelas Saiful.
Saiful mengaku, pernah memiliki pandangan sekitar dua atau tiga tahun lalu bahwa Anies akan kompetitif dengan calon-calon seperti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Prabowo sudah tiga kali maju dalam pemilihan presiden-wakil presiden.
Ia melihat, ada yang menarik karena Anies memiliki perjalanan politik yang berbeda dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Ada banyak orang yang kemungkinan memberi harapan pada Anies. Apalagi seperti dalam tagline politiknya, dia ingin melakukan perubahan atau perbaikan politik Indonesia. Karena itu masuk akal jika ada yang memberi harapan pada Anies," tutup Saiful Mujani.
(maf)