Puan Pastikan Ganjar Bakal Teruskan Visi Misi Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPP Bidang Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menyatakan, PDIP belum menyusun visi misi calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) 2024. Namun Puan memastikan visi misi yang akan diusung capres Ganjar Pranowo sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam konferensi pers pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023), Puan mengatakan, rakernas kali ini belum membahas visi misi capres-cawapres. Forum ini akan menampung masukan dari semua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP.
Sebelum visi misi capres-cawapres disusun, kata Ketua DPR ini, juga akan meminta masukan kepada kalangan eksternal, dari akademisi, partai pendukung hingga relawan.
"Jadi mungkin masih bisa ditambah, masih bisa dikurangi, masih juga bisa diganti," kata Puan yang didampingi Ganjar Pranowo.
Meski belum disusun, kata Puan, visi misi yang akan diusung capres Ganjar Pranowo harus sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Yang pasti calon presidennya (Ganjar) bersepakat bahwa sebagai calon presiden yang diusung oleh PDIP, visi misinya itu harus sama atau bersinergi dengan visi misi Pak Jokowi untuk bisa meneruskan apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi sebelumnya," kata Puan.
"Ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bernyali, yang berani," kata kata Jokowi ditirukan Direktur Pemberitaan MNC Group Prabu Revolusi yang hadir dalam pertemuan di Istana.
Presiden, kata Prabu, mengatakan, tekanan global menjadi tantangan bagi Indonesia, salah satunya terkait dengan proses hilirasi industri yang dijalankan Indonesia. Menurut Presiden, kebijakan hilirisasi menghadirkan tekanan untuk Indonesia. Namun, Presiden optimistis terus mendorong agar hilirisasi dapat terus berjalan karena memiliki banyak nilai tambah.
"Situasi global berat buat negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Kemudian beberapa kebijakan seperti hilirisasi nikel banyak mendapatkan tantangan dari beberapa negara maju," kata Prabu.
Karena itu, Jokowi memastikan akan turun tangan langsung atau cawe-cawe demi keberlanjutan pembangunan di Indonesia ke depan. Dengan cawe-cawe tersebut, maka Presiden dapat ikut serta mengawal kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih yang telah dilakukan pada masa kepemimpinannya.
Selain itu, Presiden mengatakan, cawe-cawe yang dilakukannya juga untuk memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil. Jokowi juga ingin memastikan agar pemilu dapat terselenggara dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.
"Untuk memastikan agar pemilu bisa berjalan baik, terselenggara dengan baik, dan agar masyarakat juga bisa mendapatkan informasi yang sebaik-baiknya terkait dengan kepemimpinan yang akan datang," kata Prabu mengutip pernyataan Presiden.
Dalam konferensi pers pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023), Puan mengatakan, rakernas kali ini belum membahas visi misi capres-cawapres. Forum ini akan menampung masukan dari semua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP.
Sebelum visi misi capres-cawapres disusun, kata Ketua DPR ini, juga akan meminta masukan kepada kalangan eksternal, dari akademisi, partai pendukung hingga relawan.
"Jadi mungkin masih bisa ditambah, masih bisa dikurangi, masih juga bisa diganti," kata Puan yang didampingi Ganjar Pranowo.
Meski belum disusun, kata Puan, visi misi yang akan diusung capres Ganjar Pranowo harus sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Yang pasti calon presidennya (Ganjar) bersepakat bahwa sebagai calon presiden yang diusung oleh PDIP, visi misinya itu harus sama atau bersinergi dengan visi misi Pak Jokowi untuk bisa meneruskan apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi sebelumnya," kata Puan.
Pemimpin yang Bernyali
Sebelumnya, Presiden Jokowi menginginkan pemimpin setelahnya memiliki nyali dan berani dalam mengambil tindakan untuk mengahadapi situasi global ke depan. Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para Pemimpin Redaksi (Pemred) media massa dan kreator konten di Istana Kepresidenan, Senin (29/5/2023)."Ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bernyali, yang berani," kata kata Jokowi ditirukan Direktur Pemberitaan MNC Group Prabu Revolusi yang hadir dalam pertemuan di Istana.
Presiden, kata Prabu, mengatakan, tekanan global menjadi tantangan bagi Indonesia, salah satunya terkait dengan proses hilirasi industri yang dijalankan Indonesia. Menurut Presiden, kebijakan hilirisasi menghadirkan tekanan untuk Indonesia. Namun, Presiden optimistis terus mendorong agar hilirisasi dapat terus berjalan karena memiliki banyak nilai tambah.
"Situasi global berat buat negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Kemudian beberapa kebijakan seperti hilirisasi nikel banyak mendapatkan tantangan dari beberapa negara maju," kata Prabu.
Karena itu, Jokowi memastikan akan turun tangan langsung atau cawe-cawe demi keberlanjutan pembangunan di Indonesia ke depan. Dengan cawe-cawe tersebut, maka Presiden dapat ikut serta mengawal kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih yang telah dilakukan pada masa kepemimpinannya.
Selain itu, Presiden mengatakan, cawe-cawe yang dilakukannya juga untuk memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil. Jokowi juga ingin memastikan agar pemilu dapat terselenggara dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.
"Untuk memastikan agar pemilu bisa berjalan baik, terselenggara dengan baik, dan agar masyarakat juga bisa mendapatkan informasi yang sebaik-baiknya terkait dengan kepemimpinan yang akan datang," kata Prabu mengutip pernyataan Presiden.
(abd)