Wacana Airlangga Jadi Cawapres, Golkar: Masih Sesuai Munas 2019
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Golkar menegaskan wacana Ketua Umum (Ketum) DPP Golkar Airlangga Hartato menjadi cawapres dalam Pilpres 2024 masih sesuai hasil Munas 2019. Keputusan Munas itu juga diperkuat dengan hasil Rapimnas yang meneguhkan Airlangga untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Wacana jadi cawapres masih sesuai Munas 2019. Keputusan untuk ikut pilpres sepenuhnya ada di ketum," ujar Wakil Ketua Umum DPP Golkar Ahmad Doli Tandjung di sela-sela Rakernas Golkar, Jakarta, Minggu (4/6/2023).
Doli menjelaskan terdapat dua pasal dalam keputusan Munas 2019 terkait sikap partai mengenai pilpres. Pasal pertama yakni, Golkar harus ikut kontestasi Pilpres 2024 baik sebagai capres atau cawapres.
Pasal kedua menyebutkan setiap langkah strategis untuk keputusan pilpres diserahkan kepada Ketum terpilih 2019-2024. Hasil Munas ini kemudian ditegaskan kembali dalam Rapimnas, dimana Airlangga sebagai Ketum terpilih ikut kontestasi Pilpres 2024.
"Kemudian kita tegaskan lagi hasil munas itu, semua tentang hal yang berkaitan denganPilpres itu diserahkan sepenuhnya mandat kepada Ketua Umum," jelas Doli.
Karena itu, Doli menegaskan penyelenggaraan Rakernas ini tidak mengubah hasil Mukernas 2019. Melainkan menegaskan dan menguatkan bahwa urusan pilpres dipercayakan sepenuhnya kepada ketua umum.
Doli mengatakan penegasan kembali itu bisa dilihat dari penyampaian pernyataan yang dibacakan oleh 38 Ketua DPD Golkar seluruh Indonesia. "Jadi gini level keputusan itu pertama yang tertinggi Munas, kemudian yang kedua Rapimnas, baru Rakernas, hari ini forumnya Rakernas, level ketiga. Tidak mengubah keputusan level satu dan level dua, ini menguatkan saja," tegasnya.
Dia juga menyakini Airlangga menjadi satu-satunya ketua partai politik yang paling rajin berkomunikasi dengan semua ketum partai. Bahkan Airlangga dan Golkar adalah partai politik pertama yang mengusung ide pembentukan koalisi dengan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Doli mengungkapkan ketua umumnya menyadari situasi politik yang dinamis ini makin diperlukan komunikasi yang intensif. Karenanya, Airlangga saat ini semakin banyak ketemu dengan partai politik lain secara berulang-ulang.
"Wacana jadi cawapres masih sesuai Munas 2019. Keputusan untuk ikut pilpres sepenuhnya ada di ketum," ujar Wakil Ketua Umum DPP Golkar Ahmad Doli Tandjung di sela-sela Rakernas Golkar, Jakarta, Minggu (4/6/2023).
Doli menjelaskan terdapat dua pasal dalam keputusan Munas 2019 terkait sikap partai mengenai pilpres. Pasal pertama yakni, Golkar harus ikut kontestasi Pilpres 2024 baik sebagai capres atau cawapres.
Pasal kedua menyebutkan setiap langkah strategis untuk keputusan pilpres diserahkan kepada Ketum terpilih 2019-2024. Hasil Munas ini kemudian ditegaskan kembali dalam Rapimnas, dimana Airlangga sebagai Ketum terpilih ikut kontestasi Pilpres 2024.
"Kemudian kita tegaskan lagi hasil munas itu, semua tentang hal yang berkaitan denganPilpres itu diserahkan sepenuhnya mandat kepada Ketua Umum," jelas Doli.
Karena itu, Doli menegaskan penyelenggaraan Rakernas ini tidak mengubah hasil Mukernas 2019. Melainkan menegaskan dan menguatkan bahwa urusan pilpres dipercayakan sepenuhnya kepada ketua umum.
Doli mengatakan penegasan kembali itu bisa dilihat dari penyampaian pernyataan yang dibacakan oleh 38 Ketua DPD Golkar seluruh Indonesia. "Jadi gini level keputusan itu pertama yang tertinggi Munas, kemudian yang kedua Rapimnas, baru Rakernas, hari ini forumnya Rakernas, level ketiga. Tidak mengubah keputusan level satu dan level dua, ini menguatkan saja," tegasnya.
Dia juga menyakini Airlangga menjadi satu-satunya ketua partai politik yang paling rajin berkomunikasi dengan semua ketum partai. Bahkan Airlangga dan Golkar adalah partai politik pertama yang mengusung ide pembentukan koalisi dengan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Doli mengungkapkan ketua umumnya menyadari situasi politik yang dinamis ini makin diperlukan komunikasi yang intensif. Karenanya, Airlangga saat ini semakin banyak ketemu dengan partai politik lain secara berulang-ulang.