Profil Mayjen TNI Rodon Pedrason, Penerima Bintang Kartika Eka Paksi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Profil Mayjen TNI Rodon Pedrason yang diulas dalam artikel ini menarik untuk diketahui. Lulusan Akademi Militer ( Akmil ) 1989 ini penerima tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi Pratama dan Nararya.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara, Bintang Kartika Eka Paksi adalah bintang yang dianugerahkan kepada mereka yang telah menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban untuk kemajuan dan pembangunan TNI Angkatan Darat.
Tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi memiliki tiga kelas, yaitu (1) Bintang Kartika Eka Paksi Utama, (2) Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, dan (3) Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
Tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi berpita kalung untuk kelas utama dan berpita gantung untuk kelas pratama dan nararya. Tanda Kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi dapat dianugerahkan kepada WNI dan WNA yang memenuhi persyaratan.
Bintang Kartika Eka Paksi Pratama serta Nararya dipakai dengan digantungkan di dada sebelah kiri di atas saku baju atau pakaian resmi. Tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi dilengkapi dengan miniatur.
Pemakaian miniatur pada lidah baju atau pakaian resmi dan disusun hanya satu deretan berjajar atau berhimpit dari kanan ke kiri dengan ukuran panjang tidak melebihi 13 cm.
Foto/Dok Kemhan
Nah, Mayjen TNI Dr. rer. pol. Rodon Pedrason, M.A saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Universitas Pertahanan (Unhan). Sebelumnya, dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Strategi Pertahanan pada Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Pria kelahiran 9 Oktober 1965, Padang, Sumatera Barat ini juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Orkestra dan paduan suara dari STIN binaan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan (BG) dan diasuh oleh Rodon Pedrason ketika menjabat Gubernur STIN pernah tampil di acara Sidang Tahunan MPR RI pada Jumat, 14 Agustus 2020.
Sekadar diketahui, pembentukan orkestra STIN itu berawal dari pengembangan UKT Taruna Band menjadi Brass Band pada 17 Maret 2017 dengan menambahkan alat musik tiup. Selanjutnya, dengan penambahan alat musik gesek pada 9 Februari 2019, Brass Band berkembang menjadi mini orkestra.
Foto/Dok Unhan
Baca juga: Panglima TNI Mutasi Besar-besaran Puluhan Anak Buah Prabowo, Ini Nama-namanya
Kemudian, pada 13 Mei 2020, mini orkestra bertransformasi menjadi orkestra tipe A yang disahkan namanya menjadi Gita Mahaswara Orchestra oleh Gubernur STIN Mayjen TNI DR. rer Pol Rodon Pedrason, pada 30 Mei 2020.
Dalam penampilannya, Orkestra STIN berkolaborasi dengan paduan suara STIN yang diresmikan dengan nama Gita Swarananta Choir pada 22 Juli 2020. Berlatih selama kurang lebih 2 bulan, jumlah Taruna dan Taruni STIN yang terlibat dalam orkestra sebanyak 170 personel serta 50 personel untuk paduan suara.
Walaupun secara keseluruhan tidak memiliki dasar memainkan alat musik sebelumnya, dengan berlatih bersungguh-sungguh mereka telah membuktikan mampu menampilkan yang terbaik pada penampilan perdana pagi ini di hadapan anggota MPR/DPR, Presiden dan Wapres, dan tamu undangan. Mereka hanya berkekuatan 30 orang mengacu protokol kesehatan Covid-19 jaga jarak menyesuaikan dengan lokasi yang ada.
Pembentukan orkestra dan paduan suara ini untuk menjadikan STIN sebagai world intelligence class. Selama latihan, orkestra dan paduan suara dilatih oleh para pelatih profesional yang dipimpin oleh Marthin Tupanno (pelatih konduktor dan vokal serta arranger), Hari Santosa (pelatih vokal dan arranger), David Santoso (pelatih biola dan arranger), Peltu Suhono (composer), Pelda Surono (pelatih terompet), Serma Sutomo (pelatih clarinet), Serma Pintoro (pelatih saxophone), Demas Bagus (pelatih combo) dan Rully (pelatih cello dan contra bass).
Sebelum menjabat Gubernur STIN, Rodon Pedrason dipercaya sebagai Direktur Analisis Ekonomi Deputi Bidang Analisis dan Produksi Intelijen pada Badan Intelijen Negara (BIN). Ketika masih berpangkat Kolonel, Rodon pernah menjabat sebagai Ketua Prodi Strategi Perang Semesta Unhan dan selanjutnya Ketua Prodi Diplomasi Pertahanan Unhan.
Sejumlah jabatan strategis lainnya pernah dia emban ketika masih berpangkat Letnan Kolonel, yakni Danden Walsus Grup C Paspampres, Danden Walpri Grup B Paspampres, Danden Pampri Grup B Paspampres, dan Kasubdit Anev Ditrenops PMPP TNI.
Sedangkan jabatan yang pernah dia emban ketika berpangkat Mayor adalah Pabandya Fasyan Athan Diplomatik TNI dan Staf Intelijen TNI. Selain itu, Jenderal Bintang 2 ini juga pernah mengemban amanah sebagai Pasiops Kodim 0603/Lebak, Gumilter Rindam III/Siliwangi, dan Danki Jar Rindam III/Siliwangi ketika masih berpangkat Kapten.
Jabatan lainnya yang pernah dia emban adalah Kasi 4/Log Yonif 320/Badak Putih ketika berpangkat Letnan Satu dan Danton Yonif 320/Badak Putih serta Danton 1/B Yonif 320/Badak Putih saat berpangkat Letnan Satu.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara, Bintang Kartika Eka Paksi adalah bintang yang dianugerahkan kepada mereka yang telah menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban untuk kemajuan dan pembangunan TNI Angkatan Darat.
Tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi memiliki tiga kelas, yaitu (1) Bintang Kartika Eka Paksi Utama, (2) Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, dan (3) Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
Tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi berpita kalung untuk kelas utama dan berpita gantung untuk kelas pratama dan nararya. Tanda Kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi dapat dianugerahkan kepada WNI dan WNA yang memenuhi persyaratan.
Bintang Kartika Eka Paksi Pratama serta Nararya dipakai dengan digantungkan di dada sebelah kiri di atas saku baju atau pakaian resmi. Tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi dilengkapi dengan miniatur.
Pemakaian miniatur pada lidah baju atau pakaian resmi dan disusun hanya satu deretan berjajar atau berhimpit dari kanan ke kiri dengan ukuran panjang tidak melebihi 13 cm.
Foto/Dok Kemhan
Nah, Mayjen TNI Dr. rer. pol. Rodon Pedrason, M.A saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Universitas Pertahanan (Unhan). Sebelumnya, dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Strategi Pertahanan pada Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Pria kelahiran 9 Oktober 1965, Padang, Sumatera Barat ini juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Orkestra dan paduan suara dari STIN binaan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan (BG) dan diasuh oleh Rodon Pedrason ketika menjabat Gubernur STIN pernah tampil di acara Sidang Tahunan MPR RI pada Jumat, 14 Agustus 2020.
Sekadar diketahui, pembentukan orkestra STIN itu berawal dari pengembangan UKT Taruna Band menjadi Brass Band pada 17 Maret 2017 dengan menambahkan alat musik tiup. Selanjutnya, dengan penambahan alat musik gesek pada 9 Februari 2019, Brass Band berkembang menjadi mini orkestra.
Foto/Dok Unhan
Baca juga: Panglima TNI Mutasi Besar-besaran Puluhan Anak Buah Prabowo, Ini Nama-namanya
Kemudian, pada 13 Mei 2020, mini orkestra bertransformasi menjadi orkestra tipe A yang disahkan namanya menjadi Gita Mahaswara Orchestra oleh Gubernur STIN Mayjen TNI DR. rer Pol Rodon Pedrason, pada 30 Mei 2020.
Dalam penampilannya, Orkestra STIN berkolaborasi dengan paduan suara STIN yang diresmikan dengan nama Gita Swarananta Choir pada 22 Juli 2020. Berlatih selama kurang lebih 2 bulan, jumlah Taruna dan Taruni STIN yang terlibat dalam orkestra sebanyak 170 personel serta 50 personel untuk paduan suara.
Walaupun secara keseluruhan tidak memiliki dasar memainkan alat musik sebelumnya, dengan berlatih bersungguh-sungguh mereka telah membuktikan mampu menampilkan yang terbaik pada penampilan perdana pagi ini di hadapan anggota MPR/DPR, Presiden dan Wapres, dan tamu undangan. Mereka hanya berkekuatan 30 orang mengacu protokol kesehatan Covid-19 jaga jarak menyesuaikan dengan lokasi yang ada.
Pembentukan orkestra dan paduan suara ini untuk menjadikan STIN sebagai world intelligence class. Selama latihan, orkestra dan paduan suara dilatih oleh para pelatih profesional yang dipimpin oleh Marthin Tupanno (pelatih konduktor dan vokal serta arranger), Hari Santosa (pelatih vokal dan arranger), David Santoso (pelatih biola dan arranger), Peltu Suhono (composer), Pelda Surono (pelatih terompet), Serma Sutomo (pelatih clarinet), Serma Pintoro (pelatih saxophone), Demas Bagus (pelatih combo) dan Rully (pelatih cello dan contra bass).
Sebelum menjabat Gubernur STIN, Rodon Pedrason dipercaya sebagai Direktur Analisis Ekonomi Deputi Bidang Analisis dan Produksi Intelijen pada Badan Intelijen Negara (BIN). Ketika masih berpangkat Kolonel, Rodon pernah menjabat sebagai Ketua Prodi Strategi Perang Semesta Unhan dan selanjutnya Ketua Prodi Diplomasi Pertahanan Unhan.
Sejumlah jabatan strategis lainnya pernah dia emban ketika masih berpangkat Letnan Kolonel, yakni Danden Walsus Grup C Paspampres, Danden Walpri Grup B Paspampres, Danden Pampri Grup B Paspampres, dan Kasubdit Anev Ditrenops PMPP TNI.
Sedangkan jabatan yang pernah dia emban ketika berpangkat Mayor adalah Pabandya Fasyan Athan Diplomatik TNI dan Staf Intelijen TNI. Selain itu, Jenderal Bintang 2 ini juga pernah mengemban amanah sebagai Pasiops Kodim 0603/Lebak, Gumilter Rindam III/Siliwangi, dan Danki Jar Rindam III/Siliwangi ketika masih berpangkat Kapten.
Jabatan lainnya yang pernah dia emban adalah Kasi 4/Log Yonif 320/Badak Putih ketika berpangkat Letnan Satu dan Danton Yonif 320/Badak Putih serta Danton 1/B Yonif 320/Badak Putih saat berpangkat Letnan Satu.
(rca)