6 Teror Bom di Indonesia Paling Menyita Perhatian Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah aksi teror Indonesia pernah terjadi di Indonesia. Tidak saja menyasar lokasi khusus, tetapi juga tempt-tempat umum. Selain menelan banyak korban jiwa, aksi-aksi teror ini tak pelak menimbulkan kepanikan yang meluas di masyarakat.
Foto/istimewa
Bom Bali pada 12 Oktober 2002 merupakan salah satu serangan teror terbesar dalam sejarah Indonesia dan menjadi perhatian internasional. Bom Bali menargetkan dua klub malam di Bali, menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya. Serangan ini dilakukan oleh kelompok teroris Jemaah Islamiyah. Setelah serangan tersebut, pemerintah Indonesia meningkatkan upaya dalam memerangi terorisme dengan membentuk unit khusus pada kepolisian yaitu Detasemen Khusus 88 Antiteror.
Foto/dok.SINDOnews
Bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta menewaskan 9 orang serta melukai 53 lainnya. Bom-bom tersebut ditanam anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda. Serangan ini juga menjadi sorotan internasional dan menimbulkan kekhawatiran tentang tingkat keamanan di Indonesia. Setelah serangan tersebut, pemerintah Indonesia meningkatkan keamanan dengan menggelar pelatihan dan meningkatkan koordinasi antara lembaga keamanan.
Foto/dok.SINDOnews
Bom ini meledak di pusat perbelanjaan Sarinah di Jakarta pada 14 Januari 2016. Aksi ini menewaskan 8 orang serta melukai 23 lainnya. Serangan ini dilakukan oleh teroris yang terkait dengan ISIS. Serangan bom Sarinah menunjukkan bahwa terorisme masih menjadi ancaman serius bagi keamanan Indonesia. Pemerintah Indonesia mengintensifkan pengawasan dan meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain dalam memerangi terorisme.
Foto/dok.SINDOnews
Serangan bom di 3 gereja di Surabaya terjadi pada 13 Mei 2018, menewaskan lebih dari 10 orang, serta melukai puluhan lainnya. Serangan tersebut dilakukan satu keluarga pengebom bunuh diri yang diduga berkaiatan dengan ISIS. Serangan tersebut memicu reaksi keras dari pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam melawan terorisme.
Foto/dok.SINDOnews
Serangan bom di Markas Besar Kepolisian Daerah Sumatera Utara menewaskan 1 pelaku dan melukai 6 orang lainnya. Teror tersebut terjadi pada 13 November 2019 di Medan dan dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri yang merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sebuah kelompok teroris yang terkait dengan ISIS.
Foto/dok.SINDOnews
Serangan bom di Katedral Makassar menargetkan sebuah gereja Katolik di Sulawesi Selatan, pada 28 Maret 2021. Kejadian ini menewaskan 2 orang dan melukai 20 lainnya. Serangan dilakukan satu pelaku bom bunuh diri yang terkait dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah. Pelaku meledakkan bom di dekat pintu gerbang Katedral Makassar saat umat Kristen sedang beribadah.
Aksi Teror di Tempat Umum
Aksi terorisme di Indonesia meliputi pemboman, penembakan, dan bentuk kekerasan lainnya yang menargetkan warga sipil tak berdosa. Dalam artikel ini, disajikan enam kasus terorisme di Indonesia yang paling menyita perhatian dunia dan dilakukan di tempat umum.1. Bom Bali (2002)
Foto/istimewa
Bom Bali pada 12 Oktober 2002 merupakan salah satu serangan teror terbesar dalam sejarah Indonesia dan menjadi perhatian internasional. Bom Bali menargetkan dua klub malam di Bali, menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya. Serangan ini dilakukan oleh kelompok teroris Jemaah Islamiyah. Setelah serangan tersebut, pemerintah Indonesia meningkatkan upaya dalam memerangi terorisme dengan membentuk unit khusus pada kepolisian yaitu Detasemen Khusus 88 Antiteror.
2. Bom Marriott dan Ritz Carlton (2009)
Foto/dok.SINDOnews
Bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta menewaskan 9 orang serta melukai 53 lainnya. Bom-bom tersebut ditanam anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda. Serangan ini juga menjadi sorotan internasional dan menimbulkan kekhawatiran tentang tingkat keamanan di Indonesia. Setelah serangan tersebut, pemerintah Indonesia meningkatkan keamanan dengan menggelar pelatihan dan meningkatkan koordinasi antara lembaga keamanan.
3. Bom Sarinah (2016)
Foto/dok.SINDOnews
Bom ini meledak di pusat perbelanjaan Sarinah di Jakarta pada 14 Januari 2016. Aksi ini menewaskan 8 orang serta melukai 23 lainnya. Serangan ini dilakukan oleh teroris yang terkait dengan ISIS. Serangan bom Sarinah menunjukkan bahwa terorisme masih menjadi ancaman serius bagi keamanan Indonesia. Pemerintah Indonesia mengintensifkan pengawasan dan meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain dalam memerangi terorisme.
4. Bom Gereja Surabaya (2018)
Foto/dok.SINDOnews
Serangan bom di 3 gereja di Surabaya terjadi pada 13 Mei 2018, menewaskan lebih dari 10 orang, serta melukai puluhan lainnya. Serangan tersebut dilakukan satu keluarga pengebom bunuh diri yang diduga berkaiatan dengan ISIS. Serangan tersebut memicu reaksi keras dari pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam melawan terorisme.
5. Bom Markas Polrestabes Medan (2019)
Foto/dok.SINDOnews
Serangan bom di Markas Besar Kepolisian Daerah Sumatera Utara menewaskan 1 pelaku dan melukai 6 orang lainnya. Teror tersebut terjadi pada 13 November 2019 di Medan dan dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri yang merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sebuah kelompok teroris yang terkait dengan ISIS.
6. Bom Katedral Makassar (2021)
Foto/dok.SINDOnews
Serangan bom di Katedral Makassar menargetkan sebuah gereja Katolik di Sulawesi Selatan, pada 28 Maret 2021. Kejadian ini menewaskan 2 orang dan melukai 20 lainnya. Serangan dilakukan satu pelaku bom bunuh diri yang terkait dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah. Pelaku meledakkan bom di dekat pintu gerbang Katedral Makassar saat umat Kristen sedang beribadah.
(muh)