Indonesia Visionary Leader, Muhammad Lutfi Gaungkan Potensi Besar Kota Bima
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Visionary Leader (IVL) season XII digelar di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta Pusat. Kali ini, Wali Kota Bima Muhammad Lutfi menjadi kepala daerah pertama yang berbicara dalam program tersebut.
Lutfi mengatakan, Kota Bima memiliki banyak potensi untuk menunjang perekonomian masyarakat. Salah satunya adalah sektor pariwisata.
"Kota Bima memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, karena dihimpit oleh Labuan Bajo, Lombok dan Bali. Di sini, juga tercatat nuansa dari kesultanan Bima," ujar Luthfi di lokasi, Senin (15/5/2023).
Lutfi menambahkan, keadaan kota Bima juga diiringi dengan teluk dan pemandangan yang indah. Sehingga, potensi pariwisata kota Bima patut untuk diperhitungkan.
Di sisi lain, lanjut Lutfi, meski Kota Bima kerap dilanda banjir saat turun hujan besar, pemerintah terus berupaya membendung bencana tersebut dengan menggencarkan normalisasi sungai.
"Langkah - langkah yang kita lakukan, ialah memperjuangkan reaksi nasional yang telah dicanangkan oleh pemerintah, yaitu membangun normalisasi," imbuhnya.
Beberapa titik wilayah di Kota Bima juga menjadi pusat perdagangan oleh masyarakat dari luar Kota Bima seperti Dompu dan sebagainya.
Di sisi lain, juri IVL sekaligus Analis Perundang-Undangan pada Sekretariat Ditjen OTDA, Kementerian Dalam Negeri Saydiman Marto turut mempertanyakan bagaimana Kota Bima menaikan angka investasi guna menambah pendapatan.
Hal tersebut juga langsung ditanggapi Lutfi dengan mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bima memang sedang mencari investor untuk mengembangkan kawasan perhotelan. Sebab Bima memiliki teluk yang indah serta event-event nasional seperti berkuda dan lain-lain yang sangat mungkin menyedot turis.
"Kita mengundang investor untuk membangun hotel, di tambah bima ini adalah kota jasa dan kota pariwisata," imbuhnya.
Indonesia Visionary Leader Season I hingga XI, SINDOnews Group menghadirkan program Indonesia Visionary Leader Season XII, Senin (15/5/2023). Kegiatan yang digelar di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta, ini merupakan bukti komitmen SINDOnews Group ambil bagian dalam mencetak para pemimpin bangsa yang visioner.
Tahun ini, program Indonesia Visionary Leader mengangkat tema "Kepala Daerah Sebagai Penjaga Resiliensi Ekonomi". Sebagai kepala daerah, peran penting yang diemban adalah menjaga resiliensi ekonomi di wilayahnya. Resiliensi ekonomi merujuk pada kemampuan suatu wilayah untuk bertahan, beradaptasi, dan pulih dari tekanan ekonomi, baik dari faktor internal maupun eksternal.
Di sisi lain, IVL XII juga menghadirkan 3 juri berkualitas guna menelaah program maupun capaian yang telah dilakukan oleh para pejabat daerah tersebut. Mereka, adalah Prof. Dr. Budi Frensidy, SE, M.Com (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia).
Kemudian, Dr. L. Saydiman Marto, S. STP, M. Si (Analis Kebijakan Ahli Madya, Sekretariat Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri), dan Dr. Wahyu T. Setyobudi, MM, ATP, CPM (Pengajar Global Business Marketing, Binus Business School dan Co-Founder Astagatra Institute).
Lihat Juga: KPK Tahan Eks Wali Kota Bima, Partai Perindo Minta Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Dievaluasi
Lutfi mengatakan, Kota Bima memiliki banyak potensi untuk menunjang perekonomian masyarakat. Salah satunya adalah sektor pariwisata.
"Kota Bima memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, karena dihimpit oleh Labuan Bajo, Lombok dan Bali. Di sini, juga tercatat nuansa dari kesultanan Bima," ujar Luthfi di lokasi, Senin (15/5/2023).
Lutfi menambahkan, keadaan kota Bima juga diiringi dengan teluk dan pemandangan yang indah. Sehingga, potensi pariwisata kota Bima patut untuk diperhitungkan.
Di sisi lain, lanjut Lutfi, meski Kota Bima kerap dilanda banjir saat turun hujan besar, pemerintah terus berupaya membendung bencana tersebut dengan menggencarkan normalisasi sungai.
"Langkah - langkah yang kita lakukan, ialah memperjuangkan reaksi nasional yang telah dicanangkan oleh pemerintah, yaitu membangun normalisasi," imbuhnya.
Beberapa titik wilayah di Kota Bima juga menjadi pusat perdagangan oleh masyarakat dari luar Kota Bima seperti Dompu dan sebagainya.
Di sisi lain, juri IVL sekaligus Analis Perundang-Undangan pada Sekretariat Ditjen OTDA, Kementerian Dalam Negeri Saydiman Marto turut mempertanyakan bagaimana Kota Bima menaikan angka investasi guna menambah pendapatan.
Hal tersebut juga langsung ditanggapi Lutfi dengan mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bima memang sedang mencari investor untuk mengembangkan kawasan perhotelan. Sebab Bima memiliki teluk yang indah serta event-event nasional seperti berkuda dan lain-lain yang sangat mungkin menyedot turis.
"Kita mengundang investor untuk membangun hotel, di tambah bima ini adalah kota jasa dan kota pariwisata," imbuhnya.
Indonesia Visionary Leader Season I hingga XI, SINDOnews Group menghadirkan program Indonesia Visionary Leader Season XII, Senin (15/5/2023). Kegiatan yang digelar di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta, ini merupakan bukti komitmen SINDOnews Group ambil bagian dalam mencetak para pemimpin bangsa yang visioner.
Tahun ini, program Indonesia Visionary Leader mengangkat tema "Kepala Daerah Sebagai Penjaga Resiliensi Ekonomi". Sebagai kepala daerah, peran penting yang diemban adalah menjaga resiliensi ekonomi di wilayahnya. Resiliensi ekonomi merujuk pada kemampuan suatu wilayah untuk bertahan, beradaptasi, dan pulih dari tekanan ekonomi, baik dari faktor internal maupun eksternal.
Di sisi lain, IVL XII juga menghadirkan 3 juri berkualitas guna menelaah program maupun capaian yang telah dilakukan oleh para pejabat daerah tersebut. Mereka, adalah Prof. Dr. Budi Frensidy, SE, M.Com (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia).
Kemudian, Dr. L. Saydiman Marto, S. STP, M. Si (Analis Kebijakan Ahli Madya, Sekretariat Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri), dan Dr. Wahyu T. Setyobudi, MM, ATP, CPM (Pengajar Global Business Marketing, Binus Business School dan Co-Founder Astagatra Institute).
Lihat Juga: KPK Tahan Eks Wali Kota Bima, Partai Perindo Minta Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Dievaluasi
(muh)