Kisruh Partai Berkarya, Milenial Tak Kenal dengan Orde Baru

Rabu, 22 Juli 2020 - 14:29 WIB
loading...
Kisruh Partai Berkarya,...
Kisruh di internal Partai Berkarya antara kubu Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dengan kubu Muchdi Purwoprandjono. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kisruh di internal Partai Berkarya antara kubu Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dengan kubu Muchdi Purwoprandjono dinilai menjadi penanda, bahwa partai politik baru yang didasarkan pada ketokohan akan sulit berkembang dan tetap eksis di alam demokrasi Indonesia masa kini.

(Baca juga: Tak Ada Sengketa Partai, Pencetus Munaslub Berkarya Wajar Dipecat)

Direktur Populi Center sekaligus pengamat politik Usep S Akhyar mengatakan, partai yang didasarkan pada ketokohan terpusat pada seseorang lambat laun akan ditinggalkan pemilihnya. Terlebih selama ini Partai Berkarya selalu identik dengan Tommy, Soeharto, dan Orde Baru.

"Orde Baru itu sudah masa lalu. Orang dulu banyak tahu siapa Suharto. Ada memang penggemarnya saat ini, tapi sudah sedikit. Kalangan milenial bahkan sudah tidak tahu dengan nama besar itu," kata Usep, Rabu (21/7/2020).

(Baca juga: Berkarya Terbelah, Badaruddin: Kami Tidak Naik dari Halte seperti Priyo)

Lebih lanjut Usep mengatakan, pemilih Indonesia yang kini didominasi usia muda tidak lagi memandang ketokohan sebagai pertimbangan utama dalam memilih. Narasi-narasi yang digaungkan tokoh Partai Berkarya, kata Usep, tidak menarik simpati anak muda.

"Anak muda sudah bosan dengan tokoh politik lama yang jargon politiknya seperti omong kosong belaka, sementara dari sisi programatik partai itu tidak ada. Orang akan memilih berdasarkan reputasi. Orang yang tak berprestasi mau pimpin partai baru, kemudian berkuasa, ya tidak bisa," ucap Usep.

Lebih lanjut Usep menilai, Berkarya yang dideklarasikan pada 2016 lalu telah kehilangan momentum untuk berkembang. Sebabnya, kata Usep, partai-partai lama yang ada di Indonesia kini semakin eksis dan matang.

Selain itu, persepsi masyarakat yang menyimpulkan bahwa partai politik itu seragam. "Terlebih secara ideologi tidak ada pembeda antara partai baru dengan partai lama. Partai Berkarya tidak memiliki diferensiasi yang jelas dengan partai lainnya," kata Usep.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1759 seconds (0.1#10.140)