Cerita ART Bisa Sekolah dan Berijazah Berkat Ganjar
loading...
A
A
A
"Saya kerja jadi ART di Solo. Saya sekarang sudah lulus sekolah virtual yang digagas Pak Ganjar. Nanti ijasah buat ngelamar kerja di butiq," paparnya.
Ditambahkannya, ijasah yang dimilikinya itu diharapkan mampu membawa ke kehidupan yang lebih layak.
"Iya, buat kerja yang lebih baik untuk membantu orang tua," ucapnya.
Sementara itu, Sri Subekti, Ketua Prorgam Kelad Virtual SMAN 1 Kemusu, menuturkan bahwa sekolah virtual diperuntukkan bagi siswa yang kurang mampu, putus sekolah, terutama yang sudab bekerja. "Sekolab virtual ini untuk membuka akses pendidikan bagi siswa kurang mampu ya g sudah bekerja," tuturnya.
Sistem pembelajarannya dilakukan jarak jauh menggunakan aplikasi Kelas Jateng dari Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIK) Provinsi Jawa Tengah.
"Kelas ini bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Jadi siswa itu bisa sekolah sambil bekerja," katanya.
Seperti diketahui, sekolah virtual telah diluncurkan sejak 13 Oktober 2020 lalu. Tujuannya untuk membuka lebar akses pendidikan bagi anak dari keluarga kurang mampu, putus sekolah, terutama yang sudah bekerja.
Dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, sekolah virtual diterapkan di dua sekolah, yakni SMAN 1 Kemusu Boyolali dan SMAN 3 Brebes. Saat ini, total siswa sekolah virtual sebanyak 196, dan 68 siswa di antaranya dinyatakan lulus tahun ini.
Ditambahkannya, ijasah yang dimilikinya itu diharapkan mampu membawa ke kehidupan yang lebih layak.
"Iya, buat kerja yang lebih baik untuk membantu orang tua," ucapnya.
Sementara itu, Sri Subekti, Ketua Prorgam Kelad Virtual SMAN 1 Kemusu, menuturkan bahwa sekolah virtual diperuntukkan bagi siswa yang kurang mampu, putus sekolah, terutama yang sudab bekerja. "Sekolab virtual ini untuk membuka akses pendidikan bagi siswa kurang mampu ya g sudah bekerja," tuturnya.
Sistem pembelajarannya dilakukan jarak jauh menggunakan aplikasi Kelas Jateng dari Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIK) Provinsi Jawa Tengah.
"Kelas ini bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Jadi siswa itu bisa sekolah sambil bekerja," katanya.
Seperti diketahui, sekolah virtual telah diluncurkan sejak 13 Oktober 2020 lalu. Tujuannya untuk membuka lebar akses pendidikan bagi anak dari keluarga kurang mampu, putus sekolah, terutama yang sudah bekerja.
Dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, sekolah virtual diterapkan di dua sekolah, yakni SMAN 1 Kemusu Boyolali dan SMAN 3 Brebes. Saat ini, total siswa sekolah virtual sebanyak 196, dan 68 siswa di antaranya dinyatakan lulus tahun ini.
(ars)