Anas Urbaningrum Ungkap Pertemuan Partai Koalisi di Istana Zaman SBY
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anas Urbaningrum yang merupakan mantan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat mengungkap, bahwa era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) juga pernah melakukan pertemuan partai koalisi di Istana. Hal ini diungkapkan Anas Urbaningrum di Akun Twitter @anasurbaningrum yang bercentang biru, Sabtu (6/5/2023).
"Banyak yang bertanya ke saya, apakah dulu waktu periode Presiden SBY pernah ada pertemuan partai koalisi di Istana? Ya jelas pernah, beberapa kali," kata Anas.
Mantan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPI) ini menjelaskan, dari pertemuan partai koalisi di Istana tersebut, ada salah satu partai yang tak diundang. Tapi ditegaskan Anas, hal ini berbeda dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada juga pertemuan partai koalisi di Istana, tetapi salah satu partai koalisi tidak diundang. Tentu konteks tidak diundangnya berbeda dengan kejadian periode Presiden Jokowi," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyindir pertemuan yang digelar Presiden Jokowi dengan enam ketum parpol di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa 2 Mei 2023 malam.
Hal itu disampaikannya lewat cuitan di akun Twitter pribadinya @Herzaky__MP. "Presiden2 sebelumnya kemana aja? Mengapa Presiden2 sebelum @jokowi tidak menggunakan Istana untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya saja?" tulis Herzaky dikutip, Rabu 3 Mei 2023.
Sementara Presiden Jokowi tidak membantah turut membicarakan isu politik dalam pertemuan dengan enam ketum partai politik (parpol) di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa 2 Mei 2023.
Ia mengaku banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk kemungkinan duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. "Yang dibahas banyak sekali. Wong 3 jam (bertemu), banyak sekali (hal yang dibahas)," kata Jokowi saat ditemui di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis 4 Mei 2023.
Saat disinggung terkait bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo, Jokowi tak menampik. Ia mengaku banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, terutama terkait politik negara ke depan.
"Semuanya dibicarakan. Utamanya terkait politik yang menyangkut negara ke depan akan seperti apa tantangannya. Itu semuanya butuh kepemimpinan nasional dengan leadership yang kuat yang dipercaya oleh rakyat, internasional, dan investor," katanya.
Lihat Juga: 4 Kapolri Sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada yang Menjabat di Era SBY dan Jokowi
"Banyak yang bertanya ke saya, apakah dulu waktu periode Presiden SBY pernah ada pertemuan partai koalisi di Istana? Ya jelas pernah, beberapa kali," kata Anas.
Mantan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPI) ini menjelaskan, dari pertemuan partai koalisi di Istana tersebut, ada salah satu partai yang tak diundang. Tapi ditegaskan Anas, hal ini berbeda dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada juga pertemuan partai koalisi di Istana, tetapi salah satu partai koalisi tidak diundang. Tentu konteks tidak diundangnya berbeda dengan kejadian periode Presiden Jokowi," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyindir pertemuan yang digelar Presiden Jokowi dengan enam ketum parpol di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa 2 Mei 2023 malam.
Hal itu disampaikannya lewat cuitan di akun Twitter pribadinya @Herzaky__MP. "Presiden2 sebelumnya kemana aja? Mengapa Presiden2 sebelum @jokowi tidak menggunakan Istana untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya saja?" tulis Herzaky dikutip, Rabu 3 Mei 2023.
Sementara Presiden Jokowi tidak membantah turut membicarakan isu politik dalam pertemuan dengan enam ketum partai politik (parpol) di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa 2 Mei 2023.
Ia mengaku banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk kemungkinan duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. "Yang dibahas banyak sekali. Wong 3 jam (bertemu), banyak sekali (hal yang dibahas)," kata Jokowi saat ditemui di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis 4 Mei 2023.
Saat disinggung terkait bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo, Jokowi tak menampik. Ia mengaku banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, terutama terkait politik negara ke depan.
"Semuanya dibicarakan. Utamanya terkait politik yang menyangkut negara ke depan akan seperti apa tantangannya. Itu semuanya butuh kepemimpinan nasional dengan leadership yang kuat yang dipercaya oleh rakyat, internasional, dan investor," katanya.
Lihat Juga: 4 Kapolri Sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada yang Menjabat di Era SBY dan Jokowi
(maf)