Survei Indikator: Tingkat Kepercayaan Masyarakat kepada Polisi Meningkat

Selasa, 21 Juli 2020 - 18:49 WIB
loading...
Survei Indikator: Tingkat Kepercayaan Masyarakat kepada Polisi Meningkat
Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja institusi kepolisian terus mengalami tren positif. Hal tersebut diketahui dari hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia pada 13-16 Juli 2020. Foto/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja institusi kepolisian terus mengalami tren positif. Hal tersebut diketahui dari hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia pada 13-16 Juli 2020.

Dari survei itu, tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Kepolisian mencapai 75,3%. Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, angka tersebut lebih tinggi ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mencatatkan 74,7%. (Baca juga: Vaksin China Tiba di Indonesia, Ahli Epidemiologi: Banyak Orang Ingin Keajaiban)

Dia melanjutkan dari hasil survei juga menempatkan TNI sebagai institusi dengan kepercayaan publik tertinggi, mencatatkan 88%. Di posisi kedua ada presiden dengan 79,1%, disusul kepolisian dengan 75,3%.

“Biasanya, tingkat kepercayaan presiden dan KPK berhimpitan. Namun, dari tiga hasil survei terakhir kami, KPK justru menurun dan kepolisian mengalami peningkatan,” ujar Burhanuddin dalam jumpa pers secara daring, Selasa (21/7/2020).

Pada Februari 2020 juga hasil temuan Indikator Politik Indonesia, tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian naik tajam. Catatan Burhanuddin, persentasenya mencapai 85,6%.

Dalam rentang yang sama, tingkat kepercayaan publik terhadap KPK sekadar 81,3%. Sementara itu, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Hinca Panjaitan menilai kinerja kepolisian, termasuk TNI, selama pandemi COVID-19 sangat dirasakan masyarakat.

“Selama pandemi, polisi bahkan ikut mengantarkan bantuan sosial sampai pelosok. Jadi logis jika kepercayaan publik terhadap kepolisian lebih tinggi daripada KPK. Potret yang ditangkap dari hasil survei Indikator realistis,” ujar Hinca dalam kesempatan sama.

Adapun survei ini dilakukan dengan cara menelepon responden. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon sebanyak 5.872 data dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.200 responden. (Baca juga: Kemlu Benarkan Kabar Vaksin Corona Tiba di Indonesia)

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3598 seconds (0.1#10.140)