Hari Buruh Internasional, BP2MI Berangkatkan 200 Pekerja Migran ke Korsel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) memberangkatkan 200 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan (Korsel). Pemberangkatan PMI yang dilakukan bertepatan dengan May Day atau Hari Buruh Internasional ini merupakan bagian dari Program Government to Government (G To G).
"Kami jajaran BP2MI melepas 200 PMI dan bentuk penghormatan negara. Saya katakan komitmen kami di BP2MI melindungi PMI. Kita siap memerangi mafia penempatan ilegal PMI yang memperjualbelikan anak bangsa," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani, di Hotel El Royal, Jakarta, Senin (1/5/2023).
Dia menegaskan, tidak ada kata kompromi bagi sindikat atau penyalur ilegal PMI. Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani (Hanura) itu siap menabuh genderang perang demi melindungi pahlawan devisa negara. Benny mengungkapkan, sudah ribuan PMI diselamatkan BP2MI yang hendak diberangkatkan melalui jalur non prosedural atau ilegal oleh mafia PMI.
"Tidak ada kata kompromi untuk mafia PMI, komitmen saya semenjak dilantik oleh Presiden Jokowi untuk melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki, kami di BP2MI sudah menangkap ribuan perusahaan penyalur ilegal dan memulangkan PMI yang sebelumnya diberangkatkan melalui jalur ilegal," ujarnya.
Di hari May Day, Benny berharap tidak ada lagi penindasan oleh siapa pun kepada para pekerja baik di luar negeri maupun di dalam negeri. "Di Hari May Day ini kita berharap dan mudah-mudahan tidak ada lagi penindasan oleh siapa pun atas nama apa pun kepada pekerja kita entah di luar negeri atau di dalam negeri," ucapnya.
Benny juga menyampaikan, sejak Januari 2023 hingga hari ini, sebanyak 4.632 PMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan dalam program G To G untuk sektor vising dan manufaktur.
"Sekarang bulan keempat, jadi masih ada delapan bulan lagi karena hitungannya satu tahun 12 bulan. Saya yakin target kita akan melebihi penempatan di 2022 kita menempatkan PMI ke Korea 11.545 pekerja, dan kita yakin di 2023 akan terus bertambah. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya kita hanya bisa menempatkan 7.000 pekerja, artinya Korea menjadi idol penempatan kita bagi semua anak bangsa," katanya.
"Kami jajaran BP2MI melepas 200 PMI dan bentuk penghormatan negara. Saya katakan komitmen kami di BP2MI melindungi PMI. Kita siap memerangi mafia penempatan ilegal PMI yang memperjualbelikan anak bangsa," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani, di Hotel El Royal, Jakarta, Senin (1/5/2023).
Dia menegaskan, tidak ada kata kompromi bagi sindikat atau penyalur ilegal PMI. Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani (Hanura) itu siap menabuh genderang perang demi melindungi pahlawan devisa negara. Benny mengungkapkan, sudah ribuan PMI diselamatkan BP2MI yang hendak diberangkatkan melalui jalur non prosedural atau ilegal oleh mafia PMI.
"Tidak ada kata kompromi untuk mafia PMI, komitmen saya semenjak dilantik oleh Presiden Jokowi untuk melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki, kami di BP2MI sudah menangkap ribuan perusahaan penyalur ilegal dan memulangkan PMI yang sebelumnya diberangkatkan melalui jalur ilegal," ujarnya.
Di hari May Day, Benny berharap tidak ada lagi penindasan oleh siapa pun kepada para pekerja baik di luar negeri maupun di dalam negeri. "Di Hari May Day ini kita berharap dan mudah-mudahan tidak ada lagi penindasan oleh siapa pun atas nama apa pun kepada pekerja kita entah di luar negeri atau di dalam negeri," ucapnya.
Benny juga menyampaikan, sejak Januari 2023 hingga hari ini, sebanyak 4.632 PMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan dalam program G To G untuk sektor vising dan manufaktur.
"Sekarang bulan keempat, jadi masih ada delapan bulan lagi karena hitungannya satu tahun 12 bulan. Saya yakin target kita akan melebihi penempatan di 2022 kita menempatkan PMI ke Korea 11.545 pekerja, dan kita yakin di 2023 akan terus bertambah. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya kita hanya bisa menempatkan 7.000 pekerja, artinya Korea menjadi idol penempatan kita bagi semua anak bangsa," katanya.
(cip)