Dampak Piala Dunia U-20 Batal, Survei JJI: Elektabilitas Ganjar Turun, Airlangga Menguat
loading...
A
A
A
"Kalau saya lihat, pembatalan Piala Dunia U-20 terhadap Ganjar Pranowo dan PDIP pastinya akan berdampak. Apalagi masyarakat Indonesia hampir semua menggemari sepakbola," ujar Sarman.
Kata Sarman, momentum ini peluang bagi Golkar dan Airlangga untuk mendapatkan hati masyarakat. Pasalnya, Airlangga dinilai sosok yang tepat sebagai pengganti Jokowi yang akan membuat sepakbola Indonesia menjadi maju. Sarman berharap Airlangga mampu membawa perubahan pada bidang olahraga, khususnya sepakbola Indonesia.
"Saya harap Airlangga bisa meneruskan program Jokowi yang mendukung majunya sepakbola Indonesia. Hal ini membuat Airlangga mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia yang ingin sepakbola maju," tuturnya.
Menurut dia, batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia karena berbagai faktor, salah satunya karena sarat dengan kepentingan politik. Maka itu, Airlangga harus bisa membawa sepakbola Indonesia lepas dari kepentingan, baik politik dan lainnya.
"Kalau Airlangga jadi presiden, maka Ketua Umum Golkar itu harus mampu membawa sepakbola Indonesia lepas dari kepentingan apapun, demi majunya sepakbola kita," ucapnya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, anjloknya elektabilitas Ganjar Pranowo dan PDIP tak lepas dari adanya pengaruh penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Jika PDIP dan Ganjar tidak melakukan evaluasi, kata dia, maka perolehan suara akan tergerus dan ini menjadi peluang untuk Airlangga atau Golkar menang di Pilpres 2024.
"Kalau Ganjar dan PDIP tidak ada evaluasi, maka suara PDIP dan Ganjar akan tergerus di Pilpres 2024 dan bisa menjadi peluang Airlangga atau Golkar untuk menguasai suara di Pilpres 2024," pungkasnya.
Kata Sarman, momentum ini peluang bagi Golkar dan Airlangga untuk mendapatkan hati masyarakat. Pasalnya, Airlangga dinilai sosok yang tepat sebagai pengganti Jokowi yang akan membuat sepakbola Indonesia menjadi maju. Sarman berharap Airlangga mampu membawa perubahan pada bidang olahraga, khususnya sepakbola Indonesia.
"Saya harap Airlangga bisa meneruskan program Jokowi yang mendukung majunya sepakbola Indonesia. Hal ini membuat Airlangga mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia yang ingin sepakbola maju," tuturnya.
Menurut dia, batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia karena berbagai faktor, salah satunya karena sarat dengan kepentingan politik. Maka itu, Airlangga harus bisa membawa sepakbola Indonesia lepas dari kepentingan, baik politik dan lainnya.
"Kalau Airlangga jadi presiden, maka Ketua Umum Golkar itu harus mampu membawa sepakbola Indonesia lepas dari kepentingan apapun, demi majunya sepakbola kita," ucapnya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, anjloknya elektabilitas Ganjar Pranowo dan PDIP tak lepas dari adanya pengaruh penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Jika PDIP dan Ganjar tidak melakukan evaluasi, kata dia, maka perolehan suara akan tergerus dan ini menjadi peluang untuk Airlangga atau Golkar menang di Pilpres 2024.
"Kalau Ganjar dan PDIP tidak ada evaluasi, maka suara PDIP dan Ganjar akan tergerus di Pilpres 2024 dan bisa menjadi peluang Airlangga atau Golkar untuk menguasai suara di Pilpres 2024," pungkasnya.
(maf)