Telusuri Rekam Jejak, Pansel KY Akan Libatkan KPK, BNN, BNPT, dan PPATK

Minggu, 19 Juli 2020 - 14:39 WIB
loading...
Telusuri Rekam Jejak,...
Panitia Seleksi (pansel) pemilihan calon anggota Komisi Yudisial (KY) periode 2020-2025 akan meminta bantuan KPK, BNN, BNPT, dan PPATK guna menelusuri rekam jejak para calon. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Panitia Seleksi (pansel) pemilihan calon anggota Komisi Yudisial (KY) periode 2020-2025 akan meminta bantuan KPK, BNN, BNPT, dan PPATK guna menelusuri rekam jejak para calon setelah selesai pelaksanaan uji publik online.

Ketua Pansel Maruarar Siahaan menyatakan, saat ini ada 55 calon anggota KY periode 2020-2025 yang lolos pada tahap seleksi uji publik online. Pelaksanaan uji publik online akan berlangsung pada 20-21 Juli 2020. Dia mengatakan, pada Jumat, 17 Juli 2020 Pansel telah menggelar Technical Meeting secara online untuk menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) uji publik online.

Maruarar membeberkan, Pansel tentu akan melakukan penelusuran rekam jejak para calon anggota KY. Tapi penelusuran baru akan dilakukan setelah keputusan hasil seleksi uji publik online. Untuk penelusuran, maka Pansel akan meminta bantuan empat lembaga. (Baca juga: KY Buka Seleksi Tiga Kategori Calon Hakim Agung, Ini Riinciannya)

Keempatnya yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi, LHKPN, dan pelaporan dugaan korupsi; Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait ada atau tidak calon terindikasi narkoba; Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait ada atau tidak calon yang terindikasi radikalisme), dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait ada atau tidak calon terindikasi transaksi mencurigakan.

"Rekam jejak nanti baru akan kita mintakan ke instansi-instansi tersebut setelah peserta tersaring lagi dari uji publik ini. Masih terlalu banyak kalau seluruh peserta saat ini dimintakan rekam jejak. Menurut kami agar hasilnya fokus, maka rekam jejak nanti akan dilakukan setelah ada hasil seleksi uji publik," tegas Maruarar. (Baca juga: 55 Calon Anggota KY Lolos Seleksi, Ada Ketua ORI, Jenderal TNI, hingga Dosen)

Mantan hakim konstitusi Mahkamah Konstitusi (MK) ini menggariskan, seluruh hasil penelusuran rekam jejak para calon yang nanti disampaikan empat lembaga tadi tentu bersifat tertutup dan rahasia. Artinya tidak mungkin dibuka dan disampaikan oleh Pansel ke publik. "Hasilnya hanya digunakan untuk bahan pengambilan keputusan Pansel," ujarnya.

Maruarar mengungkapkan, technical meeting berjalan lancar. Secara umum, ujar dia, para peserta tidak ada yang mempermasalahan teknis acara. Para peserta dapat memahami dan bisa mempersiapkan diri dalam uji publik. "Pertanyaan didominasi sekitar permasalahan penanganan jaringan dan antisipasinya," imbuhnya.

Dia melanjutkan, hingga uji publik nanti dilakukan maka Pansel tetap membuka diri untuk menerima masukan/laporan dari masyarakat terkait dengan 55 calon. Maruarar mengatakan, Pansel telah menerima sejumlah masukan dari masyarakat. Sejauh ini masukan masyarakat masih seputar dukungan dan hal hal positif tentang peserta. Untuk itu Pansel tetap meharapkan kepada media massa juga menghimbau dan menginformasikan kepada publik bahwa apabila ada hal-hal yang penting tentang calon mohon segera mengirimkan masukannya.

"Kirimkan masukannya ke email kami di panselky2020@setneg.go.id atau kirimkan via pos ke sekretariat kami pada Sekretariat Panitia Seleksi Calon Anggota Komisi Yudisial, Kementerian Sekretariat Negara, Gedung 1 Lantai 2, Jalan Veteran Nomor 18, Jakarta Pusat 10110," ucap Maruarar.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bobby Nasution Keluar...
Bobby Nasution Keluar dari Gedung KPK: Bahas Pencegahan Korupsi hingga Koordinasi
BPK: Kerugian Negara...
BPK: Kerugian Negara Kasus Korupsi PT Taspen Capai Rp1 Triliun
Bobby Nasution Datang...
Bobby Nasution Datang ke Kantor KPK, Ada Apa?
2 Rumah Tersangka Korupsi...
2 Rumah Tersangka Korupsi Bank BJB Digeledah KPK, 3 Mobil dan 1 Motor Disita
Motor Royal Enfield...
Motor Royal Enfield Ridwan Kamil yang Disita KPK Atas Nama Orang Lain
Warna Motor Royal Enfield...
Warna Motor Royal Enfield Ridwan Kamil yang Disita KPK Beda dengan di LHKPN
Eks Penyidik KPK: Pelantikan...
Eks Penyidik KPK: Pelantikan Harun Al Rasyid Bukti Prabowo Ingin Penyelenggaraan Haji Bebas Korupsi
Harun Al Rasyid Jadi...
Harun Al Rasyid Jadi Deputi Pengawasan Haji, Eks Penyidik KPK: Keputusan Tepat
Sidang Hasto Kristiyanto...
Sidang Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Kembali Ricuh
Rekomendasi
Tantang Starlink, Amazon...
Tantang Starlink, Amazon Luncurkan Satelit Pertama
UTBK 2025 Diwarnai Kecurangan,...
UTBK 2025 Diwarnai Kecurangan, Panitia Temukan 10 Joki Lintas Provinsi
Andien dan Ippe Rayakan...
Andien dan Ippe Rayakan Satu Dekade Pernikahan Penuh Romansa di Kencana Valley
Berita Terkini
Menteri PPPA Sebut Womens...
Menteri PPPA Sebut Women's Inspiration Awards 2025 Perayaan atas Kekuatan, Kecerdasan, dan Ketangguhan Perempuan Indonesia
40 menit yang lalu
Momen Kedatangan Jenderal...
Momen Kedatangan Jenderal Ahmad Yani ke Padang yang Bikin PRRI Hengkang
50 menit yang lalu
Polemik Ijazah Jokowi...
Polemik Ijazah Jokowi Berujung Laporan Polisi, Rismon Hasiholan: Kajian Ilmiah Harus Dilawan dengan Kajian Ilmiah
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap Penerima...
Daftar Lengkap Penerima Penghargaan Women's Inspiration Awards 2025
2 jam yang lalu
Survei Rumah Politik,...
Survei Rumah Politik, Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Gibran
2 jam yang lalu
May Day Bareng Ribuan...
May Day Bareng Ribuan Buruh di Monas: Prabowo dan Harapan Baru untuk Pekerja
2 jam yang lalu
Infografis
Pakistan dan India Diambang...
Pakistan dan India Diambang Perang Habis-habisan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved