Al-Azhar Anugerahi Wapres Ma’ruf Amin Penghargaan Tokoh Islam Wasathiyyah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden ( Wapres) Ma'ruf Amin menerima penghargan dari Grand Syekh Al-Azhar atau Imam Besar Al-Azhar Prof Dr Ahmed Al-Tayeb. Penghargaan diberikan atas kiprah dan kontribusi Wapres dalam mengokohkan Islam wasathiyyah di Indonesia.
Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi yang juga merupakan Ketua Harian Nasional DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dalam Peringatan Hari Lahir ke-1.083 Al-Azhar di Istana Wapres Jalan Merdeka Selatan Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Wapres Ma'ruf Amin juga dinilai telah mendukung terhadap risalah Al-Azhar dalam membangun peradaban Islam global.
"Penghargaan ini merupakan suatu kehormatan bagi saya dan memberikan motivasi guna lebih aktif lagi dalam menumbuhkembangkan moderasi beragama, baik secara regional maupun internasional," kata Maruf Amin usai menerima penghargaan.
Ma'ruf Amin mengapresiasi kiprah Al-Azhar dalam membangun peradaban Islam dunia. Di usianya yang telah lebih dari 10 abad, Al-Azhar terus mampu membuktikan kontribusinya sebagai organisasi, lembaga pendidikan, keilmuan, dan dakwah.
"Berawal dari sebuah masjid biasa di Kota Kairo yang dibangun Tahun 970-972 M, kini Al-Azhar telah menjelma menjadi universitas global yang terintegrasi dan mampu menampung jutaan siswa dan guru," ungkapnya.
"Peran Al-Azhar dalam hal ini tidak terbatas dalam negeri Mesir dan dunia Arab, tetapi melebar jauh ke seluruh penjuru dunia," tutur Wapres.
Sementara itu, TGB menjelaskan, pemberian penghargaan dari pemimpin tertinggi Al-Azhar ini karena melihat Wapres Ma'ruf adalah sosok yang telah luar biasa berkontribusi, baik sebagai cendekiawan muslim, sebagai ulama yang terpandang, sebagai Ketua Umum Organisasi Islam terbesar di Indonesia, sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga saat ini sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
"Dalam mengokohkan Islam di Indonesia baik dalam konteks kehidupan berbangsa maupun beragama, sekian panjang kiprah dari Bapak Wakil Presiden rupanya juga menjadi sesuatu yang dicermati oleh Al-Azhar dan bagian dari apresiasi itu pada hari ini insyaAllah akan diserahkan piagam penghargaan kepada bapak Wakil Presiden," katanya.
TGB mengatakan, piagam penghargaan diberikan juga karena Al-Azhar melihat Wapres selalu memberikan dukungan untuk seluruh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh alumni Al Azhar di Indonesia.
"Dan ada satu hal Bapak Wakil Presiden yang saya tidak tahu ya, apakah ini juga menjadi bagian dari mengapa piagam penghargaan ini diberikan kepada Bapak Wakil Presiden adalah karena kalau kita melihat syarat keilmuan dari Syekh Nawawi Al Bantani yang merupakan juga nenek buyut atau kakek buyut dari Bapak Wakil Presiden beliau ternyata berguru kepada Syekh Ibrahim Al Bajuri yang merupakan syekh Azhar 35 dan bajuri adalah murid dari Syekh Abdullah Kawi yang juga merupakan Syekh Al Azhar," ucapnya.
Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi yang juga merupakan Ketua Harian Nasional DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dalam Peringatan Hari Lahir ke-1.083 Al-Azhar di Istana Wapres Jalan Merdeka Selatan Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Wapres Ma'ruf Amin juga dinilai telah mendukung terhadap risalah Al-Azhar dalam membangun peradaban Islam global.
"Penghargaan ini merupakan suatu kehormatan bagi saya dan memberikan motivasi guna lebih aktif lagi dalam menumbuhkembangkan moderasi beragama, baik secara regional maupun internasional," kata Maruf Amin usai menerima penghargaan.
Ma'ruf Amin mengapresiasi kiprah Al-Azhar dalam membangun peradaban Islam dunia. Di usianya yang telah lebih dari 10 abad, Al-Azhar terus mampu membuktikan kontribusinya sebagai organisasi, lembaga pendidikan, keilmuan, dan dakwah.
"Berawal dari sebuah masjid biasa di Kota Kairo yang dibangun Tahun 970-972 M, kini Al-Azhar telah menjelma menjadi universitas global yang terintegrasi dan mampu menampung jutaan siswa dan guru," ungkapnya.
"Peran Al-Azhar dalam hal ini tidak terbatas dalam negeri Mesir dan dunia Arab, tetapi melebar jauh ke seluruh penjuru dunia," tutur Wapres.
Sementara itu, TGB menjelaskan, pemberian penghargaan dari pemimpin tertinggi Al-Azhar ini karena melihat Wapres Ma'ruf adalah sosok yang telah luar biasa berkontribusi, baik sebagai cendekiawan muslim, sebagai ulama yang terpandang, sebagai Ketua Umum Organisasi Islam terbesar di Indonesia, sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga saat ini sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
"Dalam mengokohkan Islam di Indonesia baik dalam konteks kehidupan berbangsa maupun beragama, sekian panjang kiprah dari Bapak Wakil Presiden rupanya juga menjadi sesuatu yang dicermati oleh Al-Azhar dan bagian dari apresiasi itu pada hari ini insyaAllah akan diserahkan piagam penghargaan kepada bapak Wakil Presiden," katanya.
TGB mengatakan, piagam penghargaan diberikan juga karena Al-Azhar melihat Wapres selalu memberikan dukungan untuk seluruh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh alumni Al Azhar di Indonesia.
"Dan ada satu hal Bapak Wakil Presiden yang saya tidak tahu ya, apakah ini juga menjadi bagian dari mengapa piagam penghargaan ini diberikan kepada Bapak Wakil Presiden adalah karena kalau kita melihat syarat keilmuan dari Syekh Nawawi Al Bantani yang merupakan juga nenek buyut atau kakek buyut dari Bapak Wakil Presiden beliau ternyata berguru kepada Syekh Ibrahim Al Bajuri yang merupakan syekh Azhar 35 dan bajuri adalah murid dari Syekh Abdullah Kawi yang juga merupakan Syekh Al Azhar," ucapnya.
(abd)