Menakar Soliditas Koalisi Perubahan jika Tandem Anies Baswedan dari Eksternal?

Selasa, 28 Maret 2023 - 09:31 WIB
loading...
Menakar Soliditas Koalisi Perubahan jika Tandem Anies Baswedan dari Eksternal?
Anies Baswedan dan Tim 8 menunjukkan Piagam Koalisi yang telah ditandatangani pimpinan tiga parpol Koalisi Perubahan di Sekretariat Perubahan, Jumat (24/3/2023). FOTO/INSTAGRAM ANIES BASWEDAN
A A A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, dan Partai Nasdem telah sepakat berkoalisi untuk Pilpres 2024 mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres). Pembentukan Koalisi Perubahan untuk Persatuan ditandai dengan penandatanganan piagam deklarasi oleh ketiga partai politik tersebut.

Ketiga parpol ini juga sudah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. Nasdem 10,2% atau 59 kursi DPR, Demokrat 9,4% setara dengan 54 kursi, dan PKS 8,7% atau 50 kursi. Sehingga, total dari gabungan ketiga parpol itu sebanyak 163 kursi atau 28,3%.

Diketahui, Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum menyatakan bahwa pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.





Sementara itu, Anies Baswedan belum mau mengungkap siapa sosok calon wakil presiden (cawapres) yang bakal dipinangnya di kontestasi Pemilu 2024. Saat ini, kriteria cawapres tengah diotak-atik oleh tim kecil yang telah terbentuk.

"Biarkan berproses dulu sudah ada tim kecil yang akan terus membahas dengan kriteria-kriteria yang ada," ujar Anies seusai menghadiri acara buka bersama (Bukber) di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3/2023).

Menurut Anies, lambat laun, kriteria cawapres yang bakal menemaninya nanti, juga akan segera diumumkan kepada khalayak. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan sosok cawapres yang akan mendampingi pada Pilpres 2024.



Meskipun ada tim khusus dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang membahas dan memberikan masukan tentang sosok cawapres pendamping Anies. AHY mengatakan, upaya membangun KKP diharapkan bisa mendapatkan jalan baik, yang akhirnya bisa sukses bersama di Pemilu 2024. AHY juga ingin terus membangun komunikasi yang baik dengan semua tokoh, tak terkecuali Anies Baswedan.

"Khususnya Pak Anies yang telah kami usung sebagai capres di 2024 nanti, sangat bagus komunikasi itu semakin intensif baik yang dilakukan di depan umum maupun di belakang layar. Karena sesungguhmya diskusi yang baik itu didedikasikan untuk bangun visi kebangsaan bersama," kata AHY dalam kegiatan buka bersama di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta pada Sabtu (25/3/2023).

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) secara terang-terangan mengakui sudah memiliki nama tokoh yang akan diusulkan menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024. Sayangnya, JK belum mau menyebut siapa sosok tersebut.



Awalnya, JK disinggung ihwal kriteria yang dianggap cocok untuk mendampingi Anies di 2024 mendatang. Ia menyebut, sosok tersebut haruslah bisa menambah suara bagi mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Cocoknya kalau calon menambah suara dan bekerja sama nanti kalau menang," kata JK seusai menghadiri acara buka puasa bersama di Nasdem Tower, Jakarta, Sabtu (25/3/2023).

Dalam kesempatan ini, JK mengakui memiliki usulan nama tokoh yang dianggap bisa menambah perolehan suara bagi Anies. Hal ini diungkapkan saat menjawab pertanyaan awak media. "Adalah pasti, tergantung Pak Anies aja," ujarnya.

Tidak hanya itu, JK juga turut dikonfirmasi perihal kebenaran informasi yang menyebut dirinya menyodorkan nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk menjadi pendamping Anies. Dia pun tak menjawab secara pasti pertanyaan tersebut. "Belum," ucapnya.

Lalu, bagaimana soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan jika tandem Anies dari eksternal ketiga parpol tersebut?

“Ada hal besar yang harus tanda tanya siapa cawapresnya kalau Nasdem sudah tidak mengusung lagi, jadi ini adalah mungkin menjadi rebutan PKS dan Demokrat," kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (28/3/2023).

"Demokrat dengan kepercayaan tinggi dan survei AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) juga lumayan. Disodorkan ada juga Ahmad Syaikhu. Lalu mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, nah penentuan cawapres ini besar," sambungnya.

Dosen Universitas Islam Syekh Yusuf ini menjelaskan bahwa yang akan menjadi tantangan selanjutnya adalah jika tandem Anies nantinya dari eksternal Koalisi Perubahan untuk Persatuan. "Kalau Anies misalnya mengambil cawapres di luar dari ketiga partai ini masih solid enggak kira-kira mereka? Apakah mereka legowo? Padahal mereka tanda tangan di piagam ini, memberikan dukungan penuh mandat kepada Anies menentukan cawapresnya sendiri," katanya.

Menurut Adib, dalam piagam itu tidak sebutkan bahwa Anies wajib memilih cawapres dari tiga partai koalisi tersebut. "Ketika misalnya Anies mengambil cawapres dari tempat lain di luar tiga partai ini masih solid enggak nih partai, padahal tidak ada makan siang yang gratis," pungkasnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpendapat bahwa bisa jadi tokoh dari luar koalisi justru membantu koalisi semakin solid dan stabil. “Karena tidak ada kecenderungan kepentingan yang condong ke salah satu mitra koalisi,” katanya.

Dia menilai tokoh dari luar juga bisa menambah suara yang sebelumnya tidak dimiliki oleh partai pengusung, dan partai tetap bisa mengupayakan secara utuh perolehan suara. “Soliditas itu juga potensi terbangun ketika rival yang muncul adalah tokoh yang cukup kuat dalam kontestasi, sementara tokoh di luar cukup banyak. Nama seperti Erick Thohir, Andika Perkasa, bisa menjadi alternatif yang bijak untuk ditimbang,” pungkas Dedi.

Menurut Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, soliditas tergantung dari komitmen parpol pengusung Anies. “Apabila partai-partai politik di Koalisi Perubahan untuk Persatuan tetap berpegang teguh dengan poin-poin kesepakatan dalam piagam koalisi, maka soliditas akan bisa terjaga, terutama dalam pemilihan bakal calon wakil presiden pendamping anies baswedan,” ujar Bawono.

Dia menilai sikap dari PKS dan Partai Demokrat untuk menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai cawapres kepada Anies Baswedan merupakan keputusan sangat bijak dan patut diacungi dua jempol. “Sikap tersebut menunjukkan ada hal prioritas utama lain saat ini dari Partai Demokrat, PKS, dan NasDem sebagai bagian dari partai koalisi pendukung Anies ketimbang penentuan calon wakil presiden. Prioritas itu adalah penguatan soliditas koalisi terutama memastikan tiket pencalonan,” ujar Bawono.

Selain itu juga, kata dia, seperti penguatan jaringan guna memperkuat koordinasi ketiga partai politik itu dari tingkat pusat hingga daerah. “Serta tentu saja juga rencana sosialisasi politik dengan mengujungi daerah-daerah untuk meningkatkan tingkat popularitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu,” pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)