Waspadai Pelemahan Ekspor Lanjutan
loading...
A
A
A
Sehingga, kondisi ekonomi di China akan sedikit banyak berpengaruh pada permintaan impor dari Indonesia. Begitu juga sebaliknya.
Menilik laporan dari sejumlah media, pertumbuhan ekkonomi di China pada 2023 diperkirakan mencapai 5%. Angka ini sedikit melambat dibanding pertumbuhan pada tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata di level 7%. Bahkan, dibanding tahun lalu pun masih lebih rendah karena pertumbuhan ekonomi China berhasil mencapai 5,5% di tengah masa-masa pemulihan Covid-19 dan krisis Rusia-Ukraina.
Maka, di tengah gejolak ekonomi yang memengaruhi permintaan dari negara-negara China dan Barat, sudah menjadi keharusan apabila pemerintah terus memperluas pangsa pasar ke Afrika dan Timur Tengah. Kedua kawasan ini sangat cukup potensial terutama untuk pasar produk-produk halal.
Kini, tinggal bagaimana para eksportir bisa menembus kedua wilayah itu, agar tidak lagi bergantung kepada negara tujuan ekspor tradisional yang diperkirakan melambat. Tentu saja bukan tidak mungkin bisa dilakukan asalkan produk-produk dari dalam negeri bisa bersaing dengan produk dari negara lain.
Tidak lupa, di sinilah peran para atase perdagangan dan kedutaan besar di masing-masing negara tujuan agar terus mempromosikan hasil produksi dalam negeri supaya lebih mengglobal.
Menilik laporan dari sejumlah media, pertumbuhan ekkonomi di China pada 2023 diperkirakan mencapai 5%. Angka ini sedikit melambat dibanding pertumbuhan pada tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata di level 7%. Bahkan, dibanding tahun lalu pun masih lebih rendah karena pertumbuhan ekonomi China berhasil mencapai 5,5% di tengah masa-masa pemulihan Covid-19 dan krisis Rusia-Ukraina.
Maka, di tengah gejolak ekonomi yang memengaruhi permintaan dari negara-negara China dan Barat, sudah menjadi keharusan apabila pemerintah terus memperluas pangsa pasar ke Afrika dan Timur Tengah. Kedua kawasan ini sangat cukup potensial terutama untuk pasar produk-produk halal.
Kini, tinggal bagaimana para eksportir bisa menembus kedua wilayah itu, agar tidak lagi bergantung kepada negara tujuan ekspor tradisional yang diperkirakan melambat. Tentu saja bukan tidak mungkin bisa dilakukan asalkan produk-produk dari dalam negeri bisa bersaing dengan produk dari negara lain.
Tidak lupa, di sinilah peran para atase perdagangan dan kedutaan besar di masing-masing negara tujuan agar terus mempromosikan hasil produksi dalam negeri supaya lebih mengglobal.
(ynt)