Temui Presiden Jokowi, Gus Yahya Bahas Formula Baru Perdamaian Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menemui Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas formula baru perdamaian dunia, sebagaimana menjadi salah satu bahasan R-20.
KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya mengatakan agenda menghadap Presiden kali ini untuk melaporkan gelaran akbar peringatan 1 Abad NU yang telah terlaksana dengan baik dan lancar. Sekaligus memastikan rencana tindak lanjut dari hasil forum R-20, yang menjadi bagian dari serangkaian 1 Abad NU.
“Mudah-mudahan menjadi landasan bukan saja bagi perencanaan program-program yang domestik di Indonesia tapi juga menjadi titik tolak kegiatan dan perencanaan yang lebih besar, terutama di kancah nasional dan internasional,” ujar Gus Yahya, Jumat (24/3/2024).
Dari rangkaian 1 Abad NU, kata Gus Yahya, terutama R20 memiliki fokus yang mengarah pada perdamaian internasional. Karenanya, tujuan utama menghadap presiden adalah untuk mengurai dan menemukan formula baru dalam memperkuat hubungan internasional agar menemukan titik terang dan solusi dari berbagai permasalahan global yang ada.
“Upaya perdamaian internasional yang dilandaskan pada penguatan internasional multilateralisme agar pemecahan masalah dari berbagai konflik yang masih ada ini dibingkai dalam asumsi kepentingan bersama bagi semua pihak,” jelasnya.
Tak hanya itu, Gus Yahya juga berharap landasan penguatan internasional multilateral ini dapat didiskusikan oleh platform-platform internasional di bawah PBB hingga FIFA. “Mesti didiskusikan, di bawah platform internasional dan multilateral, seperti PBB, khususnya. Tapi bukan hanya PBB organisasi lain juga, termasuk FIFA,” ujarnya.
Hubungan dengan berbagai platform ini, menurutnya, harus diperkuat dengan konsistensi dan pemahaman mendalam terkait norma-norma yang berlaku, sehingga nantinya Indonesia mendapatkan posisi moral dengan mengartikulasikan dorongan desakan dari berbagai masalah.
“Intinya, memberi paham bahwa permasalah global ini adalah kepentingan bersama bukan hanya Indonesia atau parsial tentu saja, tapi kepentingan universal,” tutur dia.
Gus Yahya menambahkan, aspirasi PBNU disambut baik oleh Presiden Jokowi, dengan memberikan dukungan penuh untuk eksekusinya. “Presiden menyambut baik semua aspirasi dari kami, insyaallah ke depan lancar. Kemarin kami sudah memuat hubungan kerja sama hampir dengan semua kementerian mudah-mudahan eksekusinya berjalan dengan lancar,” ucapnya.
KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya mengatakan agenda menghadap Presiden kali ini untuk melaporkan gelaran akbar peringatan 1 Abad NU yang telah terlaksana dengan baik dan lancar. Sekaligus memastikan rencana tindak lanjut dari hasil forum R-20, yang menjadi bagian dari serangkaian 1 Abad NU.
“Mudah-mudahan menjadi landasan bukan saja bagi perencanaan program-program yang domestik di Indonesia tapi juga menjadi titik tolak kegiatan dan perencanaan yang lebih besar, terutama di kancah nasional dan internasional,” ujar Gus Yahya, Jumat (24/3/2024).
Dari rangkaian 1 Abad NU, kata Gus Yahya, terutama R20 memiliki fokus yang mengarah pada perdamaian internasional. Karenanya, tujuan utama menghadap presiden adalah untuk mengurai dan menemukan formula baru dalam memperkuat hubungan internasional agar menemukan titik terang dan solusi dari berbagai permasalahan global yang ada.
“Upaya perdamaian internasional yang dilandaskan pada penguatan internasional multilateralisme agar pemecahan masalah dari berbagai konflik yang masih ada ini dibingkai dalam asumsi kepentingan bersama bagi semua pihak,” jelasnya.
Tak hanya itu, Gus Yahya juga berharap landasan penguatan internasional multilateral ini dapat didiskusikan oleh platform-platform internasional di bawah PBB hingga FIFA. “Mesti didiskusikan, di bawah platform internasional dan multilateral, seperti PBB, khususnya. Tapi bukan hanya PBB organisasi lain juga, termasuk FIFA,” ujarnya.
Hubungan dengan berbagai platform ini, menurutnya, harus diperkuat dengan konsistensi dan pemahaman mendalam terkait norma-norma yang berlaku, sehingga nantinya Indonesia mendapatkan posisi moral dengan mengartikulasikan dorongan desakan dari berbagai masalah.
“Intinya, memberi paham bahwa permasalah global ini adalah kepentingan bersama bukan hanya Indonesia atau parsial tentu saja, tapi kepentingan universal,” tutur dia.
Gus Yahya menambahkan, aspirasi PBNU disambut baik oleh Presiden Jokowi, dengan memberikan dukungan penuh untuk eksekusinya. “Presiden menyambut baik semua aspirasi dari kami, insyaallah ke depan lancar. Kemarin kami sudah memuat hubungan kerja sama hampir dengan semua kementerian mudah-mudahan eksekusinya berjalan dengan lancar,” ucapnya.
(cip)