Satu Abad NU, Jokowi: Nahdlatul Ulama Berikan Warna Luar Biasa untuk Indonesia

Selasa, 07 Februari 2023 - 09:32 WIB
loading...
Satu Abad NU, Jokowi:...
Presiden Jokowi mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama (NU) karena telah berperan penting terhadap Indonesia. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama (NU) karena telah berperan penting terhadap Indonesia. Menurutnya, NU telah memberikan warna yang luar biasa dalam perjalanan bangsa ini.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama di Gelora Delta Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo pada hari ini. "Selama satu abad NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk Ibu Pertiwi Indonesia. Keislaman dan ke-Indonesia-an, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, serta kerukunan dalam keberagaman," katanya, Selasa (7/2/2023).

Memasuki abad kedua, Jokowi berharap akan semakin kokoh dan dapat menjadi teladan serta contoh hidup adab Islam yang baik. "Memasuki abad kedua, insyaallah NU akan tumbuh semakin kokoh, menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat, memberikan contoh hidup adab Islam yang baik, menjunjung akhlakul harimah dan adab ketimuran. Tatakrama, unggah ungguh, etika yang baik dan adab yang baik. Menjaga toleransi menjaga persatuan menjaga kegotongroyongan, serta terus mengikuti perkembangan zaman," tambahnya.



Jokowi mengatakan NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia layak untuk berkontribusi terhadap masyarakat dunia. "Sebagai organisasi Islam terbesar di dunia NU layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. Pemerintah sangat menghargai upaya PBNU untuk ikut membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia," kata Jokowi.



Sebagai organisasi Islam yang mengakar kuat di masyarakat, kata Jokowi, NU telah menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan. "Dalam menghadapi pandemi Covid-19, dalam menghadapi hantaman gerakan-gerakan radikal, termasuk menjaga diri dari politik identitas dan ekstremisme," ungkapnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1685 seconds (0.1#10.140)