Jangan sampai Besar Pasak daripada Tiang  

Sabtu, 11 Maret 2023 - 11:48 WIB
loading...
A A A
QRcodemuncul di saat yang tepat menjelang pandemi Covid-19. Dan pendemi menjadi akselerator dalam sistem pembayaran di Indonesia.

Masih teringat bagaimana maraknya promo yang diberikan saat metode QR baru diluncurkan? Tanpa butuh waktu lama, masyarakat yang sebelumnya masih berpegang sepenuhnya pada uangcashperlahan bergeser menggunakan QRcode.

Metode QRcodemenjadi salah satu senjata untuk mencapai keuangan inklusif yang dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, baik lokal maupun nasional.

QRcodedapat menyasar seluruh kalangan, baik dari masyarakat yang sudah mengenal bank maupun belum mengenal (biasa kita kenal dengan istilahunbanked). Berbagai QRcodeyang bermunculan kemudian distandardisasi oleh BI menggunakan QRIS (Quick ResponseCode Indonesian Standard) (dibaca: KRIS).

Tidak berhenti di situ, masyarakat kemudian ditawarkan ke metode pembayaran kemudian hari atau biasa kita kenal dengan istilahpay later. Berbagai promo yang sebelumnya diberikan untuk pembayaran QR juga dirasakan penggunapay later.

Metodepay latersebenarnya tidak sepenuhnya baru. Metode ini serupa dengan pembayaran menggunakan kartu kredit yang sudah sejak lama kita kenal, yakni seperti metode ‘berutang’.Pay laterjuga menawarkan opsi pembayaran dengan cara dicicil. Serupa tapi tak sama.

Salah satu perbedaannya terletak pada proses pengajuan menjadi nasabah. Pada kartu kredit, ada persyaratan lain yang dibutuhkan selain KTP, seperti slip gaji misalnya. Tentunya hal ini adalah bagian dari manajemen risiko yang dilakukan oleh perbankan.

Berbeda dengan kartu kredit, penggunapay latertidak harus memiliki suatu rekening khusus untuk dapat menikmati fiturpay laterpada penyedia jasa pembayaran non-bank. Namun, untuk dapat menggunakan fitur cicilan dipay later, ada kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh pengguna. Lagi-lagi, hal ini merupakan bagian untuk melakukan manajemen risiko.

Di tataran teknis, kartu kredit menggunakan kartu untuk melakukan transaksi, sedangkanpay latercukup dengan melakukan pemindaian QRcodesaja.

Beragam kemudahan ini tentu perlu diimbangi kesiapan masyarakat agar terhindar dari risiko yang akan terjadi. Bayangkan saja, seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa sedikitnya dua dari lima pelanggan di Inggris melakukan peminjaman untuk melunasi tagihanpay later.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2084 seconds (0.1#10.140)