Membangun Kepercayaan terhadap Crowdfunding

Jum'at, 10 Maret 2023 - 05:39 WIB
loading...
A A A
Peristiwa urun dana memang kerap terjadi pada perusahaan crowdfunding. Hal ini dikarenakan model urun dana yang disederhanakan untuk mempermudah UMKM mendapat dana dan menjadi celah para oknum yang ingin mendapatkan dana secara mudah tanpa harus membayar bunga pinjaman.

Fenomena ini dialami crowdfunding yang sangat terkenal di dunia, seperti Kickstarter pada 2019 dan Indiegogo pada 2018. Saat itu pernah mengalami “kedapatan” oknum yang merugikan pemodal karena dianggap scam dengan model bisnis dan laporan keuangan yang dimodifikasi. Beruntungnya, Kickstarter dan Indiegogo melalui Indiegogo Trust dapat dengan cepat mengatasi sehingga kepercayaan pemodal tetap terjaga hingga sekarang.

Pada crowdfunding Kickstarter dan Indiegogo, dampak karena tata kelola yang ketat untuk menghindari oknum yang berpotensi scam membuat UMKM lebih sulit untuk listing pada perusahaan crowdfunding.

Mereka membuat syarat dan ketentuan listing menjadi lebih detail dan bila memiliki suatu klaim, maka harus membuktikan klaim untuk menghindari penipuan.Sisi positifnya, pemodal tetap mendapatkan kepercayaan dari pihak ketiga untuk menaruh dana investasinya.

Kasus crowdfunding yang masih kontroversial dan belum terselesaikan penuh hingga sekarang di Amerika Serikat adalah kasus Kizzang dan iBackPack. Pada 2017 Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS mengajukan tuntutan terhadap Kizzang karena diduga telah mengumpulkan dana dari investor dengan janji pengembalian investasi yang besar. Namun, sebagian besar uang digunakan keperluan pribadi pendirinya.

Kasus Santara di Indonesia memberi dampak turunnya kepercayaan masyarakat terhadap platform crowdfunding. Masyarakat menjadi lebih skeptis dan terlebih yang masih belum familiar dengan investasi di crowdfunding.

Kasus Santara dapat menjadi pelajaran bagi regulator dan industri crowdfunding untuk lebih memperhatikan standar tata kelola perusahaan yang baik dalam platform crowdfunding sehingga meningkatkan kualitas dan keamanan layanan bagi investor.

Ke depannya, mungkin saja akan terjadi persaingan antarindustri crowdfunding untuk menawarkan siapa yang memiliki tata kelola perusahaan paling baik demi memperbaiki dan mengembalikan kepercayaan terhadap industri crowdfunding.

Lantas, platform yang membuktikan bisa memenuhi standar tata kelola perusahaan baik, memiliki sistem pengendalian risiko yang memadai, dan memberikan informasi transparan kepada investor, kemungkinan akan lebih dipilih masyarakat pasca-kasus Santara.
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1718 seconds (0.1#10.140)