62 Negara Sudah Kirimkan Bantuan Kemanusiaan Bantu Korban Gempa Turki
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini sudah ada 62 negara termasuk Indonesia yang telah mengirimkan bantuan tim kemanusiaannya untuk membantu korban gempa di Turki . Hal ini ditegaskan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
"Sebagai informasi, sudah banyak dari negara-negara lain yang sudah bertugas di sana. Kami mencatat sudah ada 62 negara yang rata-rata personelnya cukup banyak, dan sekarang yang personelnya paling banyak dari Israel dan dari sekitar negara-negara tersebut. Baik berupa Tim SAR maupun tim kesehatan," ungkap Suharyanto saat melepas tim medis di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Sementara itu, Indonesia sendiri telah mengirimkan 59 personel Urban Search and Rescue (USAR) Basarnas dan BNPB sebanyak dan Emergency Medical Team (EMT) atau tim medis sebanyak 119 personel bantu penanganan gempa di Turki.
Baca juga: Pemerintah Bentuk Tim Pengiriman Bantuan untuk Gempa Turki, Koordinasi di Bawah BNPB
Suharyanto mengatakan, Indonesia sudah biasa mengirimkan bantuan kemanusiaan ketika negara-negara sahabat terkena bencana. "Kami mencatat dalam kurun waktu 2010 sampai 2022, ini sudah 17 kali mengirimkan bantuan kemanusiaan ke negara-negara lain yang terkena bencana," ucapnya.
"Yang paling terakhir kemarin tahun 2022 kemarin mengirimkan tim kemanusiaan ke Pakistan, tim kesehatan mungkin juga terlibat bantuan logistik dan peralatan," katanya.
Pada kesempatan itu, Suharyanto juga mengingatkan kepada para petugas kemanusiaan untuk lebih siap menghadapi cuaca yang lebih ekstrem di Turki. "Ingat beda dengan Tim kesehatan yang diberangkatkan ke Pakistan, ini cuacanya lebih ekstrem," tegasnya.
Dia juga mengatakan, Indonesia akan kirimkan lagi empat pesawat yang berisi logistik untuk membantu korban gempa di Turki dan Suriah.
"Nah setelah ini, mudah-mudahan satu minggu ke depan paling lambat kita pun akan mengirimkan logistik masing-masing dua pesawat, ke Suriah dua pesawat ke Turki dua pesawat. Logistik yang diperlukan masyarakat Turki. Ada dua item, bahkan juga butuh kain kafan di sana. Karena memang yang meninggal berkembang terus," tutupnya.
"Sebagai informasi, sudah banyak dari negara-negara lain yang sudah bertugas di sana. Kami mencatat sudah ada 62 negara yang rata-rata personelnya cukup banyak, dan sekarang yang personelnya paling banyak dari Israel dan dari sekitar negara-negara tersebut. Baik berupa Tim SAR maupun tim kesehatan," ungkap Suharyanto saat melepas tim medis di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Sementara itu, Indonesia sendiri telah mengirimkan 59 personel Urban Search and Rescue (USAR) Basarnas dan BNPB sebanyak dan Emergency Medical Team (EMT) atau tim medis sebanyak 119 personel bantu penanganan gempa di Turki.
Baca juga: Pemerintah Bentuk Tim Pengiriman Bantuan untuk Gempa Turki, Koordinasi di Bawah BNPB
Suharyanto mengatakan, Indonesia sudah biasa mengirimkan bantuan kemanusiaan ketika negara-negara sahabat terkena bencana. "Kami mencatat dalam kurun waktu 2010 sampai 2022, ini sudah 17 kali mengirimkan bantuan kemanusiaan ke negara-negara lain yang terkena bencana," ucapnya.
"Yang paling terakhir kemarin tahun 2022 kemarin mengirimkan tim kemanusiaan ke Pakistan, tim kesehatan mungkin juga terlibat bantuan logistik dan peralatan," katanya.
Pada kesempatan itu, Suharyanto juga mengingatkan kepada para petugas kemanusiaan untuk lebih siap menghadapi cuaca yang lebih ekstrem di Turki. "Ingat beda dengan Tim kesehatan yang diberangkatkan ke Pakistan, ini cuacanya lebih ekstrem," tegasnya.
Dia juga mengatakan, Indonesia akan kirimkan lagi empat pesawat yang berisi logistik untuk membantu korban gempa di Turki dan Suriah.
"Nah setelah ini, mudah-mudahan satu minggu ke depan paling lambat kita pun akan mengirimkan logistik masing-masing dua pesawat, ke Suriah dua pesawat ke Turki dua pesawat. Logistik yang diperlukan masyarakat Turki. Ada dua item, bahkan juga butuh kain kafan di sana. Karena memang yang meninggal berkembang terus," tutupnya.
(maf)