Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh Jadi Faktor Reshuffle Kabinet Rabu Pon Tak Terwujud
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dinilai menjadi faktor tidak terwujudnya reshuffle kabinet pada Rabu Pon. Pertemuan itu diyakini telah membuahkan deal politik antarkeduanya.
Penilaian ini disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menanggapi tidak ada reshuffle kabinet pada Rabu Pon seperti diduga oleh banyak pihak sebelumnya.
"Ya kita tidak tahu, kita tunggu saja ya soal reshuffle itu. Karena itu kan sudah ada renegosiasi, sudah ada deal-deal antara Surya dengan Jokowi. Lain cerita kalau Surya Paloh tak bertemu Jokowi. Itu pasti sudah di-reshuffle. Tetapi karena sudah direnegosiasi, sudah ada deal politik, sudah ada kompromi, ya maka reshuffle itu tidak jadi atau tarik ulur," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (2/2/2023).
Deal politik itu salah satunya ditandai dengan perubahan sikap Partai Nasdem setelah pertemuan Surya Paloh dan Jokowi. Nasdem tak lagi ngotot mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Nasdem tidak mengirimkan perwakilan saat PKS mendeklarasikan dukungan Anies sebagai capres 2024.
"Itu menandakan memang tidak akan mudah Koalisi Perubahan ini terbentuk, karena Nasdemnya kelihatannya ketika diancam menterinya akan dicopot, maka pertemuan Kamis yang lalu itu terkait dengan deal-deal atau renegosiasi kembali, mungkin," katanya.
Ujang menilai, Presiden Jokowi sedang mencari momentum tepat untuk melakukan reshuffle kabinet. Perombakan menteri bisa saja tidak dilakukan pada Rabu Pon.
"Ya kalau saya melihat, reshuffle itu kan sudah tujuh kali ya pasca Jokowi jadi presiden dari periode pertama hingga saat ini. Dan kebanyakan memang di Rabu Pon sebanyak enam kali, kalau tidak salah juga satu kali di hari Jumat," katanya.
Baca juga: Jokowi Terbang ke Bali, Tak Ada Reshuffle Kabinet di Rabu Pon?
"Jadi ya kalau Rabu Pon kemarin 1 Februari tidak jadi, ya bisa jadi sedang mencari Rabu Pon berikutnya yaitu 8 Maret atau bisa juga bulan ini di hari Jumat. Kita lihat saja reshuffle jadi apa tidak," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui adanya pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Istana Negara. Menurut Jokowi, pertemuan itu biasa saja.
"Ya pertemuannya biasa-biasa saja," kata Jokowi di Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).
Saat disinggung lebih jauh mengenai pertemuan tersebut, Jokowi tidak memberikan banyak tanggapan. Termasuk apakah tatap muka itu membahas soal reshuffle di jajaran kabinet.
"Mau tahu saja," singkat Jokowi.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
Penilaian ini disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menanggapi tidak ada reshuffle kabinet pada Rabu Pon seperti diduga oleh banyak pihak sebelumnya.
"Ya kita tidak tahu, kita tunggu saja ya soal reshuffle itu. Karena itu kan sudah ada renegosiasi, sudah ada deal-deal antara Surya dengan Jokowi. Lain cerita kalau Surya Paloh tak bertemu Jokowi. Itu pasti sudah di-reshuffle. Tetapi karena sudah direnegosiasi, sudah ada deal politik, sudah ada kompromi, ya maka reshuffle itu tidak jadi atau tarik ulur," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (2/2/2023).
Deal politik itu salah satunya ditandai dengan perubahan sikap Partai Nasdem setelah pertemuan Surya Paloh dan Jokowi. Nasdem tak lagi ngotot mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Nasdem tidak mengirimkan perwakilan saat PKS mendeklarasikan dukungan Anies sebagai capres 2024.
"Itu menandakan memang tidak akan mudah Koalisi Perubahan ini terbentuk, karena Nasdemnya kelihatannya ketika diancam menterinya akan dicopot, maka pertemuan Kamis yang lalu itu terkait dengan deal-deal atau renegosiasi kembali, mungkin," katanya.
Ujang menilai, Presiden Jokowi sedang mencari momentum tepat untuk melakukan reshuffle kabinet. Perombakan menteri bisa saja tidak dilakukan pada Rabu Pon.
"Ya kalau saya melihat, reshuffle itu kan sudah tujuh kali ya pasca Jokowi jadi presiden dari periode pertama hingga saat ini. Dan kebanyakan memang di Rabu Pon sebanyak enam kali, kalau tidak salah juga satu kali di hari Jumat," katanya.
Baca juga: Jokowi Terbang ke Bali, Tak Ada Reshuffle Kabinet di Rabu Pon?
"Jadi ya kalau Rabu Pon kemarin 1 Februari tidak jadi, ya bisa jadi sedang mencari Rabu Pon berikutnya yaitu 8 Maret atau bisa juga bulan ini di hari Jumat. Kita lihat saja reshuffle jadi apa tidak," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui adanya pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Istana Negara. Menurut Jokowi, pertemuan itu biasa saja.
"Ya pertemuannya biasa-biasa saja," kata Jokowi di Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).
Saat disinggung lebih jauh mengenai pertemuan tersebut, Jokowi tidak memberikan banyak tanggapan. Termasuk apakah tatap muka itu membahas soal reshuffle di jajaran kabinet.
"Mau tahu saja," singkat Jokowi.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
(abd)