Energi Baru Pemuda Muhammadiyah
loading...
A
A
A
Muhammad Sukron, ST, MT
Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah
Mahasiswa Doktoral Universitas Padjajaran Bandung
SEBAGAI salah satu elemen penting bangsa, kiprah dan kontribusi Pemuda Muhammadiyah sangatlah penting. Pemuda Muhammadiyah sejak kelahirannya 2 Mei 1932 telah mengisi detak nadi sejarahnya mengiringi perjuangan bangsa Indonesia.
Umur 90 Tahun dan menjelang satu abad, kontribusi Pemuda Muhammadiyah cukuplah besar bagi umat dan bangsa Indonesia. Namun demikian, pada umur yang semakin matang ini pula Pemuda Muhammadiyah harus terus melahirkan energi baru.
Banyak tokoh bangsa menaruh harapan besar agar organisasi pemuda Islam modernis yang merupakan aset umat dan bangsa Indonesia ini terus bergerak, bertumbuh, dan semakin matang sebagai organisasi pemuda yang bisa memberi kontribusi nyata bagi masa depan umat dan bangsa Indonesia.
Tokoh bangsa sekaligus Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nasir, ketika Milad Pemuda Muhammadiyah 2022 lalu, memberi pesan penting agar Pemuda Muhammadiyah tidak banyak beretorika, namun betul-betul menunjukkan gerak nyata di akar rumput untuk menggerakkan kemandirian dan kemajuan kaum muda Indonesia. Harapan yang serupa juga disampaikan oleh Ketua DPR Puan Maharani bahwa “kehadiran Pemuda Muhammadiyah dalam setiap aspek pembangunan bangsa selalu dinanti”.
Hal ini cukup beralasan, menggigat jumlah pemuda di Indonesia diperkirakan 65,82 juta pada 2022 lalu, setara dengan 24% dari total penduduk. Artinya, untuk mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045 sangat ditentukan oleh penguatan kompetensi, jati diri dan kiprah para pemuda saat ini.
Seperti yang dikatakan Menko PMK Muhadjir Effendy bahwa keberhasilan pembangunan pemuda menjadi salah satu kunci sukses dalam memanfaatkan bonus demografi. Dalam konteks ini, Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi pemuda Islam terbesar di Indonesia diharapkan terus mengambil peran penting dalam memanfaatkan bonus demografi tersebut melalui program-program aksinya yang lebih kontekstual atau Future Oriented.
Momemtum Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah dengan mengangkat tema Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia di Balikpapan Kalimantan Timur pada 21-24 Februari 2023 mendatang merupakan momentum yang tepat bagi seluruh kader dan simpatisan Pemuda Muhammadiyah di seluruh Tanah Air untuk merefleksikan kembali visi perjuangan dan agenda-agenda nyata yang bisa menjawab persoalan yang dihadapi kader maupun tantangan Indonesia saat ini dan di masa mendatang.
Dalam pandangan penulis, untuk menghadirkan “Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia”, Pemuda Muhammadiyah perlu memompa energi pergaulan yang melintas batas. Menguatkan energi kemandirian ekonomi, energi peneguhan Islam wasathiyyah, menghadirkan energi kebersamaan untuk saling asah, asih, asuh bukan sekedar slogan.
Selanjutnya menguatkan energi akademik, serta berkontribusi pada isu-isu krusial umat dan bangsa Indonesia. Di antaranya adalah masalah di bidang energi terbarukan yang selama ini hampir jarang dibicarakan oleh gerakan pemuda. Inilah yang penulis sebut sebagai Energi Baru Pemuda Muhammadiyah.
Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah
Mahasiswa Doktoral Universitas Padjajaran Bandung
SEBAGAI salah satu elemen penting bangsa, kiprah dan kontribusi Pemuda Muhammadiyah sangatlah penting. Pemuda Muhammadiyah sejak kelahirannya 2 Mei 1932 telah mengisi detak nadi sejarahnya mengiringi perjuangan bangsa Indonesia.
Umur 90 Tahun dan menjelang satu abad, kontribusi Pemuda Muhammadiyah cukuplah besar bagi umat dan bangsa Indonesia. Namun demikian, pada umur yang semakin matang ini pula Pemuda Muhammadiyah harus terus melahirkan energi baru.
Banyak tokoh bangsa menaruh harapan besar agar organisasi pemuda Islam modernis yang merupakan aset umat dan bangsa Indonesia ini terus bergerak, bertumbuh, dan semakin matang sebagai organisasi pemuda yang bisa memberi kontribusi nyata bagi masa depan umat dan bangsa Indonesia.
Tokoh bangsa sekaligus Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nasir, ketika Milad Pemuda Muhammadiyah 2022 lalu, memberi pesan penting agar Pemuda Muhammadiyah tidak banyak beretorika, namun betul-betul menunjukkan gerak nyata di akar rumput untuk menggerakkan kemandirian dan kemajuan kaum muda Indonesia. Harapan yang serupa juga disampaikan oleh Ketua DPR Puan Maharani bahwa “kehadiran Pemuda Muhammadiyah dalam setiap aspek pembangunan bangsa selalu dinanti”.
Hal ini cukup beralasan, menggigat jumlah pemuda di Indonesia diperkirakan 65,82 juta pada 2022 lalu, setara dengan 24% dari total penduduk. Artinya, untuk mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045 sangat ditentukan oleh penguatan kompetensi, jati diri dan kiprah para pemuda saat ini.
Seperti yang dikatakan Menko PMK Muhadjir Effendy bahwa keberhasilan pembangunan pemuda menjadi salah satu kunci sukses dalam memanfaatkan bonus demografi. Dalam konteks ini, Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi pemuda Islam terbesar di Indonesia diharapkan terus mengambil peran penting dalam memanfaatkan bonus demografi tersebut melalui program-program aksinya yang lebih kontekstual atau Future Oriented.
Momemtum Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah dengan mengangkat tema Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia di Balikpapan Kalimantan Timur pada 21-24 Februari 2023 mendatang merupakan momentum yang tepat bagi seluruh kader dan simpatisan Pemuda Muhammadiyah di seluruh Tanah Air untuk merefleksikan kembali visi perjuangan dan agenda-agenda nyata yang bisa menjawab persoalan yang dihadapi kader maupun tantangan Indonesia saat ini dan di masa mendatang.
Dalam pandangan penulis, untuk menghadirkan “Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia”, Pemuda Muhammadiyah perlu memompa energi pergaulan yang melintas batas. Menguatkan energi kemandirian ekonomi, energi peneguhan Islam wasathiyyah, menghadirkan energi kebersamaan untuk saling asah, asih, asuh bukan sekedar slogan.
Selanjutnya menguatkan energi akademik, serta berkontribusi pada isu-isu krusial umat dan bangsa Indonesia. Di antaranya adalah masalah di bidang energi terbarukan yang selama ini hampir jarang dibicarakan oleh gerakan pemuda. Inilah yang penulis sebut sebagai Energi Baru Pemuda Muhammadiyah.