5 Jenderal TNI Alumni Akmil 1993, 2 Jabat Pangdam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah Jenderal TNI alumni Akademi Militer ( Akmil ) 1993 yang diulas dalam artikel ini menarik untuk diketahui. Dua orang di antaranya saat ini menjabat Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam.
Dilansir dari laman resmi akmil.ac.id, Akmil merupakan Badan Pelaksana Pusat di tingkat Mabes TNI Angkatan Darat ( AD ) yang berkedudukan langsung di bawah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Akmil juga bisa disebut sebagai pabrik pencetak para jenderal.
Adapun tugas pokok Akmil adalah untuk membentuk Taruna Akademi Militer menjadi Perwira TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Saptamarga, pengetahuan, dan keterampilan dasar golongan perwira, berkualifikasi Akademis Program Diploma IV Pertahanan serta jasmani yang samapta. Akmil menempati tanah seluas 654,4493 hektare.
Lokasinya di Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah, dengan ketinggian 400 meter dari permukaan laut dan beriklim sejuk, yang dikelilingi oleh Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Sundoro, dan Gunung Tidar. Nah, SINDOnews bakal mengulas lima Jenderal TNI Alumni Akmil 1993. Siapa saja mereka?
1. Mayor Jenderal (Mayjen) Widi Prasetijono
Pria kelahiran 4 Juni 1971 ini menjabat Pangdam IV/Diponegoro. Wilayah Kodam IV/Diponegoro meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kodam ini membawahi Korem 071/Wijayakusuma (WK) di Purwokerto, Korem 072/Pamungkas (PMK) di Yogyakarta, Korem 073/Makutarama (MKT) di Salatiga, dan Korem 074/Warastratama (WRS) di Surakarta. Widi merupakan lulusan Akmil 1993 yang mengawali karier militernya melalui kesatuan Infanteri Kopassus.
Foto/kodam4 mil.id
Baca: 4 Mantan Ajudan Presiden Jadi Danjen Kopassus, Nomor 2 Penumpas Teroris Komando Jihad
Sebelumnya, suami dari Novita Permatasari ini menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dia juga pernah menjabat sebagai Danton Grup 2 Kopassus (1995). Kemudian, Widi dipercaya menjabat sebagai Kasi Logistik Grup 1 Kopassus pada 2003.
Selanjutnya, Danyon Yonif 400/Banteng Raiders periode 2009-2010. Selain itu, Widi juga pernah menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta 2011-2012. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi Wali Kota Solo.
Lalu, Widi juga ditunjuk menjadi Pabandya-1/Pampa Spaban II/Pampers Spamad. Pada awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), Widi diangkat menjadi ajudan Presiden Jokowi. Kariernya di dunia militer semakin cemerlang.
Widi kemudian diangkat menjadi Komandan Rindam (Danrindam) III/Siliwangi pada 2016−2017, kemudian diangkat menjadi Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama pada 2017-2018.
Setelah itu, Widi diangkat menjadi Komandan Korem (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma 2018-2020 hingga Kasdam IV/Diponegoro 2020-2022.
2. Mayjen Mohamad Hasan
Pria kelahiran Bandung, 13 Maret 1971 ini menjabat Pangdam Iskandar Muda. Wilayah Kodam Iskandar Muda meliputi Provinsi Aceh dan bermarkas di Jalan Nyak Adam Kamil II, Neusu Jaya, Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Kodam ini membawahi Korem 011/Lilawangsa (LW) di Lhokseumawe dan Korem 012/Teuku Umar (TU) di Meulaboh. Sebelum menjabat Pangdam Iskandar Muda, Mohamad Hasan sebagai Danjen Kopassus.
Foto/Kodam Iskandar Muda
Abituren Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini sejak muda mempunyai kegemaran menulis. Bahkan, dia pernah bercita-cita menjadi seorang wartawan.
Salah satu buku yang berhasil dibuatnya berjudul “Catatan 02". Buku itu ditulis saat masih menjabat sebagai Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura.
Selama bertugas di pasukan elite TNI AD, berbagai operasi telah dijalaninya di antaranya, Operasi Timor Timur pada 1995, Operasi Irian Jaya pada 1999 dan Operasi Nemangkawi pada 2019. Tidak hanya itu, Mohamad Hasan juga memiliki segudang pengalaman tugas di luar negeri seperti di Tiongkok (1996, 2002, 2005, 2016, dan 2017), Malaysia (1996, 2016, dan 2017), Jepang (2003, 2006, dan 2016), Vietnam (2003 dan 2006).
Termasuk di negara-negara Eropa seperti Perancis (2003 dan 2006), Yunani (2003), Belgia (2005, 2006, dan 2016), Turki (2016 dan 2017), USA, Jerman, Inggris, Belanda, Rusia, Iran, India, Laos, Korea Selatan, Filipina (2016) Australia (2017). Adapun jenjang pendidikan yang pernah ditempuh antara lain, Sarcabif pada 1994, Selapa pada 2001, dan Seskoad pada 2007.
S-1 Hukum pada 2014. Selama meniti kariernya di dunia militer, sejumlah jabatan strategis juga pernah diembannya yakni, Komandan Unit Grup 1/Para Komando Kopassus, kemudian Komandan Peleton Grup 1/Para Komando Kopassus, Komandan Kompi Grup 1/Para Komando Kopassus, Kasi Intel Grup 1/Para Komando Kopassus, Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 114/Satria Musara (2009-2011), Komandan Kodim 0104/Aceh Timur (2011-2013), Wakil Asisten Personel Komandan Jenderal Kopassus (2013).
Kemudian, Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura (2013-2014), Asrena Paspampres (2014-2016), Komandan Grup A Paspampres (2016-2018), Komandan Komando Resor Militer 061/Surya Kencana. Lalu, pada 22 Januari 2019 mengemban amanat sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus.
3. Mayjen Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte
Lulusan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) yang satu ini menjabat Kepala Satuan Pengawas (Kasatwas) Universitas Pertahanan (Unhan) sejak 19 April 2022. Dia adalah seorang perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat (AD) asal Timor Timur yang kini bernama Timor Leste.
Dia merupakan orang pertama asal Timor Timur yang berhasil meraih pangkat Jenderal di TNI. Rui Fernando merupakan putra pejuang Timor Timur, almarhum Jose Manuel Duarte, salah satu pemimpin pemberontakan terhadap pemerintah Portugas di Viqueque, Timor Portugal pada 1959.
Sebelumnya, Rui menjabat sebagai Karo TU dan Protokol Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan pangkat Brigjen TNI. Berbagai posisi strategis lainnya pernah dia emban, salah satunya sebagai Komandan Kompi Batalyon 11 Grup 1 Kopassus.
Foto/Istimewa
Rui juga pernah menduduki posisi sebagai PBU Atase Pertahanan (Athan) KBRI di Washington DC/USA, kemudian Kapokbungkol Spri Panglima TNI periode 2014-2016. Karier militernya semakin bersinar. Rui kemudian diangkat menjadi Atase Pertahanan (Athan) KBRI di London selama dua tahun pada 2016-2018.
Dia kemudian dipercaya masuk dalam Tim Kajian Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2018-2020. Karo TU dan Protokol Setjen Kemhan selama dua tahun pada periode 2020-2022, sebelum akhirnya diangkat menjadi Kasatwas Unhan hingga sekarang.
4. Mayjen Novi Helmy Prasetya
Pria kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur, 10 November 1971 ini menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 3 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Sebelumnya, lulusan Akmil 1993 Infanteri (Kopassus) ini menjabat sebagai Kepala Staf Komando Garnisun Tetap (Kaskogartap) I/Jakarta.
Dia punya banyak pengalaman dalam operasi di dalam dan luar negeri. Pada 1996, dia pernah ditugaskan dalam operasi di Timor Timur. Kemudian, dia juga pernah ikut serta dalam operasi Tribuana bersama satuan elite Kopassus lainnya pada 1999.
Foto/Tangkapan layar YouTube
Selain itu, pada 2004 dia pernah ditugaskan ke luar negeri dalam melaksanakan pengamanan VVIP RI 1 di Inggris, di Rusia pada 2013, dan di Jerman pada 2015. Sejumlah jabatan pernah diembannya, di antaranya Kasi Intel Kopassus, Wadan Denpam Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Pabandya Ops Kodam Iskandar Muda.
Selain itu, dia juga pernah menjabat Komandan Grup D Paspampres, Dandim 0609/Kabupaten Bandung Barat, Danrem 061/Surya Kencana, dan Asisten Personel Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Aspers Kaskogabwilhan III).
5. Brigadir Jenderal (Brigjen) Dendi Suryadi
Pria kelahiran 20 September 1968 ini merupakan putra Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Lulusan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri ini menjabat Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma.
Karier militernya dimulai di Batalyon 512/Dadaha Yudha sebagai komandan peleton (danton) dan komandan kompi (danki). Selanjutnya, Dendi dipercaya sebagai Wadan Yonif Raider 613/Raja Alam.
Foto/Korem 091
Kemudian, dia berkesempatan memimpin sebagai Komandan Kodim 0906/Kutai Kartanegara sejak 2011 hingga 2014. Lalu, dia menjabat kepala Staf Korem 043/Garuda Hitam hingga 2021. Dia dipromosikan menjadi Danrem 091/Aji Surya Natakesuma menggantikan Brigjen Cahyo Suryo Putro.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
Dilansir dari laman resmi akmil.ac.id, Akmil merupakan Badan Pelaksana Pusat di tingkat Mabes TNI Angkatan Darat ( AD ) yang berkedudukan langsung di bawah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Akmil juga bisa disebut sebagai pabrik pencetak para jenderal.
Adapun tugas pokok Akmil adalah untuk membentuk Taruna Akademi Militer menjadi Perwira TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Saptamarga, pengetahuan, dan keterampilan dasar golongan perwira, berkualifikasi Akademis Program Diploma IV Pertahanan serta jasmani yang samapta. Akmil menempati tanah seluas 654,4493 hektare.
Lokasinya di Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah, dengan ketinggian 400 meter dari permukaan laut dan beriklim sejuk, yang dikelilingi oleh Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Sundoro, dan Gunung Tidar. Nah, SINDOnews bakal mengulas lima Jenderal TNI Alumni Akmil 1993. Siapa saja mereka?
1. Mayor Jenderal (Mayjen) Widi Prasetijono
Pria kelahiran 4 Juni 1971 ini menjabat Pangdam IV/Diponegoro. Wilayah Kodam IV/Diponegoro meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kodam ini membawahi Korem 071/Wijayakusuma (WK) di Purwokerto, Korem 072/Pamungkas (PMK) di Yogyakarta, Korem 073/Makutarama (MKT) di Salatiga, dan Korem 074/Warastratama (WRS) di Surakarta. Widi merupakan lulusan Akmil 1993 yang mengawali karier militernya melalui kesatuan Infanteri Kopassus.
Foto/kodam4 mil.id
Baca: 4 Mantan Ajudan Presiden Jadi Danjen Kopassus, Nomor 2 Penumpas Teroris Komando Jihad
Sebelumnya, suami dari Novita Permatasari ini menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dia juga pernah menjabat sebagai Danton Grup 2 Kopassus (1995). Kemudian, Widi dipercaya menjabat sebagai Kasi Logistik Grup 1 Kopassus pada 2003.
Selanjutnya, Danyon Yonif 400/Banteng Raiders periode 2009-2010. Selain itu, Widi juga pernah menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta 2011-2012. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi Wali Kota Solo.
Lalu, Widi juga ditunjuk menjadi Pabandya-1/Pampa Spaban II/Pampers Spamad. Pada awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), Widi diangkat menjadi ajudan Presiden Jokowi. Kariernya di dunia militer semakin cemerlang.
Widi kemudian diangkat menjadi Komandan Rindam (Danrindam) III/Siliwangi pada 2016−2017, kemudian diangkat menjadi Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama pada 2017-2018.
Setelah itu, Widi diangkat menjadi Komandan Korem (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma 2018-2020 hingga Kasdam IV/Diponegoro 2020-2022.
2. Mayjen Mohamad Hasan
Pria kelahiran Bandung, 13 Maret 1971 ini menjabat Pangdam Iskandar Muda. Wilayah Kodam Iskandar Muda meliputi Provinsi Aceh dan bermarkas di Jalan Nyak Adam Kamil II, Neusu Jaya, Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Kodam ini membawahi Korem 011/Lilawangsa (LW) di Lhokseumawe dan Korem 012/Teuku Umar (TU) di Meulaboh. Sebelum menjabat Pangdam Iskandar Muda, Mohamad Hasan sebagai Danjen Kopassus.
Foto/Kodam Iskandar Muda
Abituren Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini sejak muda mempunyai kegemaran menulis. Bahkan, dia pernah bercita-cita menjadi seorang wartawan.
Salah satu buku yang berhasil dibuatnya berjudul “Catatan 02". Buku itu ditulis saat masih menjabat sebagai Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura.
Selama bertugas di pasukan elite TNI AD, berbagai operasi telah dijalaninya di antaranya, Operasi Timor Timur pada 1995, Operasi Irian Jaya pada 1999 dan Operasi Nemangkawi pada 2019. Tidak hanya itu, Mohamad Hasan juga memiliki segudang pengalaman tugas di luar negeri seperti di Tiongkok (1996, 2002, 2005, 2016, dan 2017), Malaysia (1996, 2016, dan 2017), Jepang (2003, 2006, dan 2016), Vietnam (2003 dan 2006).
Termasuk di negara-negara Eropa seperti Perancis (2003 dan 2006), Yunani (2003), Belgia (2005, 2006, dan 2016), Turki (2016 dan 2017), USA, Jerman, Inggris, Belanda, Rusia, Iran, India, Laos, Korea Selatan, Filipina (2016) Australia (2017). Adapun jenjang pendidikan yang pernah ditempuh antara lain, Sarcabif pada 1994, Selapa pada 2001, dan Seskoad pada 2007.
S-1 Hukum pada 2014. Selama meniti kariernya di dunia militer, sejumlah jabatan strategis juga pernah diembannya yakni, Komandan Unit Grup 1/Para Komando Kopassus, kemudian Komandan Peleton Grup 1/Para Komando Kopassus, Komandan Kompi Grup 1/Para Komando Kopassus, Kasi Intel Grup 1/Para Komando Kopassus, Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 114/Satria Musara (2009-2011), Komandan Kodim 0104/Aceh Timur (2011-2013), Wakil Asisten Personel Komandan Jenderal Kopassus (2013).
Kemudian, Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura (2013-2014), Asrena Paspampres (2014-2016), Komandan Grup A Paspampres (2016-2018), Komandan Komando Resor Militer 061/Surya Kencana. Lalu, pada 22 Januari 2019 mengemban amanat sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus.
3. Mayjen Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte
Lulusan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) yang satu ini menjabat Kepala Satuan Pengawas (Kasatwas) Universitas Pertahanan (Unhan) sejak 19 April 2022. Dia adalah seorang perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat (AD) asal Timor Timur yang kini bernama Timor Leste.
Dia merupakan orang pertama asal Timor Timur yang berhasil meraih pangkat Jenderal di TNI. Rui Fernando merupakan putra pejuang Timor Timur, almarhum Jose Manuel Duarte, salah satu pemimpin pemberontakan terhadap pemerintah Portugas di Viqueque, Timor Portugal pada 1959.
Sebelumnya, Rui menjabat sebagai Karo TU dan Protokol Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan pangkat Brigjen TNI. Berbagai posisi strategis lainnya pernah dia emban, salah satunya sebagai Komandan Kompi Batalyon 11 Grup 1 Kopassus.
Foto/Istimewa
Baca Juga
Rui juga pernah menduduki posisi sebagai PBU Atase Pertahanan (Athan) KBRI di Washington DC/USA, kemudian Kapokbungkol Spri Panglima TNI periode 2014-2016. Karier militernya semakin bersinar. Rui kemudian diangkat menjadi Atase Pertahanan (Athan) KBRI di London selama dua tahun pada 2016-2018.
Dia kemudian dipercaya masuk dalam Tim Kajian Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2018-2020. Karo TU dan Protokol Setjen Kemhan selama dua tahun pada periode 2020-2022, sebelum akhirnya diangkat menjadi Kasatwas Unhan hingga sekarang.
4. Mayjen Novi Helmy Prasetya
Pria kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur, 10 November 1971 ini menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 3 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Sebelumnya, lulusan Akmil 1993 Infanteri (Kopassus) ini menjabat sebagai Kepala Staf Komando Garnisun Tetap (Kaskogartap) I/Jakarta.
Dia punya banyak pengalaman dalam operasi di dalam dan luar negeri. Pada 1996, dia pernah ditugaskan dalam operasi di Timor Timur. Kemudian, dia juga pernah ikut serta dalam operasi Tribuana bersama satuan elite Kopassus lainnya pada 1999.
Foto/Tangkapan layar YouTube
Selain itu, pada 2004 dia pernah ditugaskan ke luar negeri dalam melaksanakan pengamanan VVIP RI 1 di Inggris, di Rusia pada 2013, dan di Jerman pada 2015. Sejumlah jabatan pernah diembannya, di antaranya Kasi Intel Kopassus, Wadan Denpam Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Pabandya Ops Kodam Iskandar Muda.
Selain itu, dia juga pernah menjabat Komandan Grup D Paspampres, Dandim 0609/Kabupaten Bandung Barat, Danrem 061/Surya Kencana, dan Asisten Personel Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Aspers Kaskogabwilhan III).
5. Brigadir Jenderal (Brigjen) Dendi Suryadi
Pria kelahiran 20 September 1968 ini merupakan putra Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Lulusan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri ini menjabat Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma.
Karier militernya dimulai di Batalyon 512/Dadaha Yudha sebagai komandan peleton (danton) dan komandan kompi (danki). Selanjutnya, Dendi dipercaya sebagai Wadan Yonif Raider 613/Raja Alam.
Foto/Korem 091
Kemudian, dia berkesempatan memimpin sebagai Komandan Kodim 0906/Kutai Kartanegara sejak 2011 hingga 2014. Lalu, dia menjabat kepala Staf Korem 043/Garuda Hitam hingga 2021. Dia dipromosikan menjadi Danrem 091/Aji Surya Natakesuma menggantikan Brigjen Cahyo Suryo Putro.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(rca)