Tiga Fokus Chief Human Capital Officer saat Pandemi Covid-19

Selasa, 28 April 2020 - 12:28 WIB
Mereka perlu dibekali keterampilan virtual dalam hal menyusun target, memberikan coaching, dan memberikan umpan balik penilaian kinerja. Intinya, manajer fungsional mampu menjalankan siklus manajemen kinerja secara virtual.

Oleh karena hal tersebut mungkin masih sangat baru bagi manajer fungsional, maka CHCO harus mengembangkan kompetensi para manajer terkait hal tersebut. Program pengembangannya juga besar kemungkinan didesain dan diimplementasikan secara virtual juga.

3. Mengelola Perubahan Budaya

Banyak pihak yang membahas pentingnya teknologi kolaborasi dan cloud computing dalam penerapan WFH. Memang teknologi memiliki peranan penting, namun perubahan model pekerjaan terutama sekali menuntut perubahan pada sisi budaya, yang dimulai dari top manajemen.

Banyak perubahan gagal bukan disebabkan oleh faktor teknologi, melainkan karena ketidaksiapan manusianya. Bahkan studi terdahulu menunjukkan, 70% upaya perubahan mengalami kegagalan. Penyebabnya macam-macam. Di antaranya adalah resistensi karyawan, dan rendahnya dukungan manajer.

Budaya kerja tradisional menempatkan manajer sebagai pihak yang serba tahu dan serba mengontrol aktivitas karyawan. Namun pada penerapan WFH, kepercayaan dan kemerdekaan adalah kunci penting budaya perusahaan.

Maitland dan Thompson (2014) menyatakan,perubahan budaya adalah bagian penting dalam penerapan cara kerja baru. Perlu disadari bahwa nilai-nilai adalah hal yangmendasar bagi sebuah perusahaan.

Terkadang nilai-nilai tersebut tertulis di dalam misi perusahaan. Namun ada juga yang tidak tertulis, tapi dicerminkan dalam perilaku manajer.

Masalah muncul ketika terdapat kontradiksi antara nilai yang dinyatakan ke publik dengan perilaku manajer di perusahaan. Manajer mungkin berkata bahwa mereka mendukung fleksibilitas pekerjaan. Namun pada setiap kesempatan juga selalu menyatakan bahwa mendedikasikan sebagian besar waktu di kantor sebagai faktor yang menentukan keberhasilan pekerjaan.

Contoh lain, manajer mungkin menyatakan bahwa mereka akan memberi reward terutama berdasarkan atas output. Namun juga selalu menyatakan bahwa mereka menghargai karyawan yang pulang telat saat bekerja di kantor. Sehingga menghabiskan waktu di kantor adalah sebuah norma budaya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More