Ichwan Sam Sang Administrator dan Mentor Organisasi Ulung

Senin, 26 Desember 2022 - 09:37 WIB
Dalam testimoninya tentang Mas Ichwan yang dikirim ke saya, Mas Din menyatakan "kepulangan Almarhum KH Ichwan Sam ke rahmatullah merupakan kehilangan bagi umat Islam Indonesia. Almarhum yg pernah berkhidmat semasa hidupnya sebagai Sekjen PBNU dan Sekum MUI adalah seorang administrator/organisator yg tekun dan pekerja keras".

Sosok Pekerja Keras Dengan Legacy Luar Biasa

Ya, beliau pekerja keras dan dedikasinya untuk NU dan MUI sungguh luar biasa. Di NU, Mas Ichwan menjadi salah satu aktor dalam modernisasi tata persuratan organisasi, dan terlibat dalam proses kembalinya NU ke Khittah. Di MUI, Mas Ichwan meninggalkan warisan pemapanan organisasi MUI sebagai pelayan umat dan mitra Pemerintah. Mas Ichwan juga yang menjadi aktor pendirian DSN MUI, lembaga otonom MUI yang khusus mengurusi fatwa ekonomi dan keuangan syariah. Mitra BI dan otoritas keuangan dalam menjalankan praktek ekonomi dan keuangan syariah.

Hampir seluruh hidupnya didedikasikan untuk perjuangan lewat organisasi. Bahkan, saya menjadi saksi hidup, saat Mas Ichwan sakit stroke, sejak 2014, beliau masih memikirkan MUI. Saat kondisi membaik, selalu meminta untuk ngantor ke MUI. Dan meski kondisi fisik lemah, beberapa kali juga diantar ke kantor.

Dalam perjalanan roda organisasi MUI, tiga orang yang menjadi motor penggerak roda organisasi untuk beberapa periode; Kiai Ma'ruf Amin, Pak Amidhan dan Mas Ichwan. Kiai Ma'ruf berperan pada ide dan gagasan keagamaan serta proses taqninnya. Pak Amidhan berperan membangun jejaring pemerintahan, dan Mas Ichwan memback up aspek administrasi dan loby dengan jejaringnya. Saya belajar dan berhutang pada ketiganya.

Bekerja Dalam Sunyi

Sebagai aktivis tulen organisasi, Mas Ichwan lebih memilih bekerja dalam diam. Berkarya dalam sunyi namun meninggalkan legacy yang nyata dalam tatanan penguatan organisasi, termasuk LPPOM, dan DSN MU. Produk organisasi diarsipkan dan ditata serta didokumentasikan dengan sangat baik. Tidak larut dalam hingar bingar panggung publik. Sehingga, meski peran organisasinya luar biasa, namun namanya di publik tidak setenar aktivis organisasi yang lain, semisal Mas Din dan sejenisnya.

Mas Ichwan sering mendistribusi tugas kepada para yunior, dari berbagai generasi. Buya Anwar Abbas, Mas Zainut Tauhid, Pak Amirsyah, Mas Rofiqul Umam, Pak Hasanudin, merupakan beberapa nama yang tumbuh di MUI dengan ruang kekaderan dari beliau. Beliau tekun, istiqamah, dan pekerja keras di balik meja. Maklum, beliau wartawan senior. Biasa menulis tentang orang, bukan tentang dirinya.

Saya sering medapatkan mandat untuk menghadapi wartawan, ketika ada isu-isu aktual keagamaan yang ditanyakan, mewakili MUI, meski dari sisi usia masih sangat belia. Tidak jarang, isu-isu "berat" juga diamanahkan ke saya. Mas Ichwan mendelegasikan kewenangan kepada banyak orang, sesuai kompetensinya.

Merawat Kader, Menjaga Harmoni
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More