KSAD Dudung Curhat soal Hibah Pemprov DKI saat Jabat Pangdam Jaya
Rabu, 21 Desember 2022 - 17:28 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan problematika saat dirinya masih menjabat sebagai Panglima Daerah (Pangdam) Jayakarta. Ia menceritakan kesulitan renovasi fasilitas Makodam Jaya, lantaran Kodam Jayakarta hanya menerima dana hibah senilai Rp16 miliar dari Pemprov DKI Jakarta.
Dudung menjelaskan, Kodam Jaya sebagai mitra pemprov seharusnya mendapatkan anggaran yang sesuai.
“Waktu saya Pangdam Jaya, saya pernah sampaikan ke gubernur waktu itu. Renovasi gedung Sudirman itu sudah lama sekali, yang saya heran waktu itu Kodam Jaya Jayakarta itu dapat hibahnya itu Rp16 miliar,” jelas Dudung saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Musem Jayakarta di Makodam Jayakarta, Rabu (21/12/2022).
Ia pun membandingkan anggaran hibah Kodam Jayakarta dengan unit lainnya di tubuh TNI, mulai dari Kostrad, Kopassus, hingga Mabes AD.
“Sementara Lakespra Rp84 miliar Kostrad Rp52 miliar, Kopassus rp48 miliar, Mabes AD aja dapat Rp43 miliar,” ucap Dudung.
Menurutnya, Pangdam Jaya memiliki peran sentral selain Polda Metro Jaya dalam menangani peristiwa yang terjadi di Ibukota. Dia pun menyayangkan atas pengalamannya tersebut.
"Saya bilang itu mitranya Gubernur itu Pangdam sama Kapolda. Kalau terjadi sesuatu di Jakarta yang berangkat duluan pasti Polda dan Kodam Jaya, bukan Kopassus bukan Kostrad, apalagi Mabes AD," jelas Dudung.
"(Apalagi) Kalau terjadi banjir dan sebagainya, kok kita malah Rp16 Miliar, ironis saya bilang," lanjut Dudung.
Dudung menjelaskan, Kodam Jaya sebagai mitra pemprov seharusnya mendapatkan anggaran yang sesuai.
“Waktu saya Pangdam Jaya, saya pernah sampaikan ke gubernur waktu itu. Renovasi gedung Sudirman itu sudah lama sekali, yang saya heran waktu itu Kodam Jaya Jayakarta itu dapat hibahnya itu Rp16 miliar,” jelas Dudung saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Musem Jayakarta di Makodam Jayakarta, Rabu (21/12/2022).
Ia pun membandingkan anggaran hibah Kodam Jayakarta dengan unit lainnya di tubuh TNI, mulai dari Kostrad, Kopassus, hingga Mabes AD.
“Sementara Lakespra Rp84 miliar Kostrad Rp52 miliar, Kopassus rp48 miliar, Mabes AD aja dapat Rp43 miliar,” ucap Dudung.
Menurutnya, Pangdam Jaya memiliki peran sentral selain Polda Metro Jaya dalam menangani peristiwa yang terjadi di Ibukota. Dia pun menyayangkan atas pengalamannya tersebut.
"Saya bilang itu mitranya Gubernur itu Pangdam sama Kapolda. Kalau terjadi sesuatu di Jakarta yang berangkat duluan pasti Polda dan Kodam Jaya, bukan Kopassus bukan Kostrad, apalagi Mabes AD," jelas Dudung.
"(Apalagi) Kalau terjadi banjir dan sebagainya, kok kita malah Rp16 Miliar, ironis saya bilang," lanjut Dudung.
tulis komentar anda