Dilema Megawati, Prabowo, Airlangga, dan Surya Paloh Hadapi Pilpres 2024
Selasa, 20 Desember 2022 - 19:02 WIB
3. Airlangga Hartarto
Sebagai king maker, Airlangga juga menghadapi sejumlah dilema. Pertama, Airlangga maju sebagai capres atau menjadi cawapres bagi capres potensial menang.
Menurut survei LSI Denny JA, Ganjar-Airlangga merupakan pasangan dengan elektabilitas tertinggi sebesar 28,7% dibandingkan dengan pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Prabowo-Muhaimin dengan persentase masing-masing 22,4% dan 21,6%.
Dilema kedua, jika Ganjar dijodohkan dengan cawapres lain, maka Airlangga harus mengambil langkah alternatif. Salah satunya menjadi cawapres Anies yang secara survei elektabilitas pasangan ini masih cukup tinggi.
"Jika terjadi, pasangan ini saling melengkapi. Anies kekuatan segmen Islam, AH segmen nasionalis. Anies solidarity maker, AH teknokratis," ujar Fitri Hari.
Namun, keputusan itu juga memunculkan dilema ketiga. Jika berpasangan dengan Anies, maka Airlangga keluar dari gerbong Jokowi, karena Anies dianggap membawa suara perubahan.
Dilema keempat, Munas Golkar memberi mandat AH sebagai capres 2024. Airlangga masih memiliki waktu untuk menaikkan elektabilitas karena pendaftaran capres dibuka pada September 2023. Namun, Airlangga juga harus cermat karena jika terlambat bergerak, maka Ganjar maupun Anies memiliki cawapres lain.
4. Surya Paloh
Partai Nasdem beberapa waktu lalu telah menetapkan Anies Baswedan sebagai capres pilihan untuk Pilpres 2024. Berdasarkan hasil survei, pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi, cenderung memilih Ganjar pada pemilihan mendatang. Ganjar meraih 32%, unggul atas Prabowo dengan 23% dan Anies 12,3%.
"Namun di segmen pemilih yang tidak puas kinerja Jokowi cenderung memilih Anies di Pilpres 2024. Anies meraih 35%, disusul Prabowo 27%, dan Ganjar 8,5%," ungkap Fitri Hari.
Sebagai king maker, Airlangga juga menghadapi sejumlah dilema. Pertama, Airlangga maju sebagai capres atau menjadi cawapres bagi capres potensial menang.
Menurut survei LSI Denny JA, Ganjar-Airlangga merupakan pasangan dengan elektabilitas tertinggi sebesar 28,7% dibandingkan dengan pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Prabowo-Muhaimin dengan persentase masing-masing 22,4% dan 21,6%.
Dilema kedua, jika Ganjar dijodohkan dengan cawapres lain, maka Airlangga harus mengambil langkah alternatif. Salah satunya menjadi cawapres Anies yang secara survei elektabilitas pasangan ini masih cukup tinggi.
"Jika terjadi, pasangan ini saling melengkapi. Anies kekuatan segmen Islam, AH segmen nasionalis. Anies solidarity maker, AH teknokratis," ujar Fitri Hari.
Namun, keputusan itu juga memunculkan dilema ketiga. Jika berpasangan dengan Anies, maka Airlangga keluar dari gerbong Jokowi, karena Anies dianggap membawa suara perubahan.
Dilema keempat, Munas Golkar memberi mandat AH sebagai capres 2024. Airlangga masih memiliki waktu untuk menaikkan elektabilitas karena pendaftaran capres dibuka pada September 2023. Namun, Airlangga juga harus cermat karena jika terlambat bergerak, maka Ganjar maupun Anies memiliki cawapres lain.
4. Surya Paloh
Partai Nasdem beberapa waktu lalu telah menetapkan Anies Baswedan sebagai capres pilihan untuk Pilpres 2024. Berdasarkan hasil survei, pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi, cenderung memilih Ganjar pada pemilihan mendatang. Ganjar meraih 32%, unggul atas Prabowo dengan 23% dan Anies 12,3%.
"Namun di segmen pemilih yang tidak puas kinerja Jokowi cenderung memilih Anies di Pilpres 2024. Anies meraih 35%, disusul Prabowo 27%, dan Ganjar 8,5%," ungkap Fitri Hari.
tulis komentar anda