Gunakan Standar Euro 4, Pemerintah Kaji Penggunaan BBM Ramah Lingkungan
Sabtu, 11 Juli 2020 - 09:31 WIB
Sementara itu, ekonom Defian Ciri menilai penjualan premium oleh Pertamina berpotensi menguntungkan negara Rp60 triliun. Tetapi, demi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia dan sebagai perusahaan yang profesional mengabdi kepada kepentingan negara, harusnya hal ini tidak menjadi soal bagi Pertamina.
Apalagi, masyarakat sudah lebih peduli menggunakan BBM yang ramah lingkungan seiring dengan arus informasi dan gerakan yang serupa terjadi di dunia. Maka, kini giliran pemerintah yang wajib menunjukkan keseriusan. Terkait harga BBM pengganti premium nanti, Pertamina harusnya dapat membuat kebijakan harga yang mendekati premium sehingga kesadaran konsumen menjadi meningkat karena jarak harga tidak terlalu signifikan.
Komentar yang sama datang dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) yang tidak mempermasalahkan bila premium dihapuskan. Selain untuk lingkungan, mereka juga memikirkan mesin kendaraan. Meskipun pemakaian premium hanya 3% dari keseluruhan angkutan. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)
Organda menyoroti distribusi di seluruh Indonesia karena kebutuhan angkutan bukan sesuatu yang bisa dikesampingkan begitu saja. "Kami ingin apa pun bahan bakarnya yang dikirim untuk angkutan umum kualitasnya bagus pada tingkat harga yang memang memadai, stabilitas harga menjadi kunci," ujar Sekjen DPP Organda Ateng Aryono. (Ananda Nararya)
Apalagi, masyarakat sudah lebih peduli menggunakan BBM yang ramah lingkungan seiring dengan arus informasi dan gerakan yang serupa terjadi di dunia. Maka, kini giliran pemerintah yang wajib menunjukkan keseriusan. Terkait harga BBM pengganti premium nanti, Pertamina harusnya dapat membuat kebijakan harga yang mendekati premium sehingga kesadaran konsumen menjadi meningkat karena jarak harga tidak terlalu signifikan.
Komentar yang sama datang dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) yang tidak mempermasalahkan bila premium dihapuskan. Selain untuk lingkungan, mereka juga memikirkan mesin kendaraan. Meskipun pemakaian premium hanya 3% dari keseluruhan angkutan. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)
Organda menyoroti distribusi di seluruh Indonesia karena kebutuhan angkutan bukan sesuatu yang bisa dikesampingkan begitu saja. "Kami ingin apa pun bahan bakarnya yang dikirim untuk angkutan umum kualitasnya bagus pada tingkat harga yang memang memadai, stabilitas harga menjadi kunci," ujar Sekjen DPP Organda Ateng Aryono. (Ananda Nararya)
(ysw)
tulis komentar anda