Ganjar Kuat di Elektabilitas dan Ideologi, Pengamat: Paling Masuk Syarat Diusung PDIP
Minggu, 18 Desember 2022 - 17:45 WIB
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, PDI Perjuangan bakal mengusung calon presiden (capres) yang kenal dengan ideologi partai. Siapa pun tokohnya, termasuk Ganjar Pranowo .
Seperti diketahui, muncul nama-nama capres yang akan diusung PDI Perjuangan di Pilpres 2024, seperti Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Menurut saya, pembeda paling mendasar antara PDI Perjuangan dengan partai politik (parpol) lainnya yang tidak punya tokoh sentral adalah ideologi. PDI Perjuangan ini masih menjadi parpol yang ideologinya kuat, sehingga bisa memiliki jaringan sampai akar rumput,” kata pria yang disapa Hensat tersebut Minggu (18/12/2022).
Founder lembaga survei KedaiKOPI ini menyebutkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mencari capres berdasarkan tingkat ideologi partai bukan berdasarkan elektabilitas.
"Mbak Mega itu berdasarkan sejarah, saya enggak menerka, berdasarkan sejarah dia itu akan mengajukan calon presiden atau calon pemimpin daerah sekalipun itu sudah pasti yang paling ideologis. Jadi bukan hasil survei", ujar Hendri.
Dia mencontohkan, saat Ganjar didorong menjadi kepala daerah atau gubernur di Jawa Tengah berbekal ideologi partai. Terbukti, Ganjar menjadi gubernur sekalipun elektabilitasnya hanya sekitar 7%. “Ganjar cuma 7% (elektabilitas). Tapi karena ideologinya dan Bu Mega percaya itu, akhirnya dicalonkan dan menang,” ujarnya.
Peneliti senior Populi Center, Afrimadona meyakini PDIP tak akan berani untuk tidak mencalonkan atau mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Hal itu berdasarkan pada hasil sebagian besar jajak pendapat lembaga survei terpercaya dan mapan yang menunjukkan keterpilihan Ganjar punya selisih cukup besar dengan kandidat lainnya.
"Sebagian besar hasil survei dari lembaga-lembaga yang sudah established memperlihatkan bahwa Ganjar masih menjadi calon presiden favorit dengan rata-rata selisih yang cukup dari calon-calon favorit lainnya, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto," kata Afrimadona.
Dengan demikian, menurut Afrimadona, memilih Ganjar sebagai Capres 2024 adalah pilihan paling rasional bagi PDIP. Sebaliknya, jika PDIP tidak memilih Ganjar, maka kartu mati bagi partai berlambang banteng moncong putih tersebut. "Karena itu, PDIP besar kemungkinan akan tetap mencalonkan Ganjar, kecuali kalau PDIP sudah siap menjadi oposisi lagi," ujarnya
Seperti diketahui, muncul nama-nama capres yang akan diusung PDI Perjuangan di Pilpres 2024, seperti Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Menurut saya, pembeda paling mendasar antara PDI Perjuangan dengan partai politik (parpol) lainnya yang tidak punya tokoh sentral adalah ideologi. PDI Perjuangan ini masih menjadi parpol yang ideologinya kuat, sehingga bisa memiliki jaringan sampai akar rumput,” kata pria yang disapa Hensat tersebut Minggu (18/12/2022).
Baca Juga
Founder lembaga survei KedaiKOPI ini menyebutkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mencari capres berdasarkan tingkat ideologi partai bukan berdasarkan elektabilitas.
"Mbak Mega itu berdasarkan sejarah, saya enggak menerka, berdasarkan sejarah dia itu akan mengajukan calon presiden atau calon pemimpin daerah sekalipun itu sudah pasti yang paling ideologis. Jadi bukan hasil survei", ujar Hendri.
Dia mencontohkan, saat Ganjar didorong menjadi kepala daerah atau gubernur di Jawa Tengah berbekal ideologi partai. Terbukti, Ganjar menjadi gubernur sekalipun elektabilitasnya hanya sekitar 7%. “Ganjar cuma 7% (elektabilitas). Tapi karena ideologinya dan Bu Mega percaya itu, akhirnya dicalonkan dan menang,” ujarnya.
Peneliti senior Populi Center, Afrimadona meyakini PDIP tak akan berani untuk tidak mencalonkan atau mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Hal itu berdasarkan pada hasil sebagian besar jajak pendapat lembaga survei terpercaya dan mapan yang menunjukkan keterpilihan Ganjar punya selisih cukup besar dengan kandidat lainnya.
"Sebagian besar hasil survei dari lembaga-lembaga yang sudah established memperlihatkan bahwa Ganjar masih menjadi calon presiden favorit dengan rata-rata selisih yang cukup dari calon-calon favorit lainnya, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto," kata Afrimadona.
Dengan demikian, menurut Afrimadona, memilih Ganjar sebagai Capres 2024 adalah pilihan paling rasional bagi PDIP. Sebaliknya, jika PDIP tidak memilih Ganjar, maka kartu mati bagi partai berlambang banteng moncong putih tersebut. "Karena itu, PDIP besar kemungkinan akan tetap mencalonkan Ganjar, kecuali kalau PDIP sudah siap menjadi oposisi lagi," ujarnya
(cip)
tulis komentar anda