Ini Deretan Ketua Umum Partai Golkar, dari Tentara ke Tangan Pengusaha

Minggu, 18 Desember 2022 - 08:29 WIB
Aburizal Bakrie (Ical), Akbar Tandjung, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Foto/Dok MPI/Irfan Maulana
JAKARTA - Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Sekber Golkar dibentuk Angkatan Darat tahun 1964 untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Setelah kekalahan politik PKI akibat peristiwa G30S, Golkar menjadi penyokong politik utama Soeharto semasa Orde Baru. Pada Pemilu 3 Juli 1971, Golkar memperoleh 62,8 % suara sehingga mendapatkan 236 dari 360 kursi anggota dalam DPR. Setelah itu Golkar terus menerus memenangkan pemilu hingga kejatuhan Soeharto pada 1997.

Berikut nama-nama ketua umum Golkar sepanjang sejarah:

1. Djuhartono (1964-1969)





Foto/Wiipedia

Ketua umum pertama Golkar adalah Djuhartono, seorang tentara dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal. Sebelum Golkar berdiri, Djuhartono adalah orang penting di Front Nasional, sebuah badan yang dibentuk untuk membantu kampanye pembebasan Irian Barat. Djuhartono adalah salah satu dari tiga sekretaris front tersebut.

Seusai pembebasan Irian Barat, PKI mendesak Front Nasional dibubarkan karena ada Angkatan Darat di dalamnya. Namun Djuhartono, seperti hampir semua perwira tinggi AD, tidak percaya PKI. Itu sebabnya Front Nasional tidak dibubarkan. Justru, pada 20 Oktober 1964 dalam rapat gabungan dewan pimpinan pusat Front Nasional dan 61 golongan karya, ada kesepakatan untuk membentuk Sekretariat Bersama (Sekber) yang menjadi cikal-bakal Golongan Karya.

2. Suprapto Sukowati (1969-1973)

Suprato Sukowati adalah perwira penting di Angkatan Darat. Pangkat terakhirnya adalahhh Mayor Jenderal. Di AD, dia lebih banyak menangani hubungan tentara dengan sipil. Bersama kawan-kawannya, Sukowati membentuk sejumlah macam-macam Badan Kerjasama (BKS) golongan-golongan Karya dan Militer seperti BKS Buruh Militer, BKS Seniman Militer, BKS Pemuda Militer dan lain-lain. Dia kemudian mengurusi Badan Pembina Potensi Karya (BPPK) dan pernah pula mengurusi Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FBPIB).

3. Amir Moertono (1972-1983)



Foto/wikipedia

Dia adalah tentara kelahiran Nganjuk Jawa Timur dengn pangkat terakhir mayor jenderal. Bersama Djuhartono dan Sukowati, dia banyak berkontribusi pada hubungan sipil militer sebelum akhirnya menjadi ketua Golkar

4. Sudharmono (1983-1988)



Foto/wikipedia

Sudharmono yang menjadi ketua umum Golkar keempat pada Munas Golkar III tahun 1983 merupakan tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Dia lahir di Cerme, Gresik pada 12 Maret 1927.

Sebagai Ketua, Sudharmono banyak melakukan inspeksi keliling cabang Golkar di daerah. Sudharmono juga menggerakan anggota Golkar untuk mendapatkan lebih banyak pemilih Golkar, hasilnya suara Golkar meningkat dari 64% menjadi 72% pada Pemilu 1987.

5. Wahono (1988-1993)



Foto/istimewa

Wahono adalah tentara terakhir yang menjadi ketua umum Golkar. Pangkat terakhirnya Letnan Jenderal. Pernah menjadi ketua MPR dan Gubernur Jawa Timur, pria kelahiran Tulungagng itu meninggal di Jakarta pada 8 November 2004 dan dimakamkan di TMP Kalibata.

6. Harmoko (1993-1998)



Foto/istimewa

Harmoko adalah ketua umum pertama Golkar dari sipil sekaligus yang terakhir sebelum era reformasi. Harmoko sebelumnya dikenal sebagai wartawan. Dia adalah ketua umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 1972 lalu terpilih sebagai anggota DPR dari Golka pada Pemilu 1977.

Lima tahun berselang, Harmoko diangkat sebagai Menteri Penerangan. Sejak itulah, Harmoko menjadi salah satu menteri Soehato paling dikenal sepanjang sejarah Orde Baru. Harmoko meninggal di RSPAD Gatot Soebroto pada 4 Juli 2021.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More