Ini Deretan Ketua Umum Partai Golkar, dari Tentara ke Tangan Pengusaha
Minggu, 18 Desember 2022 - 08:29 WIB
Suprato Sukowati adalah perwira penting di Angkatan Darat. Pangkat terakhirnya adalahhh Mayor Jenderal. Di AD, dia lebih banyak menangani hubungan tentara dengan sipil. Bersama kawan-kawannya, Sukowati membentuk sejumlah macam-macam Badan Kerjasama (BKS) golongan-golongan Karya dan Militer seperti BKS Buruh Militer, BKS Seniman Militer, BKS Pemuda Militer dan lain-lain. Dia kemudian mengurusi Badan Pembina Potensi Karya (BPPK) dan pernah pula mengurusi Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FBPIB).
3. Amir Moertono (1972-1983)
Foto/wikipedia
Dia adalah tentara kelahiran Nganjuk Jawa Timur dengn pangkat terakhir mayor jenderal. Bersama Djuhartono dan Sukowati, dia banyak berkontribusi pada hubungan sipil militer sebelum akhirnya menjadi ketua Golkar
4. Sudharmono (1983-1988)
Foto/wikipedia
Sudharmono yang menjadi ketua umum Golkar keempat pada Munas Golkar III tahun 1983 merupakan tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Dia lahir di Cerme, Gresik pada 12 Maret 1927.
Sebagai Ketua, Sudharmono banyak melakukan inspeksi keliling cabang Golkar di daerah. Sudharmono juga menggerakan anggota Golkar untuk mendapatkan lebih banyak pemilih Golkar, hasilnya suara Golkar meningkat dari 64% menjadi 72% pada Pemilu 1987.
3. Amir Moertono (1972-1983)
Foto/wikipedia
Dia adalah tentara kelahiran Nganjuk Jawa Timur dengn pangkat terakhir mayor jenderal. Bersama Djuhartono dan Sukowati, dia banyak berkontribusi pada hubungan sipil militer sebelum akhirnya menjadi ketua Golkar
4. Sudharmono (1983-1988)
Foto/wikipedia
Sudharmono yang menjadi ketua umum Golkar keempat pada Munas Golkar III tahun 1983 merupakan tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Dia lahir di Cerme, Gresik pada 12 Maret 1927.
Sebagai Ketua, Sudharmono banyak melakukan inspeksi keliling cabang Golkar di daerah. Sudharmono juga menggerakan anggota Golkar untuk mendapatkan lebih banyak pemilih Golkar, hasilnya suara Golkar meningkat dari 64% menjadi 72% pada Pemilu 1987.
Lihat Juga :
tulis komentar anda