Bom di Astana Anyar, Deradikalisasi Tak Bisa Dipaksakan pada Napiter Berwatak Keras
Kamis, 08 Desember 2022 - 10:16 WIB
Riyanta mengingatkan, pemerintah tidak bisa sendirian dalam mendeteksi, mencegah, dan menangani aksi teror. Sebab itu, dia mengajak pelibatan masyarakat luas untuk membangun kesadaran masyarakat terkait radikalisme dan terorisme adalah musuh Bersama.
"Harus dikuatkan, sehingga ruang bagi proses radikalisasi di masyarakat bisa semakin terbatas dan aksi teror bisa dicegah" ujar Riyanta.
Selain itu Riyanta menengarai bahwa simbol atau pesan yang ditemukan di sepeda motor yang diduga dibawa pelaku sebelum aksi bunuh diri, menunjukkan perlawanan terhadap KUHP. Hal ini dapat dinilai hanya sebagai momentum yang dimanfaatkan pelaku.
"Kelompok JAD dalam berbagai aksinya menargetkan polisi sebagai sasaran utama. Hal ini terjadi karena polisi melakukan upaya penegakan hukum terhadap teroris, sehingga polisi dianggap sebagai thaghut. Selain polisi, tercatat JAD juga kerap kali menjadikan tempat ibadah sebagai sasaran aksi mereka," tutup Riyanta.
"Harus dikuatkan, sehingga ruang bagi proses radikalisasi di masyarakat bisa semakin terbatas dan aksi teror bisa dicegah" ujar Riyanta.
Selain itu Riyanta menengarai bahwa simbol atau pesan yang ditemukan di sepeda motor yang diduga dibawa pelaku sebelum aksi bunuh diri, menunjukkan perlawanan terhadap KUHP. Hal ini dapat dinilai hanya sebagai momentum yang dimanfaatkan pelaku.
"Kelompok JAD dalam berbagai aksinya menargetkan polisi sebagai sasaran utama. Hal ini terjadi karena polisi melakukan upaya penegakan hukum terhadap teroris, sehingga polisi dianggap sebagai thaghut. Selain polisi, tercatat JAD juga kerap kali menjadikan tempat ibadah sebagai sasaran aksi mereka," tutup Riyanta.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda