Ketua KPK Ajak Perguruan Tinggi Tukar Pikiran Rumuskan Kebijakan Antikorupsi Lewat ACS
Rabu, 30 November 2022 - 20:09 WIB
Firli menekankan perguruan tinggi adalah instrumental untuk mendidik calon pemimpin dan penerus bangsa yang berintegritas. “Dengan terbangunnya budaya antikorupsi dan integritas yang kuat di kaum muda Indonesia, maka saya yakin peradaban Indonesia semakin maju dan Indonesia dapat mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045,” tekan Firli.
Karena untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara perekonomian terbesar kelima di dunia dengan angka kemiskinan yang nyaris nol, kuncinya, tegas Firli tidak boleh lagi ada korupsi. Karena sejatinya korupsi dibayar oleh kemiskinan.
“Hal ini akan sulit dicapai kalau budaya korupsi masih menjadi bagian dari hal yang biasa, kalau gratifikasi dan suap masih merupakan hal yang lumrah dan menjadi bussines as usual, dan kalau pemilu masih diwarnai dengan politik uang,” ujar Firli.
Firli menambahkan KPK terus menerus menggandeng sekolah dan perguruan tinggi dengan tujuan untuk membina kader-kader dan pejuang antikorupsi yang bisa menjadi agent of change.
Firli menyampaikan Indonesia akan memasuki selebrasi puncak demokrasi yaitu Pemilu 2024, di mana Firli menekankan pentingnya kaum muda karena menurut survei CSIS, sebanyak 60% atau sekitar 190 juta pemilih merupakan kaum muda dengan rentang usia 17-39 tahun.
“Untuk itu, bagi kami tema ini penting dan amat relevan khususnya untuk melibatkan perguruan tinggi dan kaum muda untuk bersama-sama berperan bagi terciptanya pemilu yang jujur, transparan dan berintegritas melalui penulisan reseach papernya,” imbau Firli.
Diakhir, Firli menyampaikan kalau dalam rangkaian kegiatan ACS ini, KPK juga telah lebih dulu menyelenggarakan call for reseach untuk para akademisi yang dimulai pada awal Juli 2021 lalu. Dari 158 proposal yang diterima akhirnya 11 naskah penelitian dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia dinyatakan lengkap dan telah masuk ke dalam riview final yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya ini. “Naskah penelitian yang telah terpilih ini akan dipublikasi dalam jurnal integritas KPK tahun 2023,” kata Firli.
Karena untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara perekonomian terbesar kelima di dunia dengan angka kemiskinan yang nyaris nol, kuncinya, tegas Firli tidak boleh lagi ada korupsi. Karena sejatinya korupsi dibayar oleh kemiskinan.
“Hal ini akan sulit dicapai kalau budaya korupsi masih menjadi bagian dari hal yang biasa, kalau gratifikasi dan suap masih merupakan hal yang lumrah dan menjadi bussines as usual, dan kalau pemilu masih diwarnai dengan politik uang,” ujar Firli.
Firli menambahkan KPK terus menerus menggandeng sekolah dan perguruan tinggi dengan tujuan untuk membina kader-kader dan pejuang antikorupsi yang bisa menjadi agent of change.
Firli menyampaikan Indonesia akan memasuki selebrasi puncak demokrasi yaitu Pemilu 2024, di mana Firli menekankan pentingnya kaum muda karena menurut survei CSIS, sebanyak 60% atau sekitar 190 juta pemilih merupakan kaum muda dengan rentang usia 17-39 tahun.
“Untuk itu, bagi kami tema ini penting dan amat relevan khususnya untuk melibatkan perguruan tinggi dan kaum muda untuk bersama-sama berperan bagi terciptanya pemilu yang jujur, transparan dan berintegritas melalui penulisan reseach papernya,” imbau Firli.
Diakhir, Firli menyampaikan kalau dalam rangkaian kegiatan ACS ini, KPK juga telah lebih dulu menyelenggarakan call for reseach untuk para akademisi yang dimulai pada awal Juli 2021 lalu. Dari 158 proposal yang diterima akhirnya 11 naskah penelitian dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia dinyatakan lengkap dan telah masuk ke dalam riview final yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya ini. “Naskah penelitian yang telah terpilih ini akan dipublikasi dalam jurnal integritas KPK tahun 2023,” kata Firli.
(cip)
tulis komentar anda