Ketegasan Polri dalam Mengatasi Larangan Mudik Diapresiasi

Senin, 27 April 2020 - 21:04 WIB
Dia juga menghargai tinggi upaya Korlantas, yang selain mengerahkan sumber daya manusia, juga menggunakan kemajuan teknologi komunikasi canggih, antara lain dengan command center, drone dan CCTV untuk memantau arus lalu lintas.

Sementara itu, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Irjen Istiono mengatakan, Operasi Ketupat yang secara rutin digelar Polri pada Ramadan hingga usai Lebaran setiap tahun, pada pelaksanaan tahun ini dinilai lebih menantang.

Pasalnya, pada tahun ini Operasi Ketupat juga disertai dengan operasi penyekatan yang dilaksanakan 24 jam penuh selama sebulan lebih, untuk menahan laju penyebaran covid-19 seiring merebaknya pandemi virus corona.

Tantangan itu adalah keharusan untuk bisa mengedepankan sikap humanis, penuh rasa empati dan kemanusiaan, tanpa meninggalkan sikap tegas yang seharusnya ditegakkan aparat dalam penanggulangan covid-19.

"Pada Operasi Ketupat 2020 kali ini, petugas tidak boleh lengah memantau kendaraan yang lewat. Bila pada Operasi Ketupat sebelum-sebelumnya, petugas bisa lebih santai, ini tidak mungkin. Petugas harus jaga terus 24 jam, harus mengingatkan pengguna jalan yang mau mudik," jelas Istiono.

Petugas Polri, dibantu aparat Dinas Perhubungan dan Jasa Marga di lapangan benar-benar harus bersiaga selama 24 jam penuh. Setiap menit masih ada saja kendaraan, baik pribadi maupun umum yang mencoba dengan berbagai alasan untuk mudik, mengikuti ritus tahunan, seolah tak ada kejadian besar berupa ganasnya pandemi virus corona.

Agar mencapai sasaran secara optimal, Istiono mengatakan penyekatan pun tak hanya dilakukan di jalur tol, namun juga di jalur-jalur arteri ke dan keluar Jabodetabek. “Kalau di sini lolos, di depan, mobil akan terjaring lagi, terus sampai Jawa Tengah," kata Istiono.

Saat ditanya apakah Polri akan menerapkan sanksi kepada para pengendara yang ketahuan akan pulang kampong, Irjen Istiono mengatakan pihaknya tidak ingin melakukan sesuatu yang akan terkesan berlebihan.

"Saya kira ini sudah kami lakukan semaksimal mungkin. Harus putar balik itu menurut saya sudah serupa sanksi. Mereka kembali ke rumah itu sudah sanksi, kekecewaan itu sudah menjadi sebuah sanksi. Tidak perlu sanksi lain. Ini kita upayakan sudah cukup, sudah cukup maksimal," kata Kakorlantas.

Pada saat meninjau hari ketiga operasi di Pelabuhan Merak, Irjen Istiono mengatakan bahwa apa yang terlaksana di lapangan sudah sangat baik dan maksimal. Pencegahan terhadap kendaraan yang akan mudik melalui Pelabuhan Merak, berhasil, terlihat kondisi Pelabuhan Merak sepi dari mobil pribadi dan kendaraan roda dua.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More