Saat Terorisme Bersemayam di Sekolah

Senin, 14 November 2022 - 11:46 WIB
Akh Muzakki, Guru Besar dan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya. Foto/Dok. SINDOnews
Akh Muzakki

Guru Besar dan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

PEMBERITAAN luas menyangkut penangkapan seorang kepala sekolah di Sumenep Jawa Timur atas dugaan tindak pidana terorisme pada Jumat, 5 November 2022 lalu menyita perhatian publik. Betapa publik makin gelisah bahwa terorisme sudah sangat dekat sekali dengan kehidupan mereka. Sekolah yang sejatinya menjadi kebutuhan pendidikan anak kini sudah tidak steril lagi dari tindak pidana terorisme.

Seperti diberitakan secara nasional, Densus 88 telah menangkap tiga orang terduga teroris di Sumenep awal November kemarin. Satu dari tiga orang yang ditangkap berprofesi sebagai kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Manding, kabupaten di ujung timur Pulau Madura itu. Selain pria berinial AR yang berprofesi sebagai kepala sekolah dimaksud, ditangkap pula dua lainnya yang berinisial AR dan NH.

Publik pantas gelisah. Sekolah yang seharusnya menjadi rumah kedua bagi anak untuk tumbuh dan berkembang dengan segala potensi fisik, psikis, mental-akademik hingga sosialnya ternyata gagal menampilkan diri sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi pertumbuhan anak warga bangsa. Alih-alih bahkan, anak-anak mereka berada dalam kerawanan tertentu karena mereka tumbuh di tangan orang yang tidak klir dari sisi nilai hidup dan kebangsaannya.



Darurat Antiterorisme

Tertangkapnya oknum kepala sekokah berinisial AR di Sumenep di atas memang tidak patut membuat kita semua melakukan praktik generalisasi. AR tidak bisa dijadikan sebagai sampel untuk menguji populasi yang besar atas guru.

Enam juta lebih guru tentu tidak bisa diwakili oleh seorang oknum berinisial AR. Itu karena nalar metodologisnya agak sulit dicarikan pembenarnya dari sisi legitimasi akademik.

Namun, kita semua penting untuk memahami bahwa teori gunung es (iceberg) berlaku pada fenomena terorisme. Yang muncul di permukaan bisa tampak kecil dari sisi jumlah atau volume, namun sejatinya yang berkembang cukup banyak.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More