Pemberdayaan Kesehatan: Kembali ke Nusantara Sehat

Jum'at, 11 November 2022 - 19:36 WIB
Salah satu program pemberdaaan kesehatan yang relatif baru adalah Pencerah Nusantara. Pencerah Nusantara ini digagas Prof. Nila F. Moeloek ketika menjadi Utusan Khusus Presiden untuk MGDs. Kemudian berlanjut setelah beliau diangkat menjadi Menteri Kesehatan RI (2014-2019), dengan nama Nusantara Sehat.

Pencerah Nusantara maupun Nusantara Sehat tentu saja dapat dikatakan lebih maju dibanding Program Kesehatan Masyarakat Desa yang diselenggarakan pemerintah pasca penyerahan kedaulatan kepada Indonesia, yang kemampuan sumber daya manusianya sangat terbatas. Sementara Pencerah Nusantara dan Nusantara Sehat, semua aktor pemberdayanya adalah sarjana.

Ada dokter, dokter gigi, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, teknologi laboratorium, gizi, psikolog, dan kefarmasian. Sebelum turun ke lokasi pun para aktor telah dipersiapkan dengan sangat sebaik.

Ke depan, program ini perlu terus dikembangkan secara bersinambung, terutama untuk mengisi daerah yang selama ini tidak diminati. Tidak perlu berhenti hanya karena pergantian pejabat dan menteri.

Pencerah Nusantara atau Nusantara Sehat adalah program berbasis tim yang dapat menjadi salah satu solusi alternatif atas maldistribusi dokter dan tenaga kesehatan yang marak dibicarakan terakhir ini. Memperkuat pelayanan kesehatan primer di daerah yang mengalami masalah kesehatan, seperti perbatasan, pedalaman dan kepulauan.

Selain itu mereka juga diharapkan melahirkan inovasi baru di bidang kesehatan masyarakat. Inovasi untuk melindungi dan memberdayakan masyarakat yang masih sehat (80-85% dari populasi) agar tidak jatuh sakit. Membuat orang yang kurang paham kesehatan menjadi paham dan menjadikannya budaya dalam hidup kesehariannya.

Karena itu, peran aktor pemberdaya dalam proses pemberdayaan kesehatan sangat penting. Mereka menjadi inspirator, inisiator, motivator, koordinator, planner, fasilitator, dan komunikator kesehatan di tengah masyarakat.

Mencita-citakan kemandirian kesehatan memang perlu disertai program pemberdayaan. Tanpa pemberdayaan khawatir hanya menjadi angan-angan belaka. Namun, ketika masyarakat sudah sadar daya dan telah mencapai tingkat kemandirian mengelola program kesehatannya maka aktor pemberdaya harus secara perlahan-lahan mundur dari program dan menciptakan lagi program baru yang relevan untuk masyarakat.

Setidaknya ada tiga alasan untuk mengakhiri program dan menciptkan program baru yang berkelanjutan. Pertama, karena masyakarat sudah sadar memiliki daya dan juga telah berdaya untuk hidup sehat secara mandiri. Kedua, agar masyarakat tidak terjebak dalam perangkap ketergantungan baru (charity).

Ketiga, para aktor pemberdaya dapat menciptakan program baru untuk masyarakat tersebut atau berpindah sasaran dengan program yang sama. “Dan apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS. Al-Insyirah: 7). Wallahu a'lam bishawab.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More