Deretan Jenderal TNI yang Menjadi Pahlawan Nasional
Selasa, 08 November 2022 - 08:41 WIB
JAKARTA - Sejumlah jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyandang gelar pahlawan nasional . Gelar diberikan bukan saja atas jasa mereka mengorbankan jiwa raga untuk merebut tetapi juga untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Berikut deretan jenderal TNI yang menjadi pahlawan nasional.
1. Soedirman
Foto/ist
Jenderal Soedirman merupakan salah satu pahlawan nasional yang berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Jenderal Soedirman dikenal sebagai panglima besar pertama Tentara Indonesia, dalam usia yang terbilang muda, yaitu 31 tahun.
Soedirman lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916. Ia memulai karier militernya dengan menjadi tentara Pembela Tanah Air (Peta) setelah menyelesaikan pendidikannya. Ia pun langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Kemudian Soedirman menjadi Panglima Divisi V/Banyumas setelah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) terbentuk.
Pada 2 November 1945, Soedirman terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia/Panglima TKR. Ia mendapat pangkat jenderal melalui pelantikan presiden pada 18 Desember 1945.
Soedirman terkenal dengan perang gerilya pada Agresi Militer II yang dilakukan Belanda di Yogyakarta. Saat itu, Soekarno, Hatta dan beberapa anggota kabinet ditawan penjajah. Sebagai pemimpin militer, Soedirman bertanggung jawab untuk memimpin pasukan guna melakukan perang gerilya.
Selama kurang lebih tujuh bulan, Soedirman harus berpindah-pindah tempat meski dalam kondisi sakit dan lemah. Pasukannya pun tetap memberi semangat ke Soedirman. Namun akhirnya, ia harus pulang dari medan gerilya. Pada 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
1. Soedirman
Foto/ist
Jenderal Soedirman merupakan salah satu pahlawan nasional yang berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Jenderal Soedirman dikenal sebagai panglima besar pertama Tentara Indonesia, dalam usia yang terbilang muda, yaitu 31 tahun.
Soedirman lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916. Ia memulai karier militernya dengan menjadi tentara Pembela Tanah Air (Peta) setelah menyelesaikan pendidikannya. Ia pun langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Kemudian Soedirman menjadi Panglima Divisi V/Banyumas setelah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) terbentuk.
Pada 2 November 1945, Soedirman terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia/Panglima TKR. Ia mendapat pangkat jenderal melalui pelantikan presiden pada 18 Desember 1945.
Soedirman terkenal dengan perang gerilya pada Agresi Militer II yang dilakukan Belanda di Yogyakarta. Saat itu, Soekarno, Hatta dan beberapa anggota kabinet ditawan penjajah. Sebagai pemimpin militer, Soedirman bertanggung jawab untuk memimpin pasukan guna melakukan perang gerilya.
Selama kurang lebih tujuh bulan, Soedirman harus berpindah-pindah tempat meski dalam kondisi sakit dan lemah. Pasukannya pun tetap memberi semangat ke Soedirman. Namun akhirnya, ia harus pulang dari medan gerilya. Pada 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Lihat Juga :
tulis komentar anda