Deretan Jenderal TNI yang Menjadi Pahlawan Nasional
Selasa, 08 November 2022 - 08:41 WIB
2. AH Nasution
Foto/ist
Jenderal Abdul Haris Nasution berasal dari keluarga petani. Dia lahir di Tapanuli Selatan, 3 Desember 1918.
Karier militernya dimulai pada 1940 saat Belanda membuka sekolah perwira cadangan untuk pemuda Indonesia. Nasution pun mendaftar lalu menjadi pembantu letnan di Surabaya.
Pada 1946, ia dilantik Presiden Soekarno sebagai Panglima Divisi III Siliwangi. Dua tahun kemudian, ia menjabat sebagai Wakil Panglima Besar TNI dan Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang Republik Indonesia.
Pada 1949, Nasution dipercaya menjadi KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat). Nasution menuangkan gagasan perang gerilya dalam buku berjudul “Statregy of Guerrilla Warfare.”
Nasution pernah menjadi target penculikan pada peristiwa G30S/PKI 1965. Beruntung dia lolos namun Kapten Anumerta Pierre Tendean, ajudannya, dan sang putri Ade Irma Nasution justru yang menjadi korban kekejaman G30S/PKI.
Pada 5 Oktober 1997, Nasution dianugerahi Presiden Soeharto gelar Jenderal Besar yang ditandai dengan bintang lima di pundak. Pada 6 September 2000, Jenderal Abdul Haris Nasution meninggal dunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
3. TB Simatupang
Foto/ist
Jenderal Abdul Haris Nasution berasal dari keluarga petani. Dia lahir di Tapanuli Selatan, 3 Desember 1918.
Karier militernya dimulai pada 1940 saat Belanda membuka sekolah perwira cadangan untuk pemuda Indonesia. Nasution pun mendaftar lalu menjadi pembantu letnan di Surabaya.
Pada 1946, ia dilantik Presiden Soekarno sebagai Panglima Divisi III Siliwangi. Dua tahun kemudian, ia menjabat sebagai Wakil Panglima Besar TNI dan Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang Republik Indonesia.
Pada 1949, Nasution dipercaya menjadi KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat). Nasution menuangkan gagasan perang gerilya dalam buku berjudul “Statregy of Guerrilla Warfare.”
Nasution pernah menjadi target penculikan pada peristiwa G30S/PKI 1965. Beruntung dia lolos namun Kapten Anumerta Pierre Tendean, ajudannya, dan sang putri Ade Irma Nasution justru yang menjadi korban kekejaman G30S/PKI.
Pada 5 Oktober 1997, Nasution dianugerahi Presiden Soeharto gelar Jenderal Besar yang ditandai dengan bintang lima di pundak. Pada 6 September 2000, Jenderal Abdul Haris Nasution meninggal dunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
3. TB Simatupang
tulis komentar anda