Emak-emak di 15 Provinsi Berdoa untuk Indonesia dan Gelar Ultah Ganjar
Rabu, 02 November 2022 - 11:44 WIB
JAKARTA - Relawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Mak Ganjar berdoa bersama untuk kebaikan bangsa dan negara Indonesia. Gelaran ini juga sebagai syukuran ultah Ganjar Pranowo ke-54.
Mak Ganjar mengadakan doa bersama dan syukuran bersama anak yatim, panti jompo, serta orang yang berkategori tidak mampu. Kegiatan dihelat serentak di 15 provinsi, di antaranya Jakarta, Jabar, Jatim, Jateng, NTT, Yogyakarta, Lampung, Sumut hingga Kalimantan.
"Mari kita berdoa untuk kebaikan bangsa dan negara yang kita cintai ini. Mari implementasikan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas dan dedikasi kita," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Mak Ganjar, Nining dalam keterangannya, Rabu (2/10/2022).
Dalam doa mereka juga terselip permohonan agar Indonesia diberi pemimpin yang baik, cinta rakyat, nasionalis, religius dan peduli pada kaum perempuan, khususnya emak-emak . Menurut relawan Mak Ganjar, sosok pemimpin itu adalah Ganjar Pranowo.
Relawan Mak Ganjar juga mendoakan Ganjar Pranowo agar selalu sehat, lancar dalam pengabdianya sebagai pemimpin, dan sukses menjadi Presiden 2024.
Ganjar sendiri lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1968. "Di 15 provinsi kita berdoa untuk Indonesia, dan tumpengan bersama panti jompo, anak yatim dan orang tidak mampu dalam rangka tasyakuran Milad Pak Ganjar," lanjutnya.
Sekjen Mak Ganjar, Chlorophylla Athia menambahkan, relawan Mak Ganjar di 15 provinsi itu juga gencar mensosialisasikan sosok Ganjar dan sejumlah program Ganjar sebagai gubernur Jawa Tengah. Misalnya Lapak Ganjar, Kredit Lapak, Kredit Murah hingga program inovasi di bidang kesehatan seperti JateNG GayeNG NginceNG WoNG MeteNG (5NG).
Lapak Ganjar merupakan salah satu upaya membantu pemasaran produk UMKM melalui media sosial. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, pada awal Oktober lalu, sedikitnya sudah 2.882 UMKM di 112 kabupaten/kota yang dipromosikan dalam program Lapak Ganjar.
Sementara program 5NG bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Jawa Tengah. Program ini pun terbilang sukses, sebab Jawa Tengah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 31,2% di 2018 menjadi 20,9% pada 2021.
Mak Ganjar mengadakan doa bersama dan syukuran bersama anak yatim, panti jompo, serta orang yang berkategori tidak mampu. Kegiatan dihelat serentak di 15 provinsi, di antaranya Jakarta, Jabar, Jatim, Jateng, NTT, Yogyakarta, Lampung, Sumut hingga Kalimantan.
"Mari kita berdoa untuk kebaikan bangsa dan negara yang kita cintai ini. Mari implementasikan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas dan dedikasi kita," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Mak Ganjar, Nining dalam keterangannya, Rabu (2/10/2022).
Dalam doa mereka juga terselip permohonan agar Indonesia diberi pemimpin yang baik, cinta rakyat, nasionalis, religius dan peduli pada kaum perempuan, khususnya emak-emak . Menurut relawan Mak Ganjar, sosok pemimpin itu adalah Ganjar Pranowo.
Relawan Mak Ganjar juga mendoakan Ganjar Pranowo agar selalu sehat, lancar dalam pengabdianya sebagai pemimpin, dan sukses menjadi Presiden 2024.
Ganjar sendiri lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1968. "Di 15 provinsi kita berdoa untuk Indonesia, dan tumpengan bersama panti jompo, anak yatim dan orang tidak mampu dalam rangka tasyakuran Milad Pak Ganjar," lanjutnya.
Sekjen Mak Ganjar, Chlorophylla Athia menambahkan, relawan Mak Ganjar di 15 provinsi itu juga gencar mensosialisasikan sosok Ganjar dan sejumlah program Ganjar sebagai gubernur Jawa Tengah. Misalnya Lapak Ganjar, Kredit Lapak, Kredit Murah hingga program inovasi di bidang kesehatan seperti JateNG GayeNG NginceNG WoNG MeteNG (5NG).
Lapak Ganjar merupakan salah satu upaya membantu pemasaran produk UMKM melalui media sosial. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, pada awal Oktober lalu, sedikitnya sudah 2.882 UMKM di 112 kabupaten/kota yang dipromosikan dalam program Lapak Ganjar.
Sementara program 5NG bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Jawa Tengah. Program ini pun terbilang sukses, sebab Jawa Tengah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 31,2% di 2018 menjadi 20,9% pada 2021.
(poe)
tulis komentar anda